Sebelumnya, salut kepada Kaskus yang selalu mengadakan eventdengan ide yang menarik bahkan berbudaya, seperti event kali ini.

Saya senang karena bisa berbagi kepada Kaskuser semua tentang arti sukses menurut daerah kelahiran mama saya dan juga berdasarkan versi saya sendiri.

Hal yang tak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya untuk membuat thread yang mungkin bermanfaat seperti ini sekaligus bernilai budaya.

Kembali ke topik. Sebenarnya, saya dilahirkan dan dibesarkan di kota Palembang. Akan tetapi, jika ada orang yang bertanya kepada saya, saya orang mana maka saya harus menjawab, "Saya orang Baturaja!".

Sebab, menurut adat kami, dimanapun kami dilahirkan, jika salah satu saja orang tuanya terlahir di Baturaja maka anaknya tersebut dianggap orang Baturaja.



Baturaja adalah salah satu kecamatan di provinsi Sumatera Selatan. Sekitar 5 jam dari kota Palembang jika ditempuh menggunakan kendaraan pribadi.

Saya bangga menjadi 'jeme kite'. Saya juga suka dengan logat bahasa Baturaja yang khas dengan nada yang mendayu-dayu. Kontras dengan logat bahasa Palembang yang keras. Kalau kata orang, seperti mau ngajak ribut, haha.

Arti sukses menurut orang Baturaja yang saya tulis di dalam thread ini, saya buat berdasarkan pengamatan saya yang sedari kecil, hidup di lingkungan orang-orang Baturaja di sebuah kawasan di kota Palembang.


Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)



Menjadi seorang PNS adalah sebuah kesuksesan dan kebanggaan bagi orangtua sekaligus idaman serta rebutan calon mertua di Baturaja.

Keluarga besar dan para tetangga akan segan, terutama jika yang menjadi PNS tersebut adalah anak laki-laki maka keluarga tersebut akan semakin disegani.


Gadis Dipinang dengan Mahar Besar



Suatu kesuksesan dan kebanggaan tersendiri bagi seorang gadis dan kedua orangtuanya apabila dipinang dengan mahar yang besar.

Derajat keluarga terangkat dan dapat dipastikan, berita tersebut akan menyebar dengan cepat di seluruh kampung dan menjadi bahan perbincangan.


Memiliki Tanah untuk Dibagikan kepada Anak-Anaknya



Hal ini yang saya paling salut. Di beberapa daerah lain, naik haji justru lebih diutamakan oleh para orangtua sebagai indikator kesuksesan agar menjadi orang terpandang di kampungnya.

Namun, berbeda dengan orangtua di Baturaja. Sukses bagi mereka adalah memiliki tanah untuk dibagikan kepada anak-anaknya sehingga saat anak-anaknya dewasa dan hendak menikah tidak kebingungan lagi memikirkan tempat untuk tinggal.

Hal serupa juga ditunjukkan oleh kajot (nenek) dan nenek (kakek) saya. Mereka mengabaikan keinginannya untuk naik haji demi membelikan tanah untuk mama dan kelima saudara mama saya.

Kajot dan nenek tidak ingin melihat anak-anaknya hidup susah dan luntang-lantung karena tidak punya tempat tinggal tetap, seperti yang pernah mereka alami di masa lalu.


Mampu Memberikan Pendidikan hingga Sarjana untuk Anak-Anaknya



Selain tanah, bisa memberikan pendidikan hingga ke perguruan tinggi bagi anak-anaknya adalah suatu kesuksesan.

Diharapkan, dengan gelar sarjana, anak-anaknya bisa memperoleh pekerjaan dan masa depan yang lebih baik.


Nah, diatas adalah arti sukses tingkat dewobagi orang Baturaja. Lalu, apakah standar kesuksesan kami sebagai orang Baturaja selalu setinggi itu? Tidak juga.

