Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

saokudaAvatar border
TS
saokuda
Hoaks Pil Mandul, Biang Keladi Perang Antaragama di Sri Lanka
Dalam dua pekan terakhir, setidaknya dua wilayah di Sri Lanka memanas. Konflik antaragama pecah. Massa yang beringas menyerang warga Muslim, membakar tempat usaha mereka dan merusak rumah ibadah. Ini bukan kali pertama kekerasan antaragama terjadi di negara Asia Selatan itu. Kali ini, dipicu berita hoaks murahan.

Bermula pada Senin (26/2) di sebuah rumah makan milik warga Muslim bernama A.L. Farsith, di jalan Senanayake, Ampara. Ketika itu, seorang pelanggan mengeluhkan adanya benda kecil aneh di makanan yang disajikan di restoran tersebut. Dia lalu menelepon seseorang, tidak lama kemudian datanglah sekitar 40 pria dari suku Sinhala.

Dalam rekaman video yang viral di Sri Lanka, Farsith dicecar dan diancam oleh orang-orang itu. Pada percakapan tersebut, Farsith mengakui bahwa dia menaruh pil sterilisasi alias pil mandul dalam makanan itu.

Sontak, pengakuan Farsith ini semakin membakar amarah. Restorannya dirusak.

Tapi tidak demikian berdasarkan penelusuran media berbahasa Inggris di Sri Lanka, Sunday Observer. Farsith mengaku saat itu ketakutan, dan tidak mengerti bahasa Sinhala yang diucapkan massa. Ada satu kata yang terngiang, "wandapethi", yang belakangan dia ketahui artinya pil sterilisasi.

"Bahasa Sinhala saya tidak bagus. Saya tidak pernah mendengar kata 'wandapethi' sebelumnya. Saya takut nyawa saya terancam, jadi saya mengangguk dan mengiyakannya," kata Farsith.

Isu pil mandul sebelumnya telah merebak dan meracuni pikiran warga Sri Lanka. Kabar tersebar, pil ini digunakan orang Muslim untuk membuat warga Buddha tidak bisa beranak pinak, mengurangi jumlah masyarakat mayoritas Sri Lanka.

Tidak hanya pil, alat pemandulan juga muncul dalam banyak bentuk lainnya, seperti yang dikatakan berita dari antah berantah yang disebarkan di media sosial. Ada dalam bentuk bungkus jeli di pakaian, hingga kopi yang diberikan gratis di toko-toko pakaian.

Sebagai catatan, sebagian besar toko pakaian di Sri Lanka dimiliki oleh warga Muslim. Sehingga jika ada konflik komunal, toko-toko pakaian adalah target serangan yang niscaya.

Masalah ternyata tidak kelar dengan dihancurkannya restoran Farsith. Isu pil mandul ini menyebar bak virus di seluruh Ampara. Keesokan harinya, warga Buddha Sinhala mengamuk. Mereka menghancurkan masjid dan beberapa kendaraan milik warga Muslim.

Lima orang terluka dalam kekerasan tersebut. Pemerintah langsung menurunkan polisi dan tentara untuk mengendalikan massa. Beberapa hari setelah itu, tentara dikerahkan mengamankan masjid-masjid di Ampara.

Berselang sepekan, pada Minggu (4/3) kekerasan terhadap warga Muslim pecah di Kandy, wilayah selemparan batu sebelah barat Ampara. Di Kandy, kemarahan warga dipicu oleh isu pembunuhan warga Buddha oleh massa Muslim. Padahal itu adalah pertengkaran di jalan raya.

Pemerintah Sri Lanka kemudian menetapkan status darurat militer selama 10 hari dan menerapkan jam malam mulai Selasa pekan ini (6/3). Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas dalam konflik tersebut.

https://m.kumparan.com/@kumparannews/hoaks-pil-mandul-biang-keladi-perang-antaragama-di-sri-lanka

Waspada hoaks
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.1K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.