emka23Avatar border
TS
emka23
FENOMENA MUSIK POP SEBAGAI PRODUK BUDAYA POPULER
Budaya populer dapat diidentikkan dengan budaya massa, Budaya ini di ciptakan oleh para ahli yang direkrut oleh pemilik modal untuk menghasilkan produk yang akan dipasarkan ke khalayak yang tujuannya adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

Dapat dikatakan bahwa budaya populer dihasilkan melalui industrialisasi produksi massa untuk dipasarkan kepada khalayak konsumen massa.

Konsumen disini hanya sebatas konsumen pasif yang peran serta mereka hanya sebatas membeli atau tidak membeli, mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi.

Budaya populer merambah ke segala aspek dalam keseharian kita termasuk industri musik.

Theodore Adorno seorang kritikus budaya populer pernah menulis bahwa:

"Rahasia sejati keberhasilan semata-mata merupakan refleksi atas apa yang dibayar seseorang di pasar produk. Konsumen benar- benar memuja uang yang dia bayarkan untuk tiket konser".

Menurut pendapat Adorno musik yang dihasilkan oleh industri budaya didominasi oleh dua faktor yaitu standarisasi dan individualisasi semu.

Standarisasi pada musik dapat kita amati melalui indikasi bahwa musik sekarang hampir serupa baik format maupun temanya.

Pada beberapa tahun belakangan musik pop sangat populer di Indonesia.

Musik jenis ini sangat disukai berbagai kalangan tidak hanya anak muda, orang tua bahkan anak-anak pun suka musik pop.

Jika kita mengkomparasikan teori adorno tentang standarisasi pada musik pop di indonesia. Kita dapat melihat lebih dalam standarisasi yang dikemukakan adorno tadi terjadi pada musik pop di Indonesia.

Ada puluhan band yang sering kita lihat di media massa, namun jika kita cermati band band yang muncul hampir serupa baik format yang digunakan tema lirik dan sebagainya.

Band yang penjualannya laku di Indonesia lazimnya berisikan satu vokalis, dua gitaris dan satu drumer.

Grup band pop yang di gemari khalayak biasanya memiliki vokalis berwajah tampan.

Grup band yang memiliki vokalis berwajah kurang tampan biasanya tidak diminati walaupun kalau kita amati kualitas vokalnya maupun musikalisasi bandnya tidak jauh berbeda dengan yang lain.

Indikasi lain dari standarisasi industri musik adalah lagu yang dinyanyikan hampir semuanya bertemakan cinta.

Sangat jarang kita temui grup band atau penyanyi yang tenar menyanyikan lagu dengan tema lain.

Standarisasi yang telah dipaparkan tadi menurut Adorno dibungkus dengan individualisasi semu.

Banyak band-band maupun artis baru yang bermunculan seolah-olah mereka mengusung musik yang berbeda satu sama lain namun sebenarnya sama pembedanya hanya penambahan atau pengurangan produk musik.

Konsumen budaya pop akan berpikir bahwa mereka punya citarasa sendiri padahal selera musik mereka sebenarnya identik satu dengan lainnya.

Jika kita mengambil contoh lain produk barang mie instan, antara produk satu dengan lainnya memiliki rasa yang hampir sama pembedanya hanya yang satu ditambahkan sayur kering yang lainnya tidak, yang satu ditambahkan koya yang lain tidak.

Seperti itulah gambaran musik pop yang yang dibuat pemilik modal untuk menyamakan selera orang tentang musik sehingga pasar konsumen akan semakin luas dan produk mereka dapat diterima orang banyak.

Penulis: Mk Nizar

Daftar Pustaka:
Strinati, Dominic, 2016, Popular Culture, Yogyakarta: Narasi Pustaka Promethea

sumbernya
Diubah oleh emka23 06-03-2018 06:40
0
3.4K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.