Sukses di Tanah Sendiri dan di Tanah Rantau Menurut Orang Medan

Beranda

...

The Lounge
Sukses di Tanah Sendiri dan di Tanah Rantau Menurut Orang Medan

theoneta

12-03-2018 06:02

Sukses di Tanah Sendiri dan di Tanah Rantau Menurut Orang Medan

Sebelumnya ane mau mengucapkan terima kasih untuk Kaskus yang kembali mengadakan Event Kreator yang mengangkat tema tentang 'Sukses'. Sebelumnya, event mengangkat ide tentang 'Hobi Jadi Profesi'merupakan hal yang brilliant sehingga ane dapat menyalurkan ide yang ada di kepala ini untuk membuat thread yang berkaitan dengan Hobi Menjadi Profesi.

Bicara mengenai sukses tentu saja memiliki makna yang sangat luas, perbedaan definisi dan opini, tidak usah jauh-jauh dahulu jika ditanya 3 orang tentang sukses mereka akan memberikan jawaban berbeda, apalagi jika pertanyaan ini diajukan kepada semua orang di Kota Medan, di Seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia tentunya kita akan mendapatkan banyak jawaban definisi tentang sukses dari mereka yang beragam. Kembali ke topik, sukses menurut orang-orang Medan yang merupakan tempat dimana ane tinggal dan dilahirkan memiliki banyak ragamnya. Tapi sebelum itu ane mau kenalin dulu Kota Medan itu kepada pembaca sekalian.

Kota Medanadalah ibukota provinsi Sumatera Utara dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa dengan luas 265,1 km². Berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus antara pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebuah kerajaan Melayu. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari Inggris pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatera Timur. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.

Medan yang berpendudukan multietnis terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di bidang perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Semuanya bercampur padu mewarnai keberagaman yang ada di kota medan. Di kota medan berdiri kokoh Masjid Raya Medan yang berada di tengah kota, dan tak lupa juga dengan Istana Maimun yang berdiri megah menghiasi kota ini & telah menjadi salah satu ikon kota Medan.

Nah sudah selesai ane menjelaskan tentang Kota Medan kini saatnya ane beberkan pendapat-pendapat orang Medan terkait sukses yang berhasil ane peroleh dari orang-orang terdekat ane di Medan khususnya kerabat-kerabat yang sudah memberikan opininya terima kasih banyak.

Quote:

"Sukses itu ketika kamu punya tanah yang luas lalu dimanfaatkan untuk bercocok tanam atau usaha properti."- Ucok Silaban - 24 tahun.

Quote:

"Ketika kamu bisa membahagiakan keluargamu tidak hanya dengan harta tetapi juga dengan perbuatan baik, itulah sukses menurutku."- Abdurrahman - 32 tahun.

Quote:

"Jangan bilang kamu sukses saat namamu 'besar' di tanah rantau tapi lupa sama kampung halaman sendiri."- Andy Putra - 40 tahun.

Quote:

"Sukses di Tanah Sendiri yaitu saat kita jadi pengusaha lalu memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain, sedangkan sukses di Tanah Rantau saat nama kita dikenal banyak orang karena kebaikannya."- Lyne L. - 22 tahun.

Quote:

"Kalo menurutku sukses itu kerja sebagai Kepala Pemerintahan, Kepala Desa, Kepala Perusahaan, pokoknya yang ada kepalanya minimal Kepala Lingkungan juga oke tuh. " – Fay - 23 tahun.

Quote:

"Sukses bagiku itu ketika punya modal untuk bisnis kuliner, lalu punya rumah makan yang besar dan punya cabang dimana-mana sampai ke luar kota bila perlu sampai ke luar negeri juga."- Bella - 21 tahun.

Quote:

"Sukses itu ya... kalo aku bisa seperti idolaku, Bang Judikayang jago nyanyi sama Bang Nainggolan yang berkarir di klub sepakbola AS Roma, mereka ga cuma terkenal, kaya, berbakat, tapi juga tidak lupa identitas mereka sebagai orang Batak dimanapun mereka berada." - Bonnie Banta - 32 tahun.

Quote:

"Kalo mau sukses udah ada contoh tuh, Pengacara Hotman Paris Hutapeabro, Aku mau sukses seperti dia, tapi kapan ya?" - Azrin K. - 28 tahun.

