TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, pihak provider dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyambut positif usulan pemutusan internet terkait media sosial saat perayaan Nyepi saka 1940 ini.
Hal ini berdasarkan hasil rapat di Kemkominfo Jakarta, Senin (12/3/2018).
"Kemarin rapat di Kominfo yang diundang itu provider, jajaran Kementerian Agama. Dan semua yang dipaparkan terkait pemutusan internet ini didukung tanpa ada perdebatan," katanya yang dihubungi tribun-bali.com, Selasa (13/3/2018) siang.
Namun ia menegaskan, bahwa pemutusan internet yang dimaksud tersebut hanya terkait dengan paket data untuk media sosial.
"Karena pengalaman kemarin, bandara tutup, pelabuhan tutup. Ternyata di udara rame. Dan ramenya itu bukan karena pekerjaan karena memang saat itu tidak boleh bekerja. Tapi rame hal-hal yang negatif termasuk provokasi," katanya.
Dan menurutnya provokasi ini yang sangat mengganggu kekhusukan Nyepi.
Ia juga menambahkan, pemutusan internet ini bukan usulan dari PHDI, akan tetapi usulan KPID Bali dan Dinas Kominfo Bali.
Sementara itu, untuk jaringan perbankan, keamanan, bandara, rumah sakit, termasuk hotel untuk akses internetnya tetap berjalan.
"Untuk telepon dan SMS masih tetap bisa. Cuma internet media sosial ini yang diputus," imbuhnya.
Teknisnya pemutusannya nanti akan ditentukan provider dan Kominfo.
"Nanti Kominfo akan mengumumkan hal ini ke seluruh Indonesia. Memang hal ini hanya berlaku di Bali, akan tetapi ini bertujuan untuk pemberitahuan bahwa medsos untuk di Bali ditutup. Kalau dari luar WA ke nomor Bali tidak bisa," ujarnya. (*)
http://bali.tribunnews.com/2018/03/1...san-ketua-fkub