• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • [CIE PENULIS] Panjang Dan Pendek Suatu Chapter Serta Tensi Didalamnya.

rendyprasetyyoAvatar border
TS
rendyprasetyyo
[CIE PENULIS] Panjang Dan Pendek Suatu Chapter Serta Tensi Didalamnya.




Cerita Kita Untuk Selamanya versi FULL SERIES :



Welcome back to the next session of writing class!

emoticon-Haiemoticon-Hai emoticon-Hai

Berapa sih panjang suatu chapter yang ideal? 1000 kata? Jujur sih pertanyaan ini jawabannya relatif. Dari semua buku yang gw sudah gw baca, kesemuanya gak mengacu ke satu aturan baku tentang berapa kata yang harus ada dalam satu chapter. Beberapa chapter dalam sebuah buku kadang terlalu panjang, kadang terlalu pendek, jadi wajar kalau beberapa penulis tahap awal mempertanyakan aturan tentang panjang dan pendek sebuah chapter.

Dan lagi, setelah beberapa pengamatan terhadap fiksi fiksi keren gw lakukan, hasilnya dapat disimpulkan bahwa panjang atau pendek sebuah chapter ini relatif. Beberapa penulis suka dengan chapter chapter panjang (diatas 5000 kata) dan beberapa lagi punya prinsip kalau setiap chapter itu idealnya bisa dibaca dalam waktu singkat (dibawah 3000 kata). Beberapa buku malah punya panjang chapter yang beragam dan jangan heran kalau suatu saat nanti kalian menemukan satu buku yang didalamnya ada chapter yang cuma terdiri dari satu kalimat.

Sekarang pertanyaannya adalah, kalau bukan tentang panjang pendeknya terus apa yang jadi parameter keberhasilan penulisan suatu chapter? Jawabannya gini, kalau kalian lagi menulis suatu fiksi, biasakan untuk menempatkan "goal" ditiap chapter yang kalian tulis. Goal atau tujuan inilah yang nanti jadi patokan kapan suatu chapter berakhir dan kapan harus dimulai chapter lanjutannya. Beberapa contoh goal atau tujuan yang bisa kalian pakai mungkin kayak gini:

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Penghentian chapter diwaktu yang tepat ngasih waktu buat reader beristirahat dan mencerna alur cerita yang lagi kalian bangun. Dan poin ini penting banget. Menentukan kapan berenti dan mulai suatu chapter adalah alasan kenapa baca buku itu penting, dengan banyak membaca buku, intuisi kalian akan makin terlatih dalam hal menghentikan atau memulai chapter di cerita yang sedang kalian bangun. Hal pokok yang harus diingat adalah panjang pendek nya chapter itu relatif, kalau kalian ngerasa tujuan penulisan suatu chapter sudah tercapai walaupun baru terdiri dari 5 kalimat ya berhetikan aja penulisan chapter bersangkutan.

Penataan chapter yang baik ini juga akan membangun tensi yang baik bagi para reader. Membangun tensi yang baik ini berefek samping ke rasa penasaran para pembaca dan menjauhkan mereka dari kebosanan terhadap cerita yang sedang ditulis. Apa akibatnya kalau dalam suatu cerita tidak ada pengaturan tensi? Nih biar punya gambaran gw bakal jelasin dibawah.

No Learning Curve

Masalah umum dari penulis pemula kayak kita kita adalah kesulitan dalam pengembangan karakter dan alur. Tiap karakter kadang dibuat terlalu mudah dalam mendapatkan sesuatu. Tensi yang terlalu mudah ini justru dibenci oleh para pembaca karena pembaca sebagian besar ingin mengetahui perjuangan karakter diawal ketika baru saja mengalami kejadian penting dan mulai beradaptasi dengan kondisi bersangkutan. Dengan adanya sense "perjuangan" ini, semua akan lebih berkesan ketika akhirnya si karakter bisa mengontrol pengalaman baru yang udah dapat di chapter sebelumnya. Tapi inget, semua kejadian ini gak cukup dibangun dalam satu chapter karena sense atau tensi yang baik butuh beberapa chapter penjelasan yang bisa meningkatkan penghayatan para reader terhadap suatu plot.