Kami juga punya 'arti sukses' tingkat menengah, yaitu :

Menikah Sebelum Usia 25 Tahun (Paling Lama 28 Tahun)



Suatu kebahagiaan bagi kami dan kedua orangtua kami jika kami dapat menikah sebelum kami berusia 25 tahun, bagi yang tinggal di daerah Baturaja dan paling lama usia 28 Tahun, bagi yang menetap di Kota Palembang.

Di Baturaja, seseorang dianggap bujang/gadis tua apabila usia 25 tahun tak kunjung menikah. Oleh karena itu, kami akan segera mengambil ancang-ancang untuk menikah sejak umur 22 tahun.

Sedangkan, untuk yang tinggal di kota, time limit-nya lebih lama, menyesuaikan dengan tempat.


Mempunyai Pekerjaan dengan Gaji UMK (Upah Minimum Kota)



Tak semua orang berharap menjadi PNS karena persaingan yang begitu ketat. Cukup bekerja dengan gaji UMK saja sudah menjadi sebuah kesuksesan.

Dengan gaji UMK, seorang anak bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari tanpa perlu meminta lagi kepada orangtuanya, bisa memberi sebagian uangnya untuk orang tuanya sehingga orangtuanya merasa bahagia, dan sisanya masih bisa ditabung untuk masa depannya.


Lebih khusus lagi, sukses menurut saya pribadi adalah :

Membahagiakan Orang Tua



Membahagiakan di sini maksudnya, GanSis tidak harus menunggu jadi orang kaya baru membahagiakan orangtua.

Membahagiakan orangtua sesuai kemampuan juga sudah so sweet . Misalnya, saat ada rezeki lebih, ajak lah orang tua jalan-jalan atau makan di restoran yang bagus, nonton bioskop, dll.

Sebab, uang bukan segalanya. Orangtua kita ingin punya quality timebersama anak-anaknya.


Menjalankan Perintah Agama



Jujur saja, hal ini gampang-gampang susah kan, Gaes. Menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan-Nya. Jangan terbalik !.

Namun, bukan berati tidak bisa. Apapun agamanya. Mumpung masih muda, masih sehat, fisik lengkap, muka masih cantik dan cakep.

Berhubung saya seorang muslim (Mohon maaf tidak bermaksud SARA kawan), ada sabda Rasulullah yang menurut saya sangat indah dan menjadi penyemangat serta penyejuk hati saya yaitu :

Rasulullah saw bersabda,

“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah melebihi pemuda yang bertaubat.”

Lalu,

“Tidak ada seorang pemuda pun yang beribadah kepada Allah hingga ia meninggal dalam keadaan itu kecuali Allah akan memberikan kepadanya pahala 99 siddiq.”

serta Sayyidina Ali bin Abi tholib pernah berkata,

“Taubat itu baik, namun untuk pemuda itu lebih baik.”

Bukan maksud menggurui karena klean semua syucih, TS penuh dosyahhh.


Menjadi Anak Baik



Menjadi anak baik adalah arti sukses yang paling penting bagi saya.

Anak baik di sini maksudnya adalah menjaga perilaku dan sikap, baik di depan orangtua maupun saat saya jauh dari orangtua. Sebab, kemanapun seorang anak pergi, anak membawa identitas orangtuanya.


Akhir kata, tak semua orang bisa mengenyam pendidikan yang tinggi, tak semua orang punya banyak uang, dan tak semua orang mendapatkan pekerjaan yang bagus sehingga dapat memperoleh arti sukses tingkat tinggi.

Kesuksesan itu relatif, tergantung keadaan masing-masing individu. Jangan terpaku dengan standarisasi yang tinggi karena terlalu ambisius dan keras terhadap diri sendiri juga tidak baik.

Oke, Gaes. Sekian dari saya, Aldys. Jika ada hal yang ingin ditambahkan atau dirasa kurang tepat, monggo, saya tunggu komentarnya ya. Boleh kuot saya agar saya bisa kasih respon.

Mohon maaf jika ada salah kata.