wenyindAvatar border
TS
wenyind
NASA Ingin Bawa Kapal Selam Raksasa ke Saturnus, Untuk Apa?


Liputan6.com, California - NASA dikabarkan akan membawa kapal selam raksasa ke Planet Saturnus. Lebih tepatnya, Badan Antariksa Amerika Serikat ini bakal memboyong kapal selam miliknya ke salah satu bulan milik Planet Cincin tersebut, yakni Titan.

Menurut informasi yang dilansir BGR pada Rabu (13/2/2018), tujuan NASA membawa kapal selam ke Titan tak lain karena ingin meneliti kandungan air yang ada di dalam bulan Saturnus itu.

Seperti diketahui, NASA sebelumnya mengungkap Titan memiliki karakteristik yang identik dengan Bumi.

Bulan Saturnus itu memiliki lautan dan danau dalam porsi yang besar. Bedanya, kalau laut dan danau di Bumi mengandung air, laut dan danau di Titan justru mengandung cairan metana.

"NASA kini tengah merancang kapal selam tanpa awak yang nantinya akan menjelajah lautan hidrokarbon di Bulan milik Saturnus, Titan," tulis ilmuwan NASA dalam keterangan resminya.

"Properti termodinamika yang ada di dalam lautan Titan sampai saat ini belum bisa ditebak. Padahal kita tahu ia memiliki kemiripan dengan Bumi. Maka itu, misi besar ini akanProyek Besar yang Digagas Ilmuwan Khusus melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap komposisi metana-etana dan kandungan nitrogen yang larut di dalam lautnya," lanjutnya menerangkan.

Proyek Besar yang Digagas Ilmuwan Khusus



Adapun proyek pembangunan kapal selam raksasa ini digagas oleh sejumlah ilmuwan khusus dari laboratorium Hydrogen Properties for Energy Research (HYPER) di Washington State University.

Kapal selam dibangun dengan kemampuan khusus untuk bisa bertahan dalam temperatur dingin dan tekanan intens jika nanti sudah menjelajah samudera Titan.

Nantinya, kapal selam akan bertugas untuk melakukan observasi dan merekam data secara visual terkait kandungan Titan.

Ia juga akan dilengkapi kamera Brosecope untuk merekam keadaan di sana secara langsung dan mengirimnya langsung ke Bumi.

Siklus Hujan



Sebelumnya, salah seorang ilmuwan NASA juga mengungkap kalau siklus hujan Titan ternyata sama dengan Bumi. Hanya saja, siklus hujan di Bulan ini merupakan 'rekayasa' dari atmosfer Bulan, sehingga mampu menciptakan hujan metana.

"Danau dan lautan di Titan merupakan kawah dan dataran rendah yang diisi dengan hujan metana, yang berasal dari atmosfer Titan. Saat siklus hujan berlangsung, ia mengisi kekosongan wilayah permukaan dan membentuk laut, atau juga danau," kata juru bicara ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut.

Meski Titan memiliki siklus yang sama dengan Bumi, masih ada beberapa hal yang membedakan keduanya. Di antaranya, Titan tidak memiliki oksigen, serta mempunyai temperatur sangat dingin.


Kumpulan Berita Terkait Hiburan:

- Wanita Ini Tiba-tiba Terangsang Saat Sedang Diperiksa Oleh Polisi

- Aura Kasih Nekat Tampil tanpa busana Dalam Cover Majalah Pria Dewasa

- Benda Misterius Mirip Tank Ditemukan di Bulan, Peninggalan Alien?

- Ngakak, Asal Usul Kumis Kotak Adolf Hitler
Diubah oleh wenyind 12-03-2018 15:50
0
14.7K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.