Apakah Hampir Dan Nyaris Dipakai Dengan Cara Yang Sama?
TS
eMHidayats
Apakah Hampir Dan Nyaris Dipakai Dengan Cara Yang Sama?
Selamat Datang Gan!
Kata "hampir" dan "nyaris" memang memiliki kemiripan arti. Keduanya menyatakan hal yang dekat dengan peristiwa atau keadaan tertentu.
Spoiler for :
KBBI online
Spoiler for spoiler:
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia online (KBBI online) kata hampirdan nyaris secara kompak menyertakan kata satu sama lain di definisinya: Hampir: kurang sedikit; nyaris tidak lama lagi dekat (pada, dengan); menjelang Nyaris: hampir saja terjadi (terutama tentang sesuatu yang membahayakan)
Meskipun tampak mirip, kata hampirdan nyaris memang sejatinya memiliki perbedaan seperti yang dijelaskan oleh situs resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), perbedaan antara kata hampir dan nyaris adalah bahwa kata hampir bersifat netral. Maksudnya adalah mungkin berkaitan dengan hal yang tidak diinginkan tetapi mungkin pula tidak. Sedangkan kata nyaris cenderung dikaitkan dengan sesuatu yang tidak diinginkan seperti bahaya, kecelakaan, kemalangan, dan lain-lain.
1. Tim kami hampirberhasil menjuarai pertandingan minggu lalu.
2. Tim kami nyaris berhasil menjuarai pertandingan minggu lalu.
3. Kapal kami hampir tenggelam di tengah laut.
4. Kapal kami nyaris tenggelam di tengah laut.
Contoh 1 dan 2 menggunakan kata berhasil yang diinginkan oleh tim kami. Maka, ingat-ingatlah aturan yang telah kita ketahui sebelumnya: kata nyaris digunakan untuk dikaitkan dengan sesuatu yang tidak diinginkan. Jelas kata nyaris dan berhasil tidak cocok disatukan. Akan jadi jauh lebih sesuai dengan cara kalimat nomor 2 kita ubah menjadi: “Tim kami nyaris gagal menjuarai pertandingan minggu lalu.”
Bagaimana gan, sudah bisa melihat perbedaannya?
Hampir berhasil sudah tepat digunakan, mengingat sifat netral pada kata hampir. Dengan sifat netral ini pula, tidak ada salahnya kalau kita menulis: “Tim kami hampir gagal menjuarai pertandingan minggu lalu.”
Sementara itu, pada contoh 3 dan 4, kata yang dipakai adalah tenggelam, yang tentu tidak diinginkan terjadi. Dalam hal ini, penggunaan kata hampir diperbolehkan karena sifatnya yang netral, seperti halnya kata nyaris yang siap mendampingi kata-kata yang maknanya tidak diinginkan.
Kalau diringkas, kurang lebih begini:
1. hampir berhasil (betul)
2. nyaris berhasil (salah)
3. hampir gagal (betul)
4. nyaris gagal (betul)
5. hampir tenggelam (betul)
6. nyaris tenggelam (betul)
Dengan kata lain, kata hampir bisa membawa makna mengecewakan karena hal-hal yang kita inginkan bisa saja tidak terjadi, meski ada kemungkinan pula untuk terjadi. Di sisi lain, kata nyaris menggambarkan keuntungan bagi kita, karena hal-hal yang tidak kita inginkan hanya “hampir-saja-terjadi”.