Itulah beberapa pendapat teman-teman ane di Medanmengenai sukses walaupun sebenarnya masih banyak lagi pendapat dari yang lain, setidaknya pendapat mereka di atas mewakili kriteria sukses menurut orang-orang di Medan. Sukses secara materi (hamoraon) bukan hanya dambaan setiap orang tetapi juga sudah menjadi salah satu prinsip hidup, disamping hagabeon (sukses berketurunan) dan hasangapon (dihormati). Itulah sebabnya demi mengejar sukses tersebut, banyak orang-orang Medan yang akhirnya merantau ke kota-kota besar. Andaikata mereka sudah sukses, pasti mereka menjadi idola bagi orang-orang di kampung halamannya. Nah, untuk mencapai sukses tersebut, orang Medan perantauan yang biasanya didominasi oleh orang Batak sebenarnya tidak perlu banyak baca buku-buku atau menonton program-program motivasi di televisi. Sebab, orang Batak mempunyai anjuran-anjuran kehidupan sehari-hari untuk mencapai sukses.

Kriteria sukses yang ane perhatikan lebih cenderung kepada profesi, orang-orang sukses yang dijadikan contoh, harta yang banyak, tanah yang luas serta rumah yang besar. Sah saja bila kita mau belajar sukses darimana sumber manapun. Bagi ane sendiri yang merupakan orang Medan, mengamati suksesnya seseorang baik di tanah asal maupun di tanah rantau karena mampu menghindari beberapa pantangan yang menghambat sukses. Beberapa pantangan tersebut antara lain:

Quote:

1. Unang Haloson (Jangan Malas)

Suksesnya orang Batak tidak lepas dari anjuran-anjuran yang diberikan oleh ompu-ompu na jolo(nenek moyang) agar tidak malas.Tidak ada kesuksesan yang dicapai dengan kemalasan. Itulah makanya orang tua seringkali cerewet terhadap anaknya agar jangan malas dan menghabiskan waktu dengan sia-sia karena malas adalah salah satu penghambat kesuksesan seseorang. Tidak hanya pekerjaan rumah, orang tua juga tak kalah cerewet jika anaknya tidak rajin sekolah dan bekerja. Sekarang manfaat itu bisa dirasakan ketika cerewetnya orang tua di masa lalu ternyata berdampak besar bagi kehidupan anaknya di masa sekarang ini hingga masa yang akan datang. Persis seperti lirik lagu yang dinyanyikan oleh Band Tipe X di bawah ini :

"Ternyata nasehat nenek benar nggak boleh malas...
Ternyata semua harus dikejar dan matahari pun bersinar."- Tipe X - Angan

Quote:

2. Unang Haotoon (Jangan Bodoh)

Orang tua lagi-lagi tidak hentinya memberikan perhatian agar sang anak bisa menjadi kebanggaan orang tua, bisa hidup lebih sukses dari orang tuanya maka disekolahkan sang anak sampai ke jenjang perguruan tinggi. Banyak biaya yang orang tua keluarkan agar sang anak bisa serius dengan pendidikan yang dijalaninya dengan harapan sang anak kelak menjadi orang yang sukses di kemudian hari. Itulah sebabnya siapapun yang ingin sukses tentu tidak ingin menjadi orang bodoh apalagi dibodohi. Perlunya bekal ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengenyam pendidikan setidaknya menjadi modal penting dalam mencapai kesuksesan.

Quote:

3. Unang Haisapon (Jangan Serakah)

Salah satu yang mendasari orang melakukan korupsi karena faktor keserakahan. Ingin mendapatkan yang diinginkan namun malah merugikan orang lain. Tidak heran korupsi masih terus terjadi karena faktor ketidakpuasan ini. Cara memperkaya diri dengan cara yang tidak benar adalah kesalahan besar yang tentu saja berakibat buruk bagi diri sendiri, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya. Apalagi jika sudah mendapat kepercayaan atau amanat dari orang banyak. Dalam menghindari sifat serakah, orang Batak punya larangan unang haisaponyang perlu di terapkan agar senantiasa tidak mengambil yang bukan hak miliknya.

Quote:

4. Unang Hatakangon (Jangan Nakal)

Wajar saja jika ada sebagian orang yang pernah nakal semasa kecilnya mungkin karena ketidaktahuan. Tidak tahu mengenai perasaan orang lain, dan tidak tahu resiko kenakalan sendiri. Kenakalan menjadi tidak wajar jika seseorang sudah beranjak dewasa atau naposo.Nakal yang dimaksud di sini bagaimana menghindarkan diri kita dari hal-hal yang menganggu keamanan dan ketentraman hidup orang lain, tidak perlu sok jago ataupun membuat keributan apalagi hidup di tanah rantau tentunya akan menjadi citra buruk bagi dirinya sendiri yang juga berimbas ke daerah tempat asalnya. Peribahasa mengatakan Hanya karena nila setitik rusak susu sebelang adalah gambaran yang tepat tentang perbuatan apa yang dilakukan. Jika baik maka memberikan dampak yang baik pula tentunya. Sebaliknya, jika buruk maka buruklah yang diterima pelakunya.

