Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dybala.maskAvatar border
TS
dybala.mask
Warga Sayangkan Rencana Penghentian Pembangunan RPTRA
JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penghentian pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) mendapat respons negatif dari warga Jakarta.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com, Selasa (6/3/2018), menyatakan mereka menyayangkan rencana tersebut. Pasalnya, mereka menganggap RPTRA sudah memberikan banyak manfaat bagi mereka.

Pardosi, warga Rawabadak, Jakarta Utara, menyatakan bersyukur dengan adanya RPTRA Radar Pembangunan di dekat rumahnya. "Dulu ini rawa-rawa yang penuh sampah, banyak nyamuk. Sekarang bisa dimanfaatkan warga untuk olahraga," kata dia.

Pardosi bercerita, sebelumnya ia merasa kesulitan mencari ruang untuk berolahraga. Apabila ingin jogging atau sekadar berjalan-jalan pun berisiko terserempet kendaraan yang melintas. Ia mengatakan, ada puluhan warga yang mendatangi RPTRA tersebut untuk berolahraga setiap harinya.

Warga yang datang pun berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia. "Jam 5 nanti ada senam khusus lansia. Biasanya ramai, ada sekitar 25 orang yang datang," katanya.

Seorang petugas terlihat sedang menyiapkan sound-system untuk kegiatan itu. Marsha, Ketua Pengurus RPTRA Radar Pembangunan mengatakan pihaknya memyiapkan sejumlah aktivitas olahraga bagi warga. Mulai dari senam, futsal, hingga latihan bela diri. "Semuanya gratis," katanya.

Tak cuma aktivitas olahraga, RPTRA juga dapat dimanfaatkan sebagai balai pertemuan warga. Marsha menyebut kegiatan pesta ulang tahun, khitanan, dan reuni pernah dilaksanakan di RPTRA. Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis juga kerap dilakukan di sana.

Datang dari jauh Lengkapnya fasilitas dan kegiatan yang dimiliki RPTRA membuat banyak warga rela berpegian jauh untuk mengunjungi RPTRA. Joko adalah salah satunya. Warga Lagoa, Jakarta Utara, itu rajin menyambangi sejumlah RPTRA yang terletak cukup jauh dari rumahnya. Pasalnya, tak ada RPTRA di sekitar rumahnya.

"Seminggu dua kali pasti ke RPTRA, bisa Rawabadak, Walang, terus Radar Pembangunan. Pokoknya mana aja, di Lagoa nggak ada soalnya," kata Joko saat ditemui di RPTRA Rawabadak Utara. Joko membawa anak dan istrinya ke RPTRA supaya anaknya dapat bermain dengan nyaman. Selain dapat bermain dengan nyaman, Joko menuturkan anak-anaknya dapat memperoleh teman baru saat bermain di RPTRA.

Baca juga : Warga Tugu Selatan Mengeluh Tak Punya RPTRA

"Iya anak saya banyak dapat teman baru. Anak saya tuh sering main-main sama anak-anak sini, padahal rumahnya jauh. Biasanya Sabtu sih ada yang bawa mobil-mobilan mereka main bareng," kata Joko.

Menyayangkan Baik Joko dan Pardosi menyatakan, RPTRA mempunyai banyak manfaat. Karena itu, mereka menyayangkan rencana dihentikannya pembangunan RPTRA. "Sangat disayangkan ya kalau umpamanya dihentikan. Malah kalau bisa harus dikembangkan supaya semua masyarakat bisa menikmati seperti kita-kita itu lho," kata Pardosi.

Ia bercerita tentang banyaknya orang yang rela datang jauh-jauh untuk beraktivitas di RPTRA Radar Pembangunan karena tak ada RPTRA di kawasan tempat tinggal mereka. Pendapat yang sama dikemukakan Joko. "Harapananya pengen ada RPTRA dekat rumah saya gitu. Anak-anak jadi gak main di jalanan, kalau di jalanan ngeri banyak motor segala macem," kata dia. Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta tidak akan melanjutkan program pembangunan RPTRA.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan beralasan jumlah RPTRA yang ada sudah banyak. Ia menyebut, saat ini ada 290 RPTRA dan sudah melebihi jumlah kelurahan di DKI Jakarta yang totalnya 267.

https://megapolitan.kompas.com/read/...bangunan-rptra

Tak Dianggarkan Lagi di APBD, Kenyataannya Pemkot Jaktim Masih Butuh 799 RPTRA

Bisnis.com, JAKARTA--Keputusan Pemprov DKI menghapus anggaran pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di APBD tahun depan ternyata tak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Asisten Kesejahteraan Kota Jakarta Timur Ari Sanjaya justru menilai warga masih membutuhkan lebih banyak RPTRA di wilayah.

"Kami masih membutuhkan pengembangan dan pembangunan RPTRA baru di 799 lokasi. Ini khusus di Jakarta Timur," ujarnya saat acara kunjungan Chairman Financial Services Commission (FSC) Korea Selatan ke RPTRA Jaka Teratai, Jatinegara Kaum, Senin (5/3/2018).

Menurutnya, warga Jakarta Timur masih membutuhkan RPTRA untuk sarana bermain anak serta berkumpul masyarakat di sekitar wilayah. Padatnya permukiman di kawasan tersebut membuat anak-anak kesulitan mencari lokasi untuk bermain dan beraktivitas.

Meski demikian, Ari tak menampik ada beberapa kendala yang dihadapi pemerintah saat membangun RPTRA, khususnya kala menggunakan dana APBD. Kendala pertama yakni soal ketersediaan lahan.
http://jakarta.bisnis.com/read/20180...tuh-799-rptra-
0
1.8K
27
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.