5 Jenis Investasi yang Harus Kita Tahu!



Investasi ada banyak jenisnya dalam perbankan. Kita bisa pilih produk investasi apa saja yang sesuai dengan budget dan kesanggupan kita.


Nah, investasi khusus pemula lebih baik pilih investasi yang membutuhkan modal yang gak terlalu besar, seperti investasi yang ada di bawah ini:


1. Investasi emas

Dikenal sebagai investasi yang paling stabil, membeli emas bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Kita bisa mulai dengan membeli satuan yang terkecil dulu. Kalau punya uang lebih, baru deh kita beli lagi.

Harga emas bisa naik dan turun sewaktu-waktu. Jadi, kalau mau beli emas tunggu lah sampai harganya turun, supaya kita bisa membeli emas dalam jumlah banyak. Untuk itu kita harus update berita seputar pergerakan harga emas, supaya gak kecolongan harga.


Selain itu, kita bisa juga menggadaikan emas tersebut. Uangnya bisa kuta gunakan untuk membeli emas lagi. Walau marginnya kecil, potensi kerugian tetap ada, terutama kalau kita menjual emas saat harganya sedang turun.

2. Deposito

Awas salah baca, gan. Ini deposito bukan despacito. Deposito adalah  salah satu produk penyimpanan uang di bank dengan sistem setoran. Namun, penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu. Kalau berkeras untuk menarik deposito sebelum waktunya, bisa aja sih tapi ada biaya penalti.

Tingkat suku bunga bank yang diberikan untuk produk ini lebih besar daripada produk tabungan biasa, yakni berkisar antara 5 persen hingga 8 persen. Namun suku bunga tersebut belum dipotong pajak sebesar 20 persen ya.

Produk investasi ini juga dilindungi Lembaga Penjamin Simpanan. Apabila bank tempat nasabah menyimpan uang mengalami kebangkrutan, maka lembaga tersebut akan menjamin dana setiap nasabah hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga maksimal 7,5 persen lho.

3. Investasi reksa dana

Reksa dana juga modalnya gak besar. Cuma dengan Rp 100 ribu saja, kita udah bisa nyemplung buat investasi di produk ini. Apalagi, reksa dana cocok buat kita yang belum bisa menghitung risiko investasinya sendiri.


Dalam investasi ini, ada manajer manajer investasi yang mengatur uang kita. Dia akan membaca sentimen pasar, menghitung risiko investasi, hingga mengatur strategi investasi yang menguntungkan.

Bila memang investasi ini yang akan kita pilih, cermatlah dalam memilih manajer investasinya. Karena dialah penentu hasil investasi di masa depan.


4. Investasi Forex atau Falas

Forex alias foreign exchange adalah investasi berbentuk perdagangan mata uang internasional. Kita akan bermain di pasar modal dengan menukarkan uang kita dengan mata uang asing yang masih punya margin keuntungan paling tinggi.

Misalnya, kita menukarkan Rp 1 juta dengan US$ 100. Pada saat nilai tukar dolar terhadap pound sterling naik, tukarkan dolar kita dengan pound sterling dan dapatkan keuntungan dari sana.

Trading forex atau valas bisa dimulai dengan modal tidak terlalu besar. Rp 100 ribu pun sudah bisa memulainya. Dan banyak pula broker trading forex yang menawarkan berbagai kemudahan dalam berinvestasi lewat jasa mereka.


5. Investasi properti

Sekarang ini, investasi properti merupakan salah satu sektor investasi yang banyak dipilih untuk menjaga kestabilan keuangan supaya tidak terpengaruh dengan dampak inflasi yang semakin sadis.

Makanya, sangat wajar kalau akhirnya banyak sekali investor yang memilih bisnis properti untuk menyelamatkan harta mereka dari gerusan Inflasi dikarenakan properti harganya gak pernah turun, terutama apartemen yang saat ini lagi banyak dibangun untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Jadi investasi ini gak akan bikin rugi. Salah satu properti yang lagi banyak diincer para investor adalah Apartemen di Meikarta City. Apartemen ini berlokasi di Cikarang dan dijual dengan harga 127jutaan perunitnya. Jelas, ini bikin banyak investor tertarik karena harganya yang terjangkau dan lokasinya yang dekat dengan kawasan industri dan banyak expatriat yang tinggal disana.



Setelah paham soal 5 investasi ini, baiknya kita segera putuskan untuk berinvestasi. Semakin cepat dimulai akan semakin banyak pula keuntungan yang didapat.


Selagi kita dalam usia muda dan produktif, kita masih bisa bebas berinvestasi tanpa harus memikirkan beban lain, seperti anak dan istri.