Acceptance Comes Too Easily

Poin kedua dari akibat kegagalan membangun tensi bakal gw jelasin lewat contoh. Contohnya ketika momen karakter utama kalian ingin memberitahu orang tua mereka kalau mereka punya kekuatan super. Momen ini harusnya jadi momen penting karena diharapkan akan ada kejutan dari respon kedua orangtua karakter tersebut. Tapi momen penting ini bisa rusak dengan cepat ketika respon orang tua mereka ternyata menerima kenyataan kalau anak mereka super hero dengan sangat mudah. Penerimaan kenyataan yang sangat mudah kayak gini bikin semuanya antiklimak dan semua tensi yang udah dibangun di chapter sebelumnya bakal luluh lantak seketika.

Perlu diingat bahwa dibeberapa kasus, acceptance ini gak dateng semudah membalik telapak tangan. Manusia pada umumnya butuh waktu untuk menalar suatu kejadian besar. Proses penalaran ini berlangsung dalam berbagai cara. Beberapa orang cukup menalar dalam diam dan beberapa lagi harus melewati fase tantrum untuk menalar sesuatu. Penolakan terhadap sesuatu juga bisa aja terjadi sebelum seseorang akhirnya bisa menerima kenyataan tentang suatu kejadian.

Beberapa penulis best seller katanya menempatkan rating tensi dengan angka 1-10 ditiap chapter yang sedang dibangun. Kalau ada chapter yang tensinya dibawah 3, dichapter selanjutnya dia harus berusaha mencari cara untuk menaikkan tensi. Menaikkan tensi ini juga gak langsung naik ke tingkat tertinggi, tapi harus dilakukan pelan pelan. Pastiin cuma momen penting yang paling berpengaruh dicerita yang punya tensi 10. Pengaturan tensi yang baik bakal bikin cerita kalian lebih dramatik. Dan hasilnya cerita kalian akan membekas selamanya di ingatan para pembaca.

Jadi, belajar memulai dan mengakhiri suatu chapter dalam suatu karya sastra itu penting. Chapter yang terkoneksi dengan baik akan membangun tensi yang mencabik cabik emosi pembaca dan membuat cerita kalian meninggalkan kesan yang mendalam di pikiran mereka.

Buat sekarang ini dulu, mengingat gw juga sedang dalam masa penulisan sekuel di SFTH jadi besar kemungkinan kalau materi selanjutnya gak bisa dishare dalam waktu dekat. Buat yang mau diskusi kalian bisa cari gw di SFTH yang link nya ada dibawah.

So, byebye! Semoga semua materi yang udah gw share memberi manfaat! Sama sama belajar yah! emoticon-Big Grin

Quote:


emoticon-Keep Posting Ganemoticon-Keep Posting Gan emoticon-Keep Posting Gan


Next silahkan mampir kesini bre.

Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles




Sinopsis:
Ditahun 2025 terjadi kekacauan besar yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi virus yang semakin memburuk, serangan teror, unjuk rasa, banyak orang harus kehilangan keluarga dan mata pencarian, sampai akhirnya pemerintah menetapkan status darurat nasional untuk menghentikan semua aktifitas yang dapat membahayakan warga. Ditengah kekacauan ini, Rendy dan Bianca bertemu dengan Mr.Klaus yang akan merubah hidup mereka dan membawa mereka pada petualangan baru di Desa Praijing, Sumba. Siapakah yang akan memperbaiki keadaan tersebut? Apakah kekacauan tersebut bisa diselesaikan? Siapakah sebenernya Mr.Klaus?

On going
Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles


Note:Ceritanya mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa jadi mohon pengertiannya gaiz
emoticon-Betty emoticon-Betty emoticon-Betty






Diubah oleh rendyprasetyyo 04-07-2020 02:44
0
10.7K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.