Harga-harga naik, nilai tukar melemah, ekonomi sedang sulit, ada yang menilai akibat salah urus, tapi ada juga yang bilang dunia sedang masuki tahap ini. Menterinya main Band Presidennya tinju atraktif.

Kemana hati nurani. Apa, yang penting berkuasa?

Kesalahan kecil saja saat ini jadi viral, Pak Jokowi akan alami masa serba salah, Ini gara-gara Pemilu serentak yang pendaftaran calonnya dipercepat 9 bulan yang bisanya Mei (tahun pemilu) mundur 9 bulan ke Agustus tahun sebelumnya.

Persancang tahap pemilu 2019 abai memikirkan jika seorang inkumben belum genap 4 tahun menjabat harus sudah mendaftar sebagai Presiden kembali. Artinya memasuki 3 tahun kepemimpinannya inkumben memikirkan elektabilitasnya saja.

Setelah lihat video komentar Jokowi soal film Dilan, saya menganggap jokowi sedang sakit, atau minimal beban pikirannya berat sekali. Daya khayalnya menurun tajam, sehingga bercerita hal yang gak nyambung.

Saya yakin saat menonton film dilan, Pak Jokowi tidur. Tapi karena konsultan pencitraan memaksa Pak Jokowi ambil hati milineal, apa boleh buat berkomentar soal sudut pandang kamera.

Cara hidup sederhana dan cara berfikir sederhana dua hal berbeda. Mungkin yang pertma bisa digugu.

Saat ini berilah sesuatu yang sangat berguna bagi rakyat, sedang dibutuhkan saat-saat ini: keadilan, kebebasan, stabilitas politik, stabilitas harga dan rakyatmiskin/sangat/mendekati miskin harap diurus.

Kita doakan Pak Jokowi kembali sehat seperti sebelum-sebelumnya. Untung ada Dilan.

Jokowi satu atau dua periode akan sangat bergantung dalam 4 bulan ini, apakah tepat mengatasi ekonomi yang penuh ketidakpastian dan gejolak.

diambil dari sudut gorong2