Stephen Hawking : Manusia Jenius Dan Penyakit Yang Dideritanya

Beranda

...

The Lounge
Stephen Hawking : Manusia Jenius Dan Penyakit Yang Dideritanya

kaksus10

14-03-2018 14:49

Stephen Hawking : Manusia Jenius Dan Penyakit Yang Dideritanya

Halo Agan Sista di manapun berada, ketemu lagi nih ama ane si Kaksus10yang kinyis – kinyis, ahay!

Gan Sist, pasti sudah denger dong headline hari ini, yaitu tentang meninggalnya salah satu orang terjenius di muka bumi, yep selamat jalan Profesor Stephen Hawking!

Spoiler for Hawking:

Nah, sepertinya Agan Sista di sini sudah tau dong siapa itu Stephen Hawking?

Tapi, kalau ada yang belum tau siapa beliau, ini sedikit penjelasan mengenai Stephen Hawking; terlahir dengan nama Stephen William Hawking, beliau adalah seorang fisikawan teoritis. Teorinya yang sangat terkenal dan kontroversi adalah teori kosmologi yang dikombinasikan dengan mekanika kuantum, atau The Big Bang Theory.

Spoiler for "hawking waktu masih mudah nih Gan":

Stephen Hawking meninggal pada usia 76 tahun, dan tahukah Agan Sista?

Hawking meninggal pada tanggal 14 Maret yang bertepatan dengan tanggal lahir dari ilmuwan Galileo Galilei. Sedangkan tanggal lahir Hawking bertepatan dengan tanggal meninggalnya sang jenius Albert Einstein, yaitu 8 Januari.

Wahh suatu kebetulan banget yah Gan Sist!

Dilaporkan oleh beberapa media, Stephen Hawking meninggal dikarenakan Lou Gehrig's Disease.

Hmm, apaan tuh Lou Gehrig's Disease?

Oke deh Gan, ane coba sharing sedikit mengenai penyakit ini yah..

Lou Gehrig's Disease disebut juga sebagai Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), ini adalah adalah penyakit atau gangguan yang menyerang sistem saraf motorik, mulai dari otak hingga tulang belakang. Saraf motorik sendiri fungsinya adalah untuk menghantarkan signal listrik gunanya untuk mengendalikan gerakan otot.

Spoiler for "hawking pernah tampil di Oscar":

Nah, apabila seseorang terkena penyakit Lou Gehrig, maka orang tersebut akan mengalami penurunan fungsi sel saraf motorik, sehingga otot akan kehilangan kekuatannya alias lumpuh dan kemudian mengecil.

Seseorang yang terkena penyakit Lou Gehrig, setiap saraf-saraf motoriknya mengalami penyusutan atau mengecil, sehingga signal listrik saraf gagal dihantarkan dan otot-otot tidak mendapatkan perintah untuk bergerak, itulah kenapa Lou Gehrig’s Disease mengakibatkan kelumpuhan. Dan yang lebih parah, penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan mengunyah, menelan, berbicara, atau bahkan bernapas.

Lou Gehrig’s Disease terbagi menjadi 2 tipe Gan Sist, yaitu sebagai berikut :

1. Sporadic ALS.

Lou Gehrig’s Disease tipe ini yang paling banyak dialami, penyebabnya sendiri tidak jelas. Wah serem banget yah.

Tapi kira-kira bisa ngga sih diprediksi penyebab dari Lou Gehrig tipe ini?

Jadi sampai dengan saat ini, belum bisa diketahui Gan Sist, apa sih penyebabnya dari Lou Gehrig’s Disease tipe ini.

Namun dari beberapa penelitian yang bertahun-tahun penyakit Lou Gehrig’s memiliki relasi dengan beberapa kondisi seperti berikut :

· Mutasi gen

· Autoimun, di mana sel-sel yang harusnya menjadi antibody malah menyerang sel-sel saraf yang normal atau sehat.

· Gangguan metabolisme tubuh, yang akhirnya merusak sel-sel saraf.

· Berlebihnya kadar glutamate pada tubuh. Kelebihan glutamate dapat menjadi racun bagi sel saraf.

· Stress yang berlebihan juga mampu menyebabkan munculnya penyakit ini.

2. Familial ALS.

Nah Lou Gehrig’s Disease dengan tipe ini yang paling jarang ditemukan, penyebanya adalah karena pengaruh kelainan genetik yang diturunkan. Orangtua yang menderita Lou Gehrig’s Disease (ALS) berpotensi menurunkan penyakit tersebut kepada anak-anaknya.

Nah penyebabnya belum begitu jelas, trus selain orang-orang yang memiliki garis keturunan penyakit Lou Gehrig, siapa aja sih yang berisiko tinggi terkena penyakit ini?

Sekali lagi Gan Sist, karena penyebabnya belum jelas, maka orang-orang yang berpotensi terkena penyakit ini juga belum 100% pasti. Namun, berdasarkan beberapa penelitian ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko penyakit Lou Gehrig’s Disease, yaitu sebagai berikut :

1. Usia

Seseorang dengan usia 40 hingga 60 tahun memiliko resiko yang lebih tinggi mengalami penyakit Lou Gehrig

2. Gender

Ternyata pria dengan usia 60 tahun ke atas berpeluang lebih besar mengalami penyakit ini dibandingkan wanita.

3. Merokok

Nah Gan Sist, berdasarkan penelitian, merokok mampu meningkatkan resiko penyakit Lou Gehrig loh.

4. Radikal bebas dan paparan zat beracun

Paparan zat beracun dan radikal bebas secara intens dan terus menerus mampu memicu terjadinya penyakit Lou Gehrig.

Duh nyeremin juga nih penyakit, trus pertanyaan berikutnya, apa sih gejala awal dari Lou Gehrig’s Disease?

Karena penyakit ini menyerang sel saraf, jadi pastinya gejalanya berhubungan dengan saraf dan otot. Contohnya nih seperti rasa lemas pada otot, kesulitan berjalan, kesulitan menelan, kesulitan berbicara, tangan gemetar atau lemas, dan sulit menahan posisi kepala tetap tegak.

Apabila gejala ini berlangsung terus menerus, maka otot-otot akan semakin melemah dan kemudian menyusut. Dan akibat yang paling berbahaya adalah penderitanya akan sulit untuk bernapas hingga akhirnya dapat menyebabkan kematian.

Untuk pengobatan untuk menyembuhkan penyakit Lou Gehrig juga belum ada Gan Sist. Pengobatannya baru sekedar menghambat perkembangan penyakit ini. Selain itu pengobatan yang diberikan juga untuk meringankan kram, nyeri otot serta gangguan tidur yang muncul.

Selain pengobatan dengan bahan kimia atau obat-obatan, dokter juga biasanya akan memberikan terapi. Biasanya terapi fisik untuk tetap menjaga kekuatan otot. Kemudian terapi pada otot pernapasan, terapi ini diberikan hanya apabila penderita sudah mengalami kesulitan bernapas.

Oh iya Gan Sist, sebagai tambahan informasi, nama penyakit ini sendiri diambil dari nama seorang atlet Baseball Amerika Serikat yang mengalami penyakit ini sekitar tahun 1930 an.Gehrig mengalami penurunan fungsi otot sehingga ia terpaksa mengakhiri karirnya.

Nah itu dia Gan Sist, sedikit sharing ane mengenai penyakit Lou Gehrig yang dialami oleh Alm. Stephen Hawking selama lebih dari 50 tahun.

Selamat jalan Prof!