Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gorengan.topAvatar border
TS
gorengan.top
melibas alam imajinasi #2
Spoiler for "daftar isi":




Tik tok tik tok suara jam berdetik dengan teratur,
Cahaya hitam akan masuk dari matamu menuju fikiranmu
10, 9, 8, 7, 6, 5, berubah menjadi biru,
4, 3, menjadi putih, semakin putih,
2, 1
Nathanael tertidur.
Nathanael melihat sebuah negeri yang diselimuti oleh kedamaian, tak ada panas yang terlalu, tak ada dingin yang terlalu, tak ada kejahatan, semuanya toto titi tentrem, karto tur raharjo, gemah ripah loh jinawi. Para penduduk sangat mensykuri nikmat dari alam, mereka mengonsumsi buah langsung dari pohonnya, minum air dari mata air, berak disungai yang kelak menjadi makanan ikan, hingga nathanael pun lupa bahwa ia tengah dihipnotis.
Dia masih penasaran dengan negeri imajinernya, ia jalan – jalan dinegeri tersebut, bertergur sapa dengan penduduk, dan penduduk pun sangat ramah tentunya, ia berjalan kesungai, pasar, alun – alun, tempat pacuan kuda, dan dalam perjalanannya ia melihat seorang gadis yang sangat tidak pantas disebut cantik,. Karena gadis tersebut terlihat lebih dari cantik, hingga tak ada kata yang pantas untuk disematkan ke gadis tersebut, ia mengenakan gaun biru langit, topi bundar, kaca mata diatas hidung namun tidak sepenuhnya didepan mata, hidung yang mancung bak orang timur tengah, kulit putih bak orang cina, bermata bulat besar, alis yang rapi satu sama lain, tinggi semapai pundak nathanael, dan ia membawa tas berisi barang belanjaan dari pasar tradisional.

Nathanael yang penasaran dengan gadis itu lalu mengikuti sang gadis hingga ia menjumpai sebuah rumah yang tak terlalu mewah dan gadis memasuki rumah tersebut. “yaaaa, itu mungkin rumah bidadariku “, pikirnya. Tepat disamping kiri rumah tersebut, terdapat penjual bunga hias, dan...., nathanael segera kesana dan membeli 1 bucket bunga melati, dan menulis sebuah pesan pada bunganya “ temui aku di tempat pacuan kuda pukul 4 sore, hari ini.”. Lalu ia meminta tolong penjual bunga untuk mengirimkan bunga kepada wanita yang dilihatnya tadi, dan.... terkirimlah bunga tersebut ke wanita yang diinginkannya.

