Kepolisian merespon cepat laporan kasus dugaan penganiayaan terhadap Ustaz Mastur Turmudzi. Tim gabungan dibentuk untuk menyelidiki dan mengungkap kasus tersebut.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Adi Nugraha mengaku mendapat laporan dari Jajaran Polsek Cibeureum terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap Ustaz Mastur Turmudzi. Pihaknya sudah mendapatkan laporan resmi dan melakukan pemeriksaan korban dan saksi-saksi. “Korban dibawa ke rumah sakit untuk divisum dan tadi malam juga diterima laporannya,” ungkap dia kepada wartawan, Senin (26/2).

Polisi langsung bergerak cepat untuk menyelidiki kasus tersebut. Polresta membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan peristiwa yang menimpa guru madrasah diniyah itu. “Dari Polsek, Sat Reskrim dan Intel bergabung untuk mengungkap kasus ini,” tuturnya.
Pihak kepolisian sebelumnya sudah melakukan upaya preventif dengan meningkatkan patroli menjaga kondusivitas lingkungan. “Khususnya ke pesantren-pesantren, kita sering turun melakukan pengecekan dan penjagaan,” terangnya.

Sementara itu, kemarin kepolisian menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan menghadirkan korban dan sejumlah saksi. Ustaz Mastur Turmudzi menunjukkan bagaimana dia dicegat, dicekik , diseret sampai dipukul oleh pelaku yang tidak dikenal.
Ustaz Mastur mengaku secara fisik, luka yang dialaminya sudah membaik dan tetap bisa melakukan aktivitas mengajar. Akan tetapi masih ada perasaan waswas pasca peristiwa yang menimpanya. “Alhamdulillah sudah lebih baik, tapi masih lelah karena belum bisa istirahat,” ujarnya.

Ustaz Mastur mengaku masih khawatir untuk bepergian sendirian ke luar rumah khususnya dengan jarak yang jauh. Dia berharap polisi segera mengungkap dan menangkap pelakunya. “Karena saya penasaran maksudnya apa nyerang saya,” katanya.
Pasca peristiwa menggemparkan warga itu, masyarakat di lingkungan Awiluar meningkatkan kegiatan siskamling. (rga)

https://www.radartasikmalaya.com/ulama-dicegat-dicekik-diseret-lalu-dipukul/

Waduh berita hoax kah?
Pasti pelakunya orang gila sesuai dengan petunjuk nastak dkk.
Nastak serbu! Framing lagi pelakunya terlatih di jerman, pelakunya yang berpengalaman di pilpres dan orba, bla2 dst...


Btw prof intel di kelompoknya kotak taplak kok diem dan silent aja ya.
Apa dia lagi bikin operasi kaya di talangsari lampung dulu tahun 80an.