![r1st](https://s.kaskus.id/user/avatar/2008/02/29/avatar410463_2.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
r1st
Analisis Teknikal Menggunakan Indikator Moving Average
![Analisis Teknikal Menggunakan Indikator Moving Average](https://dl.kaskus.id/www.mrgtrade.co.id/wp-content/uploads/2018/01/analisis-teknikal-menggunakan-indikator-moving-average.jpg)
Quote:
Moving average (MA) adalah salah indikator yang berguna untuk “memperhalus”pergerakan harga. MA mencari rata-rata harga penutupan dari sebuah currency pair untuk periode tertentu. Untuk memasukkan indikator ini ke tampilan grafik anda, cukup klik tombol “Insert”, “Indicator”, “Trend”, pilih “Moving Average” seperti contoh di bawah ini:
![Analisis Teknikal Menggunakan Indikator Moving Average](https://dl.kaskus.id/www.mrgtrade.co.id/wp-content/uploads/2018/01/input-MA-e1515387578860.jpg)
![Analisis Teknikal Menggunakan Indikator Moving Average](https://dl.kaskus.id/www.mrgtrade.co.id/wp-content/uploads/2018/01/input-MA-e1515387578860.jpg)
Quote:
Setelah itu, anda tinggal memasukkan angka di kolom “Period”. Jika anda memasukkan angka 10, maka indikator akan mengambil harga penutupan dari 10 candlestick terakhir dan mencari rata-rata dari 10 candlestick tersebut. Maka dari itu, makin banyak angka period yang anda masukkan, maka makin “halus” garis MA yang terbentuk.
Makin halus garis yang muncul, biasanya makin lambat indikator MA bereaksi terhadap pergerakan harga. Sebaliknya, jika garis yang terbentuk semakin kasar, maka ia akan bereaksi lebih cepat terhadap pergerakan harga.
Makin halus garis yang muncul, biasanya makin lambat indikator MA bereaksi terhadap pergerakan harga. Sebaliknya, jika garis yang terbentuk semakin kasar, maka ia akan bereaksi lebih cepat terhadap pergerakan harga.
Ada dua jenis moving average yang biasa digunakan oleh para trader, yakni simple moving average, serta exponential moving average. Mari kita bahas bersama satu persatu.
Spoiler for Klik Here:
- Simple moving average
Simple moving average (SMA)adalah jenis MA yang paling sederhana di analisis forex. Perhitungan SMA pun terbilang sederhana. Jika anda memasukkan angka 5 di kolom period di time frame 1 jam (H1), maka indikator akan menjumlahkan lima harga penutupan terakhir, lalu hasilnya dibagi 5. Gampang bukan?
Pentingnya anda untuk mengetahui dasar dari SMA ini agar anda bisa mengedit dan memaksimalkan setingan indikator ini sesuai dengan yang anda inginkan. Dengan demikian, anda bisa menyusun strategi yang berbeda ketika menghadapi situasi pasar yang berbeda.
Perlu diketahui bahwa kinerja SMA sifatnya tertunda. Anda hanya bisa melihat pergerakan umum yang sudah terjadi dan kemungkinan arah pergerakan harga berikutnya. Namun, MA tidak akan bisa memberikan kepastian ke mana harga akan bergerak! Berikut contoh penerapan SMA di grafik MT4:
Terlihat pada gambar di atas, makin tinggi angka period yang dimasukkan, makin lamban garis tersebut mengikuti pergerakan harga. Lihat bagaimana garis 50 SMA pergerakannya tidak selincah garis 10 SMA. Hal ini dikarenakan garis 50 SMA adalah nilai penutupan rata-rata dari 50 candlestick terakhir.
Dari ketiga garis SMA ini, kita bisa melihat seperti apa sentimen yang sedang terjadi di pasar forex. Di sini, kita bisa melihat bahwa pasar sedang terjadi uptrend, nampak dari ketiga garis SMA yang bergerak naik. Setelah itu pasar bergerak mendatar yang mengindikasikan bahwa tidak ada trend yang sedang terjadi, alias ranging.
Indikator MA memberikan kita pandangan yang lebih luas mengenai kondisi pasar forex dibandingkan dengan pergerakan harga yang sedang terjadi saat ini. Dengan ini, kita bisa mengukur ke manakah pergerakan yang akan terjadi berikutnya.
Kekurangan dari SMA yakni sangat mudah dipengaruhi oleh pergerakan harga yang terjadi secara tiba-tiba, seperti misalnya saat pengumuman berita penting. Pergerakan yang tiba-tiba ini sangat mungkin memberikan sinyal palsu kepada para trader.
Untuk menghindari sinyal palsu seperti ini, ada cara yang bisa kita tempuh, salah satunya adalah menggunakan exponential moving average (EMA).
- Exponential moving average
Dibandingkan dengan SMA, exponential moving average (EMA) tidak mudah dipengaruhi oleh pergerakan harga yang tiba-tiba. Sebagai contoh, jika kita menggunakan 10 SMA untuk time frame H1, maka indikator akan mencari rata-rata harga penutupan 10 candlestick terakhir.
Jika di salah satu candlestick terjadi lonjakan harga, maka keseluruhan nilai SMA akan naik dan mengakibatkan kita mendapatkan sinyal yang tidak akurat. Namun dengan menggunakan EMA, kita akan mendapatkan sinyal yang lebih akurat dikarenakan EMA lebih menitikberatkan pada pergerakan harga yang lebih baru dibandingkan dengan pergerakan harga rata-rata. Mari kita lihat contoh gambarnya agar lebih jelas.
Bisa dilihat pada gambar di atas garis biru (EMA) selalu bergerak lebih dekat dengan candlestick dibandingkan dengan garis merah (SMA). Hal ini berarti EMA lebih merepresentasikan pergerakan harga terbaru dan memberikan penekanan kepada apa yang baru saja terjadi. Sebagai trader, tentunya anda ingin mendapatkan update terkini dibandingkan dengan apa yang sudah terjadi beberapa waktu yang lalu bukan?
Ingin tau perbadingan EMA dan SMA ? Agan bisa lihat selebihnya dengan klik gambar di bawah ini:
![tata604](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
tata604 memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
4
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Forex](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-467.png)
Forex![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
19.6KThread•3.9KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya