aku mualaf. mualaf. mualaf akan insyallah istiqomah. ceritanya cukup panjang bisa sampai mendapat hidayah. nanti akan ku ceritakan di lain kesempatan.

yg mau aku share adalah bagaimana cara orang tua ku memandang ini.

tertekan? iya. karena di keluarga hanya aku satu2 nya yg muslim dan yg lain menganut agama lain. aku tidak bermaksud menjelekkan orang tua ku, aku hanya ingin memberikan pandangan yg berbeda dari orang tua ku ttg apa yg aku yakini.

orang tua harus keluar kota dan adikku yg paling kecil masuk homeschooling. jd aku harus bangun pagi untuk mempersiapkan semua keperluan adik untuk sekolah, termasuk sarapan. kalau orang tua keluar kota, biasanya kami membayar seseorang untuk antar jemput adik. singkat cerita, pagi ini aku bener2 bangun kesiangan. alarm sudah dipasang, tetep ga denger. lalu tiba2 aku bangun dan ngeliat puluhan telepon masuk, WA dan sms yg asalnya dari orang tua. aku denger ada yg teriak2 manggil nama ku di teras, ternyata penjemput dateng. cepet2 aku bangunin adekku dan siapin segala sesuatunya dan kemudian dia berangkat sekolah. orang tau lalu aku kabari kalau adik sudah berangkat homeschooling. kemudian aku baca WA. disana aku membuka grup WA keluarga yg isinya amarah dari orang tua yg aku telat bangun. aku tau dan sadar, aku salah. bangun telat. tp alhamdulillah adik ga terlambat.

isi WA itu benar2 buat aku nangis. disitu dijelaskan bagaimana aku yg tidak becus jd kakak, dijelaskan gmn aku sbg anak perempuan yg harus bangun pagi, kemudian melebar sampai agama yg aku pilih.
orang tua menyalahkan aku kenapa aku bisa seperti ini. orang tua bilang kalau aku lemah dan tidak memiliki iman yg kuat, kemudian dibandingkan dengan orang lain. dikatain. dan orang tua bilang aku masih polos dan tidak tau apa2 sehingga orang lain bisa pengaruhi aku. orang tua bilang aku meninggalkan Tuhan. melebar kemana2 sampai masalah keuangan pun dibawa. orang tua bilang kalau aku mencari di pembenaran yg salah.

sungguh, sedih! pertama, apa salahnya ketika aku meyakini dan memilih islam? apaaa salahnyaaa? apaaaa? ketika orang lain percaya bahwa bumi itu datar atau bulat, aku ga peduli! terserah! itu urusan dan hak mereka. tp aku sbg orng yg tau dan paham, ga ada salahnya kan memberi tau kebenaran itu? lalu Tuhan kita itu 1, gimana bisa aku dibilang meninggalkan Tuhan?
ini topik memang berat untuk dibahas. aku tau. untuk itu aku tidak segampang itu menjadi mualaf.

sewaktu mencari kebenaran, aku mencari jawaban kemana pun, ketika aku mendapatkan apa yg aku cari; aku benar2 tersentuh dan spechless. aku bangga dan senang.

memang aku salah ketika bangun terlambat. tp tolong, jgn bawa agama ku. jgn bawa yg aku yakini. akupun ga pernah memaksa keluarga untuk sepemikiran ataupun sepaham dgn apa yg aku yakini. tp kenapa, sewaktu aku yakin akan suatu hal, kalian melarang dan justru berpikir bahwa aku di aliran yg salah atau sesat? siapa yg ga sedih ketika nama nya akan di hapus dari kartu kelurga? Ya Allah, aku sedih.
apapun agama nya, pasti akan ada cobaan. apapun yg kalian yakini, pasti akan ada cobaan. semua ada cobaan. jd tolong, jgn bilang kalau aku begini krn aku mualaf. tidak! bukan! islam mengajarkan aku hal yg benar dan baik, begitupun semua agama. tp manusianya, aku nya aja yg bandel. kadang suka males dan ga bangun pagi.

satu hal yg selalu aku pegang, sampai kapanpun akan selalu cinta dengan keluarga. akan selalu hormat dan tunduk. dan di jalan yg skrg, aku benar2 tenang dan bahagia. insyaallah, aku akan menjaga agama ku dengan baik. aku akan selalu di jalan ini. tolong hargai. jgn lg berkata yg bukan2 ttg ini😔
entah orang tua akan bagaimana, semua akan indah pada waktuNya. aku yakin! insyallah, yakin! bismillah!

sudah setahun jd mualaf, blm bisa lancar baca alquran. sholat alhamdulillah lancar (meski kadang suka salah dikit ehhe) doa blm banyak yg hafal. hal yg aku rasakan tentu tenang dan bahagia.
yg aku suka dari Islam adalah cerita nya yg sangat2 menyentuh sampai kadang bikin nangis ehehehe
yg nama nya berkat selalu datang tepat waktu.

ps; catatan ini tidak bermaksud menyinggung agama atau pihak manapun. rasanya ingin berbagi kekuatan dan pemikiran saja. maaf, tidak ada maksud.
terimakasih sudah membaca.
mohon doanya! terimakasih. wassalam


.