http://www.rwblog.id/
 
Menurut pasal 1 UU. No. 23 tahun 2004, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
 
Berdasarkan pengertian tersebut, maka KDRT dapat dikategorikan menjadi, kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran rumah tangga.
***********
KDRT yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya, khususnya kekerasaan fisik dan seksual, sering dipicu oleh “Kelainan Seksual” yang dialami suami.
 
Apa saja kelainan seksual yang bisa memicu KDRT itu?
Berikut uraian dan alasannya:
 
 
1. Sex Maniac atau Hipersex
 
 
http://www.zimbio.com/
 
Hipersex adalah kondisi seseorang mempunyai libido seksual yang berlebihan, sehingga penderitanya tak bisa mengendalikan hasrat seksual tersebut. Tingginya libido ini akan mendorong penderitanya untuk melakukan hubungan seksual dengan siapa saja, asal berlainan jenis.
 
Jika suami mengalami hipersex, maka ia akan memaksa istrinya untuk berhubungan intim setiap kali hasrat biologisnya bergejolak, sebab hasrat itu tak bisa dikendalikannya. Jika istri menolak, dengan alasan apapun, maka hal itu bisa membuat sang suami marah dan melakukan kekerasan fisik agar sang istri mau melayani keinginannya itu.
 
Jika tak ada istri di rumah, suami bisa saja melampiaskannya kepada siapa saja yang ada di rumah, seperti anak, keluarga, pembantu, dan lainnya disertai ancaman dan kekerasan fisik. Jika itu terjadi, berarti suami telah melakukan KDRT berupa kekerasan fisik dan seksual sekaligus.
******************
 
2. Sadomasokis
 
Sadomasokis adalah kelainan berupa kepuasan seksual dengan menyakiti pasangannya, baik secara verbal maupun secara fisik. Kata-kata kasar, caci maki dan sebagainya yang bertujuan menyakiti perasaan pasangan, atau menyakiti secara fisik seperti cubitan keras, pukulan, bahkan cekikan. Dengan melihat pasangan menderita, merintih atau menjerit sakit, penderita sadomasokis akan semakin bergairah. Kekerasaan itu bisa dilakukan sebelum atau saat melakukan hubungan intim.
 
Tidak jarang penderita sadomasokis ini membuat pasangannya cedera fisik bahkan kematian.
 ****************
 
3. Sadisme
 
Sadisme ini sebenarnya mirip dengan sadomasoskis. Bedanya, sadomasokis memperoleh gairah dan kepuasaan dari rasa sakit yang dialami pasangannya. Sedangkan sadisme, memperoleh gairah dan kepuasaan dari “perbuatan menyakiti” yang dilakukannya. Dengan menyakiti, ia akan merasa lebih puas.
 
Seorang suami yang menderita kelainan seksual ini, tentu ia akan melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya, sebab kekerasaan itulah yang akan membuatnya puas dalam berhubungan intim.
******************

4. Homosex
 
Homosex yang dimaksud di sini adalah kecenderungan suami untuk berhubungan intim dengan istrinya melalui anal. Pria homosex akan merasa lebih puas melakukan itu ketimbang melalui jalur yang semestinya.
 
Akibat kelainan ini, maka seorang suami tidak mustahil akan memaksa istrinya untuk melakukan anal sex yang disertai dengan ancaman atau kekerasaan agar sang istri mau memenuhi keinginannya. Jika ini terjadi, maka suami telah melakukan dua kekerasan dalam rumah tangga, yaitu kekerasan fisik dan seksual.

Nah, jika Sista punya suami yang memiliki gejala kelainan seksual seperti itu, berhati-hati dan waspadalah, atau kalian akan jadi korban KDRT atas nama cinta.
*************