Hai hai welcome back! Kembali lagi di writing class low budget ala ala gw HAHAHAHAH.



Dari sekian banyak komponen penyusun suatu cerita, dialog merupakan komponen penting yang bisa dijadikan media untuk menjelaskan alur dan plot yang sedang berlangsung. Masalahnya adalah pembuatan dialog yang baik dan benar ini susah, banyak faktor yang mempengaruhi baik atau buruknya suatu dialog dalam sebuah cerita. yang perlu diingat dalam proses penulisan dialog pada sebuah cerita biasanya hal-hal yang bakal gw bahas dibawah ini, sekali lagi, gw bukan penulis profesional, ini cuma sharing pengalaman aja, dan daripada buang buang waktu lebih lama lagi mending sekarang kita lanjut ke pembahasan aja, yuk yak yuk.

Pertama,
Dialog dalam sebuah cerita harus bisa mengungkapkan detail sebuah plot yang sedang berlangsung (bisa dalam bentuk flashback, tapi dalam penulisan flashback usahakan gaya bahasanya tidak terlalu kaku biar gak disangka pelajaran sejarah).

Kedua,
Dialog dalam sebuah cerita harus bisa mngungkapan personalitas seorang karakter dan dapat menghibur pembaca.
note: Hal lain yang perlu diingat adalah terlalu banyak chit-chat justru merugikan plot sebuah cerita. Kalau semisal chit-chat atau dialog yang bakal kalian masukkan ke dalam sebuah cerita itu gak terlalu penting ya mending dialog tersebut diringkas aja. diringkas maksudnya diminimalisir atau kalau bisa sih dihilangin.

Ketiga,
Penggunaan adverb, kata kerja, dan kata sifat yang baik dan benar juga harus diperhatikan guys. Penggunaan adverb yang baik berhubungan dengan istilah Show, Dont Tell. Adverb yang baik harus bisa menunjukkan dan memainkan imajinasi reader. gini deh contohnya:

"Gw gak bisa" rina berkata dengan sedih.

bandingkan dengan:

"Gw gak bisa" rina berkata sambil mengelap air mata dengan sapu tangan kesayangannya.

Keempat,
Penggunaan kata "Berkata", "Jawab", "Tanya" dalam sebuah dialog cerita itu wajar. Biasanya para pembaca gak bakal terlalu "ngeh" Walaupun nanti kata ini pada akhirnya over use dalam sebuah dialog. Alasannya? karena kata-kata ini adalah beberapa kata dari sekian banyak kata yang sifatnya "invisible" dalam sebuah cerita, emang bakal banyak ditemuin tapi pembaca gak bakal terlalu concern selama jalan ceritanya oke, pokoknya asal jangan sampe dialognya jadi dialog robot karena gak ada kata pemanis lain. nih gw kasih contoh lagi:

"lu pengen ngomongin apa?" diana berkata sambil memutar tutup botol yang memuat gula dan menuang beberapa isinya kedalam kopi yang sudah dia seduh.

Lee berdeham sambil berkata "saya ingin bercerai"

Banyak perdebatan sih emang terkait penggunaan adverd yang baik dan benar. Yang jelas adverb yang lemah bakal meninggalkan bekas yang lemah juga. gimana dan apa contoh dari adverb yang lemah yang gw maksud? nih contoh lagi deh:





Penambahan dialog dan pemilihan kata penyusun-nya yang tepat wajib dilatih oleh penulis-penulis muda dan latihannya ini gak makan waktu yang sebentar. Karena proses latihan ini memakan waktu yang lama dan proses yang panjang, gw berharap semoga tips tips yang udah gw tambahin diatas bisa membantu proses pembelajaran kita semua. buat yang punya tips tambahan atau mau sharing pengalaman dalam pembuatan dialog dalam sebuah cerita ditunggu di perempatan, eh di kolom komentar!

See you soon!



:ayoindonesia :ayoindonesia :ayoindonesia

Sinopsis:
Ditahun 2025 terjadi kekacauan besar yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi virus yang semakin memburuk, serangan teror, unjuk rasa, banyak orang harus kehilangan keluarga dan mata pencarian, sampai akhirnya pemerintah menetapkan status darurat nasional untuk menghentikan semua aktifitas yang dapat membahayakan warga. Ditengah kekacauan ini, Rendy dan Bianca bertemu dengan Mr.Klaus yang akan merubah hidup mereka dan membawa mereka pada petualangan baru di Desa Praijing, Sumba. Siapakah yang akan memperbaiki keadaan tersebut? Apakah kekacauan tersebut bisa diselesaikan? Siapakah sebenernya Mr.Klaus?

On going
Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles

Note:Ceritanya mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa jadi mohon pengertiannya gaiz