Per-Minggu ini Eclipse 7 Shoes kembali aktif di forum tercinta KasKus ini, kita secara berkala akan coba sharing mengenai dunia persepatuan sepengalaman kita di scene produksi sepatu lokal, Oyaaa..feel-free utk Agan-agan yang ingin menanyakan apapun yang berhubungan dengan produksi sepatu, kita upayakan respon yang maksimal .
Di thread kita kali ini kita akan membahas tentang Sepatu Formal, Agan mungkin pernah mendengar istilah “Sepatu Formal” dan terbayang sebuah model sepatu kaku berwarna hitam berbahan dasar leather, biasanya di acara-acara resmi atau para pegawai kantoran seringkali terlihat memakai sepatu jenis ini, tetapi apakah sepatu formal ini hanya cocok digunakan untuk acara-acara khusus atau resmi? Sepatu formal model apa yang selalu membuat pemakainya terlihat kece walaupun bukan pekerja kantoran ? kita coba review dan memberikan tips memilih paling jitu berbagai model sepatu formal atau yang juga disebut Dress Shoe ini..
ANATOMI SEPATU FORMAL
Spoiler for ANATOMI:
1. Topline : Bagian atas upper (upper = muka sepatu)
2. Lining : lapis dalam sepatu
3. Facing : bagian pola untuk tali sepatu
4. Tongue : bagian pola lidah sepatu
5. Quarter : bagian pola pinggir (badan sepatu) kiri dan kanan
6. Eyelet : mata itik
7. Heel : hak sepatu
8. Shank / waist : bagian tinggi dari hak sepatu
9. Throat : bagian pola pengunci antara facing, quarter dan vamp
10. Vamp : bagian pola tengah sepatu
11. Toe : bagian pola depan sepatu
12. Welt stitching : plateran (istilah yg sering di pakai)
13. Out sole : bagian luar sole
JENIS-JENIS SEPATU FORMAL
1.OXFORD (BARMORAL in American)
Spoiler for Oxford Highlight:
Oxford Shoe adalah sebuah sejarah dari Universitas Oxford, oxfords adalah versi terbaru dari model Oxonians yang populer di universitas pada tahun 1800-an. Ketika gaya setengah-boot Oxonians menjadi usang, para mahasiswa mencari alternatif gaya yang baru dan Oxford Shoe pun lahir.
Oxford menjadi default mode dari pengembangan model Dress Shoe selanjutnya dan menjadi sebuah shoe model yang Timeless.
REKOMENDASI
PEMAKAIAN HARIAN: 4 of 5
KANTORAN: 4 of 5
LAPANGAN: 1 of 5
EVENT RESMI: 5 of 5
2.THE DERBY SHOE (GIBSON or BLUCHER in American)
Spoiler for Derby Highlight:
Derby shoe awalnya diperuntukkan untuk kegiatan olahraga dan boot untuk berburu pada medio 1850an, baru pada menjelang abad ke-20 mulai menjadi alas kaki untuk aktifitas perkotaan. Karena kemiripan bentuk modelnya, Derby Shoe sering tertukar sebagai Oxford Shoe, untuk membedakan antara Derby Shoe dan Oxford Shoe ada pada penempatan bagian pola untuk tali sepatunya (facing placement), pada Oxford Shoe facing placement dibuat tertutup disebut dengan istilah “closed lacing” sementara pada Derby Shoe facing placement dibuat terbuka disebut dengan istilah “open lacing”
REKOMENDASI
PEMAKAIAN HARIAN: 5 of 5
KANTORAN: 4 of 5
LAPANGAN: 2 of 5
EVENT RESMI: 4 of 5
3.MONK STRAP
Spoiler for Monk Strap Highlight:
Disebut Monk Strap karena awalnya alas kaki model ini popular dipakai oleh para biarawan, karena modelnya yang simple (tidak menggunakan tali) dan desainnya yang menutupi kaki, Monk Strap dianggap dapat melindungi bagian kaki ketika dipakai beraktifitas daripada sandal yang biasa para biarawan gunakan.
Ciri khas model Monk Strap sangat jelas, di bagian tali sepatu dihilangkan dan diganti oleh Strap yang memanjang dari sisi satu dengan pilihan pengunci gesper jenis tunggal atau kembar/ganda.
