Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

desasportjerseyAvatar border
TS
desasportjersey
Rakyatku yang paling sempurna.
Salam,
Semoga Agan-agan sekalian diberikan pemikiran yang jernih pada saat membaca tulisan ini.

Sekedar saran, Teh ataupun kopi adalah teman terbaik untuk membaca.

Kala itu, saya sedang membuka sebuah portal berita online. Revisi UU MD3 menjadi topik yang sering muncul dalam media. Yang saya soroti, Pasal 122 huruf K yang mengatakan "mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan DPR dan anggota DPR;"

Segelintir masyarakat langsung heboh, mengatakan "Dimana demokrasi kita?" mereka merasa bahwasanya hak mengkritik mereka dihapuskan. 

Menarik, bukan?
Lantas, muncul pertanyaan dalam benak saya "Apakah demokrasi itu?".

Agan-agan sekalian, Demokrasi memiliki penafsiran yang berbeda-beda. Tidak, Saya tidak akan berceramah disini menjelaskan apa itu Demokrasi secara bertele-tele. Terlebih, saya ingin membahas kebiasaan kebiasaan kami (Segelintir Masyarakat) yang paling benar. Dan biarkan pikiran saya yang terpaut pada "Apakah demokrasi itu".

Izinkan saya bercerita,

Saya ingat betul, Ketika duduk di bangku sekolah saya dan teman-teman selalu memperhatikan dengan baik Guru yang sedang mengajar tanpa mengantuk sedikitpun. Tertidur dikelas bukan kebiasaan kami. Kami adalah siswa yang rajin, membolos jelas bukan tradisi kami. Tidak ada satupun Tugas yang kami tidak kerjakan. Tentu, Kami mengerjakan setiap Ujian secara mandiri. Melihat pekerjaan teman bukanlah tradisi kami. Guru kami selalu menghargai kejujuran. Sepulang sekolah, kami selalu Pulang ke rumah masing masing untuk beristirahat, berbincang hangat dengan keluarga yang ada dirumah. Setiap ada permasalahan, kami diajari untuk mencari solusinya dengan berunding bersama. Kami menerima setiap keputusan dengan Legowo setelah selesai berdiskusi. Tidak ada yang iri dan dengki dengan keputusan itu. 

Ketika saya mengamati fakta yang terjadi di Bumi Pertiwi ini, saya melihat adanya hubungan erat antara wakil rakyat dengan rakyatnya sendiri. 

Agan-agan yang saya hormati,
(Menurut Saya) Wakil Rakyat mencerminkan kondisi Rakyat itu sendiri.

Mari kita kritisi diri sendiri sebelum mengkritisi orang lain.

Salam Hangat.
Pastikan Teh atau Kopi yang disruput pada awal bacaan tadi tetap meninggalkan rasa.


0
2.8K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.