Waktu itu tepat pada pukul 3 sore, adzan ashar mulai berkumandang di masjid satu dengan yang lain, mushala satu dengan mushala lain, hingga adzan nyaris takkan berhenti, ia merasa terpukau mendengarkan suara adzan seramai itu bersamaan dengan orang orang yang langsung mengambil air wudhu, berbondong bondong ke masjid, tanpa disuruh dan menyuruh, bahkan orang yang bukan muslim pun membuka pintu rumah lebar lebar untuk mempersilahkan orang muslim untuk berwudhu di dalam rumah orang non muslim tersebut, “kedamaian abadi” gumamnya.
Nathanael pun tanpa sadar mengikuti orang – orang muslm untuk beribadah. Sesampainya di Masjid agung, ia melihat hal yang tidak ia duga. Yaitu Masjid, Gereja, Kuil, Vihara, Klenteng, Pura menjulang tinggi membentuk lingkaran, yang artinya mereka berdiri berdampingan dengan tak ada yang lebih tinggi satu sama lain, “ ini adalah sebuah kegilaan beragama “ gumamnya lagi.
Diantara semua tempat ibadah, ia melihat sebuah lorong kecil, El yang penasaran langsung menuju lorong tersebut hingga ia lupa bahwa orang muslim sedang beribadah, lorong tersebut teramat lurus, dan sesampainya diujung lorong, ia melihat konektifitas antar lorong diantara rumah ibadah tersebut, membentuk sebuah velg sepeda motor dengan lorong sebagai ruji nya. Ditengah tengah lorong terdapat sebuah kotak, menyerupai peti, tak terkunci, mungkin teramat mudah untuk dibuka. Ia berjalan berlahan untuk membuka peti tersebut.
Nahas, saat ia menyentuh pintu dari peti, tangan kanan Nathanael yang telah memgang peti tersebut langsung dipegang oleh seseorang dari sebelah kanannya. terlihat cukup putih, halus, dan dengan pacar warna merah pada tiap kukunya yang berjajar rapi, sambil berkata,
” apa yang kamu lakukan disini?” suara seorang wanita yang halus, pelan, merdu, namun nada sedikit gelisah.
Nathanael segera melihat ke kanan, dan, ia terkejut sambil berkata, “ kamu ? “,
“iyaaaaa, aku adalah yang kau ikuti saat aku akan pulang kerumah” jawab wanita sambil ia menyodorkan pesan yang Nathanael pun tahu bahwa itu adalah pesan yang ia titipkan dari penjual bunga, “ aku langsung mengikutimu saat kau pergi, dan......, kenapa kamu disini, mau apa kamu ? “
“ a a aku ter terpukau dengan o o orang – orang disini, dengan orang – orang yang sangat damai yang terbayarkan oleh kedamaian ma manapun, aku mengikuti orang beribadah, dan sampailah aku disini. A apa isi kotak ini ??”, jawab Nathanael dengan gugup dan terbat – bata.
“ ikut aku”, jawab wanita tersebut sambil menarik tangan nathanael meninggalkan kotak sambil berlalu keluar dari lorong dan menuju rumah wanita tersebut.
Dalam perjalanan mereka membicarakan tentang kotak tersebut.
“ apa itu ??” tanya Nathanael yang mulai terbiasa.
“ itu adalah kotak suci yang diturunkan oleh sang hyang widhi kepada negeri kami. Dahulu kala peti tersebut adalah batu, pada saat itu negeri kami adalah negeri yang mengerkikan, kejahatan dimana – mana, orang - pada mati kelaparan karena untuk membeli makan saja mereka tak mampu, hidup bergerombol dengan orang – orang yang sederajat, kehidupan antar agama sangat kacau, hingga kami-orang tak berdaya-merasa putus asa dan berdoa dan berharap kepada tuhan untuk menyelesaikan penderitaan kami, hari berganti hari, bulan berganti bulan kami tetap berusaha, doa dan harapan kami terkabulkan hingga batu tersebut berubah menjadi sebuah peti yang diatasnya terdapat tulisan ne nyissa ki dalam bahasa Hungaria yang artinya jangan dibuka”
Nathanael semakin penasaran.
Wanita itu melanjutkan ceritanya, ” setelah batu tersebut menjadi sebuah peti, orang – orang kaya mulai baik kepada kami, harga pakan turun, kejahatan reda dalam sekejab, semua polisi dipensiun dini kan, pemerintahan ditiadakan, badan hukum dihapuskan, dan semua hidup damai hingga sekarang. Saya Octavia, terbiasa dipanggil Octa, Kamu ?? “
Sebuah nama yang pas untuk seoarang bidadari ku hmmmmm, gumam Nathanael sambil melihat pada mata bulat dengan bola mata coklat milik octavia.
“ Hey, ada yang salah dengan mataku ??, “
“ nggak kok, engga “
“ jadi ?, siapa namamu ??”
“ saya ?, saya ummmm, aaa, ee, Nathanael, ya Nathanael, bisa dipanggil el.” Jawabnya, dan tanpa terasa mereka sampai dirumah Octavia.
Diubah oleh gorengan.top 05-04-2018 20:55
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.7KThread43.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.