Aku tak menyangka sebelumnya, kok ada ya anak seumur dia bisa punya pemikiran sekejam itu. Padahal kita sama sama perempuan. Dia memang dekat denganku tapi dia selalu nakal padaku. Banyak kenakalan kenakalan yang dia lakukan padaku. Sebut saja Resa. Resa ini temanku madrasah diniyah. Ceritanya aku murid baru di madrasah itu. Nah, saat itu aku duduk disebelah Resa, dan kita mulai akrab.

Setelah sekian lama kita berteman, kelakuannya jadi aneh padaku, sering jail sama aku seenaknya. Tapi aku diam saja, aku tidak ingin membalasnya. Biarlah Allah yang membalasnya.

Waktu Istirahat tiba, aku dan dia membeli minuman yang sama. Aku masuk kelas sebentar dan menitipkan minumanku padanya. Kemudian aku kembali dan mengambil minumanku. Tapi aku menangkap keanehan pada raut wajahnya. Seperti ada kejahatan yang dia rencanakan. Dia menyuruhku meminum minumanku. Aku semakin curiga padanya. Lalu aku berpura pura meminumnya. Setelah kelihatan meminumnya, dia baru mengatakan yang sebenarnya kalau minumanku telah dicampuri spiritus dan bahan lainnya. Ini gila sekali, masih kecil tapi kelakuannya meniru gaya di senetron saja. Dapat ide dari mana dia?

Sehari kemudian, dia punya niat jahat lagi. Tak ada kapok kapoknya tuh anak. Nah yang ini benar benar keterlaluan. Di belakang madrasah ada sungai. Saat kita berdua berjalan dipinggir sungai, tiba tiba dia mendorongku ke sungai. Aku terjatuh dan bajuku basah semua. Aku sangat terkejut dan ketakutan. Bagaimana tidak, aku masih ada jam di kelas, tapi keadaanku basah kuyup. Aku malu dengan yang lainnya. Aku menangis dan sangat marah pada Resa. Dia tidak memikirkan resiko dari perbuatannya. Walaupun jahat begitu tapi aku tetap memaafkannya. Aku berusaha sabar aja.

Setelah kenaikan kelas, tiba tiba dia ingin keluar dari madrasah itu. Di satu sisi aku merasa lega, tapi disisi lain aku tidak tega padanya, karena harus putus madrasahnya. Padahal pendidikan agama juga penting.

Begitulah kisahku dengan teman yang jahat padaku. Menurut kalian gimana guys, kalau punya teman yang seperti itu?