Mau Ngambil “Emas” dari Sampah Elektro? Sebaiknya Jangan Deh!
TS
Aboeyy
Mau Ngambil “Emas” dari Sampah Elektro? Sebaiknya Jangan Deh!
Awalnya, Ane menemukan sebuah iklan di Internet yang menawarkan cara mengambil emas dari sampah elektronik. Dengan paparan yang logis dan gambaran keuntungan yang menggiurkan, akhirnya Ane membeli toturial tersebut, seharga Rp.100.000,- dan filenya dikirim via email.
Sesuai dengan langkah-langkah yang dijelaskan dalam modul tersebut, Ane mempersiapkan semua bahan dan alat yang diperlukan. Lalu dengan hati-hati mempraktikkannya. Namun ternyata hasilnya sangat jauh dari harapan. Karena itu, bagi yang juga tertarik untuk melakukan hal tersebut, sebaiknya jangan deh!
Mengapa jangan? Berikut alasan-alasannya:
*********** 1. Memerlukan Modal Besar
Quote:
Untuk mengambil emas dari sampah elektronik seperti HP, prosessor komputer, RAM, motherboard, dan lain-lain, diperlukan modal yang besar. Modal itu yang utama adalah untuk membeli bahan-bahan dan alat-alat .
Bahan-bahan yang diperlukan adalah bekas perangkat elektronik yang ada Flat Kuningnya, yang disinyalir itu adalah lapisan emas. Contohnya adalah kepingan RAM (Memory Komputer). Bahan lainnya adalah zat kimia cair, yaitu Asat Nitrat dan Klorida, serta Pupuk Uria.
Sedangkan alat-alat yang diperlukan adalah peralatan safety seperti sarung tangan, masker, jaket, kacamata, dan lain-lain, serta tabung-tabung bahan kimia.
Total modal awal yang diperlukan bisa mencapai satu juta rupiah.
2. Risikonya Besar
Quote:
Mengambil emas dari sampah elektronik ternyata tidak semudah yang digambarkan dalam tutorial, apalagi bagi pemula (amatir). Risikonya sangat besar, karena berurusan dengan bahan kimia yang super mematikan. Reaksi asam nitrat dan klorida yang dicampur dengan bahan logam, akan mengeluarkan asap kuning kecoklatan yang sangat asam dan korosif. Jika terhirup langsung, maka bersangkutan akan pingsan. Jika lambat tertolong, bisa menyebabkan kematian. Karena itu, harus menggunakan masker yang memakai filter udara. Dan jika terkena anggota tubuh, akan menyebabkan luka bakar yang serius. Itulah sebabnya harus pakai sarung tangan, jaket dan kacamata.
Diperlukan tempat khusus yang aman, karena bahayanya juga bisa menimpa orang lain yang mencium bau asam yang sangat menyengat tersebut.
3. Hasilnya Kecil
Quote:
Proses pengambilan emas dari sampah elektro itu ternyata sangat panjang. Setelah semua logam yang mengandung emas itu larut dalam Air Raja (campuran asam nitrat dan klorida), ada banyak proses selanjutnya seperti pengendapan, penyaringan, peleburan dan sebagainya. Setelah semua proses selesai, ternyata dari 20 biji prosesor hanya menghasilkan emas tidak lebih dari 100 mg. Itupun kadarnya masih sekitar 70% saja. Kalau dijual, duitnya tidak sampai seratus ribu, sedangkan harga 20 buah prosesor (jika membeli), sudah ratusan ribu.
*********
Quote:
Kesimpulannya, hasilnya tidak sebanding dengan risiko dan modal. Dengan kata lain, rugi! Kecuali dikerjakan oleh perusahaan/perseorangan yang spesialis mengambil emas dari sampah elektronik. Kalau hanya sekadar coba-coba, sebaiknya jangan deh!