Bukan Hanya Mahkluk Hidup, Tempat Wisata Juga Bisa Punah.

Beranda

...

The Lounge
Bukan Hanya Mahkluk Hidup, Tempat Wisata Juga Bisa Punah.

sarashesti

12-03-2018 11:09

Bukan Hanya Mahkluk Hidup, Tempat Wisata Juga Bisa Punah.

Seperti yang kita tahu, tempat wisata yang ada di beberpa daerah atau negara menjadi pemasukan untuk daerah sekitaran tempat itu. Karena sudah pasti menarik perhatian para turis atau wisatawan asing untuk berkunjung ke tempat itu. Nilai bonus yang di dapat dari adanya tempat wisata di suatu daerah juga bisa membuat daerah itu menjadi pusat perhatian dunia. Dengan anggapan tempat wisata itu semakin ramai dan terbudidaya.

Menurut kebanyakan orang tempat wisata yang ramai sangat menambah keuntungan yang berlipat-lipat. Tapi dari sisi tempat wisata justru malah bisa menimbulkan kerugian yang cukup tinggi, karena banyaknya tangan-tangan jahil dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Makanya, kepunahan pun menjadi prediksi utama yang tergambar untuk beberapa tempat wisata saat ini baik dari ke orisinalitasannya maupun umurnya.

Ada beberapa tempat wisata yang diprediksi mulai menerima efek buruknya alam ataupun buatan tangan-tangan jahil.

Spoiler for spoiler:

1. Great Barrier Reef

letaknya di Australia, Great Barrier Reef adalah Ekosistem Terumbu Karang Terbesar di Dunia. Karena Namanya terbesar didunia dan memang spot yang indah untuk di kunjugi, ini menarik banyak wisatawan normal dan jahil yang berkunjung. Tapi di sisi lain juga ilmuwan memprediksi di tahun 2050 Great Barrier Reef kemungkinan punah karena perubahan iklim.

Spoiler for spoiler:

2. Kapel Sistina

Siapa yang tidak tahu Kapel Sistina, kapel yang ada di lingkungan Istana Apostolik yang menjadi kediaman resmi Paus di Vatikan. Kapel Sistina terkenal dengan lukisan-lukisan bersejarahnya yang di lukis oleh seniman-seniman besar dan terkenal seperti pada era Rennaissance. Beberapa seniman itu di antaranya ada Michelangelo, Raphael dan Sandro Botticelli.

Karena tingginya nilai sejarah di lukisan ini banyak aturan dan larangan untuk para wisatawan yang berkujung, salah satunya seperti fotografi. Tapi sayangnya lukisan ini terlalu sensitif dengan hawa panas dan kelembapan. Makanya dengan banyaknya pengujung yang datang muhu ruangannya menjadi tidak stbail. Nafas dari pengujung membuat residu karbondioksida menjadi tebal dan bisa merusak lukisan.

Spoiler for spoiler:

3. Massai Mara National Reserve

Jika kalian berlibur ke Kenya pasti kalian akan mendapat rekomendasi untuk pergi ke Massai Mara, untuk melihat satwa-satwa liar berkeliaran. Tapi dengan datangnya turis atau wisatawan ke Massai Mara malah memberi efek negative untuk Massai Mara. Karena dengan adanya tenda dan pondok tempat wisatawan menginap membuat lingkungan menjadi buruk.

Spoiler for spoiler:

4. Gua Altamira

Lukisan-lukisan alami bison dan hewan-hewan lainya yang di buat pada jaman es ini menjadi terdapat di Gua Altamira, Spayol. Karena ke orisinalitasnya banyak pengunjung yang ingin datang dan berfoto disana. Karena banyaknya pengunjung yang datang ini malah menyebabkan kerusakan pada lukisan. Akhirnya pada tahun 2002 Gua Altamira resmi ditutup oleh pihak-pihak yang berwenang. Dan beberapa tahun terakhir ini Gua Altamira kembali di buka dengan aturan yang semakin ketat dan mengurangi jumlah pengunjung yang datang.

Berlibur ketempat wisata memang sangat menyenangkan, apalagi tempat-tempat bersejarah bisa menambah wawasan kita. Tapi kita tidak tahu ternyata kita memang merusak secara tidak sengaja, meskipun hanya dengan nafas kita. Jadi sebelum pergi berlibur ketempat wisata coba agan dan sista riset atau tanya penduduk local apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan selama kita masuk ke tempat wisata yang kita tuju nantinya.

Jangan lupa untuk mendokumentasikan liburan agan, karena dengan dokumentasi yang baik dapat membantu menyebarkan informasi yang positif tentang tempat wisata yang kita tuju. Bawalah perlengkapan seperti kamera dan drone, untuk mendapatkan konsep dokumentasi dari berbagai angle. Kalian juga bisa memilih kamera atau drone apa yang cocok untuk tempat yg di tuju nanti. Kalau ane sih, pilih drone yang baru launching 7 Maret kemarin dari DJI. DJI Mavic Air cocok banget dengan tagline nya Adventure Unfolds, dengan ukuran yang sebesar smartphone memudahkan drone ini untuk di bawa berpetualang kemana-mana.

Quote:

Untuk lebih lengkap coba agan lihat di facebook fanpagenya DJI Indonesia dan IG @urbanrepublicid di sana agan bisa dapatkan informasi mengenai Produk DJI Mavic Air dan kalau agan mau belajar terbangin drone, bisa join DJI flight training. Jadi, ayo kita berlibur dan dokumentasikan petualangan, agar bisa berbagi wawasan dan pengalaman serta bertanggung jawab menjaga kelestarian alam.