Quote:

5. Unang Hahojoron (Jangan Gegabah)

Saat sudah beranjak dewasa, sewajarnya orang Batak mengenal risiko baik perkataannya maupun tindakan terhadap dirinya sendiri terhadap orang lain."Pikir dahulu pendapatan sesal kemudian tidak berguna"merupakan ungkapan yang mengajak manusia agar berpikir dahulu sebelum berkata ataupun bertindak, karena resiko yang ditimbulkan akan berdampak besar nantinya. Terlebih lagi di era modern sekarang ini yang tidak lepas dari penggunaan media sosial. Jadi ada baiknya memikirkan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan dan resiko apa yang mungkin terjadi jika kita melakukannya. Jangan gegabah juga mengingatkan seseorang agar tidak melakukan kesalahan yang sama berulang kali agar jalan menuju sukses bisa dicapai dengan baik.

Quote:

6. Unang Hatuiton (Jangan Manja)

Hidup di tanah rantau tentu mengajarkan siapapun untuk berusaha mandiri, tidak cengeng, tidak manja dan tidak menjadi orang yang selalu mengeluh saat menjalani kehidupan. Tidak heran orang dari daerah asal menuju daerah rantau seharusnya sudah siap untuk segala resiko yang akan didapatkannya di tempat tujuan. Orang batak yang diajarkan untuk tidak manja sejak kecil tentu bertujuan agar siap menghadapi kondisi dimana ia akan menghadapi hidup yang akan dijalaninya sendiri agar tidak terbiasa manja saat tinggal dengan orang tua.

Quote:

7. Unang Hatihalon (Jangan Berfoya-foya)

Sejak kecil kita diajarkan menabung tentu saja suatu saat apa yang kita tabung tersebut bisa bermanfaat untuk keperluan di masa yang akan datang. Uang yang berasal dari orang tua atau dari hasil keringat sendiri lebih baik disisihkan untuk tabungan. Penggunaan uang untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya apalagi harus dihambur-hamburkan untuk kesenangan sesaat adalah hal keliru jika diri ini sudah berniat untuk sukses. Orang sukses mengajarkan kita aga rajin menabung, bukan berfoya-foya hingga lupa bahwa uang yang kita dapatkan sudah habis begitu saja.

Quote:

8. Unang Lalap Marminggu (Jangan Lupa Ibadah)

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa tentu sudah menjadi kewajiban bagi hamba-Nya untuk beribadah dan berserah diri pada-Nya, tempat kita memohon doa, mengadu dan meminta pertolongan khususnya dalam hal mencapai sukses. Memohon agar diberi kelancaran dalam jalan menuju sukses dunia maupun sukses akhirat. Rezeki yang dianugerahkan kepada hamba-Nya tanpa batas waktu sudah seharusnya disyukuri dan memotivasi kita untuk semakin giat dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah-Nya.

Ketika Mereka Berbicara

Time :"Aku Siap bila dimanfaatkan manusia, dan aku senang bila dimanfaatkan dengan baik oleh mereka, Bagaimanapun juga aku akan terus berjalan, kebanyakan manusia yang menyia-nyiakan ku akan kehilangan teman-ku yang di bawah."

Sukses di Tanah Sendiri dan di Tanah Rantau Menurut Orang Medan

Opportunity : " Aku berjalan beriringan dengan waktu, tapi aku hanya sesekali mendatangi manusia, mereka yang berhasil menemukan-ku dan memanfaatkan-ku dengan baik akan menuai hasil yang baik pula, namun bila manusia membiarkan-ku pergi begitu saja, aku tidak punya pilihan dan tidak patut disalahkan bila mereka mengalami kegagalan."

Sukses di Tanah Sendiri dan di Tanah Rantau Menurut Orang Medan

Success : "Aku Senang manusia bisa berteman baik dengan teman-ku yang di atas, dan aku akan menghampiri mereka agar dapat berjalan beriringan dengan-ku."

Sukses di Tanah Sendiri dan di Tanah Rantau Menurut Orang Medan

Fail : "Aku heran dengan orang yang mendekatiku, sudah jelas aku berteman dengan keterpurukan namun mereka masih saja mendatangiku, maka aku akan tunjukkan seperti apa diriku, supaya mereka bisa belajar bahwa musuhku yang di atas jauh lebih baik dariku."

Diubah oleh theoneta 12-03-2018 12:19