REKOMENDASI
PEMAKAIAN HARIAN: 4 of 5
KANTORAN: 5 of 5
LAPANGAN: 1 of 5
EVENT RESMI: 4 of 5
4. LOAFER
Spoiler for Loafer Highlight:
Versi santai dan tidak rigid dalam kategori Dress Shoe ialah model jenis Loafer, Loafer awalnya ditujukan sebagai sandal rumah yang dibuat untuk Raja George VI dari Inggris, Model Loafer tidak pernah menjadi popular dan hanya dinilai sebagai jenis Casual Shoe sampai kemudian mulai diproduksi di Amerika Serikat pada sekitar 1930-an, Loafer mulai menjadi tren mode ketika pada 1960-an para pengusaha dan pengacara di Amerika mulai memakainya dengan setelan jas. Pada tahun 1966, Brand ternama Gucci memperkenalkan Loafer dengan strap logam yang elegan dan membuat Loafer terangkat popularitasnya sebagai Dress Shoe.
Ciri khas dari Model Loafer ialah Pola Muka (Upper) yang dibuat dalam satu alur dan ditarik panjang mengikuti tinggi permukaan jari kaki dari pola upper bagian depan (Toe).
REKOMENDASI
PEMAKAIAN HARIAN: 5 of 5
KANTORAN: 4 of 5
LAPANGAN: 3 of 5
EVENT RESMI: 4 of 5
5.THE DRESS BOOT
Spoiler for Dress Boot Highlight:
Pada era victorian, Boot hanya digunakan untuk aktifitas harian tetapi karena sangat terbatasnya pilihan model sepatu pria di saat itu akhirnya memaksa Dress Boot menjadi sepatu formal yang dipakai pria untuk menghadiri acara-acara resmi seperti acara minum teh atau makan siang formal. Konstruksi modelnya mengacu pada Oxford/Derby Shoe umumnya, hanya bentuknya dibuat lebih tinggi diatas atau sejajar mata kaki.
REKOMENDASI
PEMAKAIAN HARIAN: 2 of 5
KANTORAN: 3 of 5
LAPANGAN: 3 of 5
EVENT RESMI: 4 of 5
6.THE CHELSEA BOOT
Spoiler for Chelsea Boot Highlight:
Chelsea Boot berasal dari era old fashioned victorian england, dan awalnya didesain dan dibuat oleh pembuat sepatu J. Sparkes-Hall untuk Ratu Victoria. keelastisan bentuk model sepatunya 'memungkinkan bagi mereka untuk memakai dan melepas sepatu dengan mudah (slip-on style).
Chelsea Boot menjadi alternatif praktis untuk model2 sepatu Victorian yang kaku pada saat itu dan segera menjadi bagian dari satu set standar perlengkapan kebutuhan olahraga berkuda. sepanjang tahun 1960-an model Chelsea Boot menjadi tren, di mana mereka juga mewakili ikon budaya pop terbaik di masanya yaitu The Beatles.
Sepatu Boot tanpa tali ini memiliki bentuk ankle yang tinggi dan ramping dengan toe yang bulat dan heels pendek, Bagian vamp dan quarter bertemu di dekat pergelangan kaki dan terhubung dengan sebuah karet elastis sepanjang ankle.
Chelsea Boot memiliki tampilan minimalis tanpa ada penambahan Broguing sebagai dekoratif dengan tampilan Upper menggunakan hanya satu material bahan utama, Chelsea Boot dibuat dengan teknik tarikan jahitan yang tidak rumit untuk dapat tetap menjaga kerampingan di bagian ankle agar dapat menunjang elastisitas bentuknya.
Tampilan sederhana dari Chelsea Boot dapat dengan mudah untuk tetap memberikan sentuhan klasik/formal pada pemakaian kasual, atau dengan alternatif pemilihan material berbahan suede untuk pemakaian harian tapi tetap terlihat classy.
REKOMENDASI
PEMAKAIAN HARIAN: 4 of 5
KANTORAN: 3 of 5
LAPANGAN: 4 of 5
EVENT RESMI: 3 of 5
7.THE CHUKKA BOOT
Spoiler for Chukka Boot Highlight:
Asal-usul Chukka Boot ditemukan dari sebuah permainan Polo, nama Chukker atau Chukka mengacu pada istilah umum olahraga Polo untuk sebuah durasi periode permainan, Chukka Boot adalah transformasi sepatu untuk olahraga Polo dalam versi lebih pendek dari sepatu Polo yang umum digunakan pada saat itu. penggunaannya dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan lebih untuk pemain dan agar tetap dapat digunakan pemain selepas pertandingan berakhir.
Chukka Boot adalah sepatu setinggi mata kaki dengan dua atau tiga eyelets untuk tali sepatunya. tidak seperti boots lain pada umumnya, bentuk pola untuk eyelets pada Chukka Boot didesain fit-in sehingga memungkinkan untuk tali sepatu dapat ditarik hingga titik maksimal dari bentuk pergelangan kaki pemakai, Chukka memiliki bentuk toe yang bulat, jahitan yang sederhana dan open lacing (mirip derby shoe).
model Chukka biasanya dibuat dengan suede sebagai material bahan utamanya, namun Chukka pun masih cocok jika ingin dibuat dengan versi bahan utama leather untuk dapat memunculkan kesan yang lebih formal.
