Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sharitaAvatar border
TS
sharita
PDIP Minta Parpol Koalisi Tak Banyak Berharap Kursi Cawapres


Abi Sarwanto, CNN Indonesia
Kamis, 15/03/2018 04:19

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mempersilakan sejumlah parpol yang menginginkan kader atau ketua umumnya menjadi bakal calon pendamping Jokowi. Namun, semuanya masih dalam proses seleksi.

"Itu sah, tapi pada akhirnya melalui proses seleksi politik. Begitu masuk [babak] perempat final tinggal empat orang, grand final tinggal dua orang, finalnya nanti pak Jokowi yang menentukan," ujarnya, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (14/3).

Meski demikian, pihaknya meminta parpol pendukung Jokowi untuk tidak terlalu berharap mendapatkan posisi itu.


"Bentuk kerja samanya tidak harus di cawapres. Banyak sekali bentuk kerja sama politik itu. Bisa di kabinet, lembaga negara, banyak macam kerjasama politik itu," kata dia.

Basarah menyebut nama yang dikaji pihaknya antara lain adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Ketum PKB, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy, dan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dari internal PDIP, Basarah menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.

"Sekarang kami sedang lakukan pengkajian mendalam terhadap semua calon itu," kata dia.

Soal nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, Basarah hanya tersenyum.

Lihat juga: Soal Cawapres Jokowi, PDIP Tak Bedakan Parpol dan NonParpol
Ia melanjutkan nama-nama di atas masih masuk dalam daftar panjang atau long list yang dikaji PDIP. Pengerucutan nama-nama itu disebut bakal dilakukan sebelum hari Lebaran 2018.

"Sekarang kami sedang melakukan pengkajian dengan beberapa partai politik figur cawapres yang muncul, kemudian kencenderungan kekuatan-kekuatan politik baik partai maupun ormas tapi kami masih kaji," katanya.

Terpisah, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku pasif dalam isu cawapres. Artinya, ia tak menginginkan posisi itu namun tetap menyerahkan keputusan itu kepada partai politik soal pencalonan itu.

"Saya katakan tidak ingin. Tidak inginnya itu tidak aktif, tetapi saya juga bukan tidak mau, karena kalau tak mau itu diartikan sombong. Pada akhirnya kita serahkan ke mekanisme dan itu ada di tangan capres dan partai-partai nanti," kata dia, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (14/3).

Lihat juga: Muhaimin Klaim Dapat 'Sinyal' Kiai untuk Jadi Cawapres Jokowi
Menurutnya, semakin banyak bakal calon wakil presiden yang muncul akan membuat demokrasi menjadi sehat. Namun, semua itu bergantung kepada Jokowi dan koalisi partai pendukungnya.

Mahfud mengaku sudah ada komunikasi informal dengan koalisi partai pendukung Jokowi terkait hal tersebut.

"Kalau informal itu artinya sambil bicara atau saling lempar bola, tetapi saya selalu katakan saya pada pososi pasif ya, tak aktif juga," kata anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila itu
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180315052153-32-283103/pdip-minta-parpol-koalisi-tak-banyak-berharap-kursi-cawapres

-----------

Berharap ke Gusti Allah saja bahwa...kejadian pilpres dan pemilu 2004 berulang kembali dimana PDIP gagal total...
0
1.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.