Walau sepintas terlihat mirip dengan model desert boots, desert boot ialah versi kasual dari boot chukka dengan model bentuk yang serupa, perbedaannya terletak pada sol yang digunakan-desert boot menggunakan sol karet untuk menampilkan identitasnya sebagai sepatu yang kasual. Chukka adalah alternatif yang mengejutkan untuk para pengguna Dress Shoe dari sisi kenyamanan pengguna.
REKOMENDASI
PEMAKAIAN HARIAN: 5 of 5
KANTORAN: 3 of 5
LAPANGAN: 4 of 5
EVENT RESMI: 3 of 5
BENTUK-BENTUK UJUNG SEPATU / TOE STYLES
Spoiler for Toe Types:
Plain Toe
Ini adalah tampilan ujung sepatu yang paling sederhana dan umum, memunculkan identitas simple,clean, dan minimalis. Akan terlihat buruk ketika dipakai tidak dalam kondisi bersih/mengkilat karena noda akan kentara sekali tampak.
Cap Toe
Beberapa Dress Shoe menggunakan pola ujung sepatu Cap Toe, tapi walau bagaimanapun bentuk ujung sepatu yang ini ialah trademark dari Oxford Shoe. Jahitan horizontal pada Cap Toe secara visual menggambarkan batas antara ujung sepatu dan jari-jari kaki, secara teknis pengerjaan model Cap Toe ini dibuat terpisah dari pola Upper keseluruhan.
Wingtip
Bentuk ujung sepatu Wingtip sangat kuat memunculkan kesan vintage dan formal dalam tampilannya, menjadi cocok jika diaplikasikan pada Dress Boot untuk menjadikannya berbeda dengan model boot konvensional dan agar dapat tetap terlihat sebagai Dress Shoe. Wingtip disebut juga Brogue Full karena pola Brogue-nya mengisi penuh sepanjang sepatu.
Medallion
Medallion sebetulnya hanya penambahan hiasan dari jenis ujung sepatu Plain Toe. Hiasan pada model Medallion tidak akan dominan karena sifatnya tambahan saja. Biasanya untuk memunculkan kesan signature series.
Split/Apron Toe
Ujung sepatu jenis Split/Apron Toe memiliki jahitan yang dimulai di tengah sepatu, sekitar jari kaki, dan berakhir di tengah sepatu pada sisi lain. Model ini lebih sering ditampilkan umumnya pada sepatu kasual dan Dress Shoe jenis Loafer.
BROGUEING
Spoiler for Brogueing Highlight:
Secara Fungsi Brogueing/Brogue ialah sisi “teknologi” dari sebuah sepatu, Brogue digunakan untuk membantu alur aliran keluar-masuk udara atau bahkan keringat yang dihasilkan dari kaki, secara tampilan brogue dibuat sedemikian rupa pada model-model Dress Shoe dan menjadi penegasan sebuah identitas dari penentuan sebuah jenis model.
Brogueing banyak terlihat pada model-model Oxford,Derby, dan Monk Strap dan terbagi kepada 4 model jenis yang berbeda, yaitu: full brogue, longwing brogue, semi-brogue, and quarter brogue.
*Beberapa TIPS dalam memilih Formal Shoe/Dress
Shoe:
• Kulit/Materialbahan utama sebaiknya dipilih yang jenis brush off leather dan lax. Yang natural nya sudah shiny memudahkan kita untuk membersihkan nya dan tidak repot untuk di semir setiap waktu. Hanya dengan lap yang sedikit basah sepatu akan shiny lagi serta lebih terlihat elegan ---> untuk agan-agan yang males tiap hari semir
• Pilih Lining berjenis Lining kambing ( goat leather) karena material ini empuk dan nyaman ketika kita memakai sepatunya. Dan dapat mencegah bau kaki dari pemakaian ---> harap rutin ganti kaos kaki juga gan
• Sole rubber. Di pilih karna relatif lebih ringan tetapi tidak licin saat dipakai dan bisa lentur mengikuti arah / gerakan kaki.
• Sole Kulit. Di pilih agar terkesan lebih berkelas sedikit ada berat dan kaku ketika melangkah tapi tetap nyaman dan tidak licin saat dipakai dan bisa lentur mengikuti arah / gerakan kaki ---> biar memunculkan suara taktoktaktok gagah klo dipakai di lantai perkantoran
• Untuk pemilihan warna ini bisa disesuaikan dengan Dress yang digunakan atau karakter agan, jangan selalu terpatok dengan warna hitam hanya karena untuk terlihat formil.