Saya pernah ngobrol dengan pengguna narkoba. Saya tanya ini kamu kenapa make.

Menurut dia, narkoba itu ada dua jenis. Ada soft drug, ada hard drug. Menurut dia hard drug memang berbahaya, tapi soft drug tidak, dan justru lebih aman dari rokok atau alkohol.

Betul atau salah, banyak orang berpikir begitu. Mereka berpikir kalo narkoba itu seperti pornography. Banyak orang bilang bahaya, tapi ikut nonton, dan yang nonton puluhan taun ya hidupnya normal normal saja.

Saya juga bingung. Bagaimana menunjukkan kalo mereka salah.

Membedakan soft drug vs hard drug bagaimana? Dari media.

Misal, kita melihat polisi menangkap artis. Pernah tidak polisi menangkap artis pemakai heroin? Tidak. Mengapa? Karena kalau si artis memakai heroin, kemungkinan besar dia tidak ditangkap polisi. Kemungkinan besar dia mati. Jadi majoritas orang yang mati karena narkoba itu memakai heroin semua. Heroin itu hard drug yang kemungkinan matinya gede.

Polisi sering menangkap artis yang memakai shabu, xtc, ganja, lsd, dll.

Artis artis itu kemudian "mengaku" mereka sudah pakai 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, etc.

Kan orang jadi mikir. Ini katanya obat bahaya. Sekali makan otak rusak hidup hancur. Kok orang make bertahun tahun tetap jadi artis? Tetap productive bayar pajak?

Kita sering mendengar polisi menyita penyelundupan narkoba yang katanya milyaran rupiah. Tapi laporan itu tidak dilanjutkan dengan keterangan berapa orang yang akan mati atau cacat mental karena narkoba tersebut.

Ibaratnya polisi menangkap milyaran buah jeruk. Okay. So what? Memangnya kalo buah jeruknya tidak disita polisi jadi banyak orang mati atau bagaimana?

Saya kira, setiap ada penangkapan begitu, media harusnya memberi informasi akurat. Polisi menangkap 10 juta ton ganja. Okay, berapa banyak orang yang akan mati karena ganja tersebut.

Ada lagi keluhan dari BNN kalo 36 diskotik di Jakarta ternyata mengedarkan narkoba. Dan Buwas sudah lapor Anies. Kok lucu. Jumlah diskotik di Jakarta paling 50 an. Kalo ada 36 diskotik kena, ya majoritas dong. Mustinya warga DKI udah miskin kurus kering semua. Lagi pula, ngapain si Buwas ngomong lagi ama Anies? Masak dia nggak bisa nangkep sendiri?

Ada kesan kalo pejabat pejabat kita "main" sambil nipu rakyat.

Ada lagi keluhan 16% penduduk indonesia pernah mencoba narkoba. Di Amrik persentasinya malah 70%. Bahkan di California ganja sudah legal. Okay fine. Kalo itu betul, seharusnya Amerika sudah jadi ghost town.

Tapi itu tidak terjadi. Sehingga ada kesan kalau orang orang yang anti narkoba itu membesar besarkan bahaya narkoba.

Saya kira ini harus diperjelas.

50% orang yang menghisap rokok akan meninggal karena rokok. Nah obat obatan lain, persentasinya berapa? Umumnya bahaya bahaya lain (stroke/jantung/paru paru), kita bisa anggap proportional lah dengan bahaya rokok.

Nah, itu media harusnya memperjelas, berapa persen orang yang menggunakan ganja, heroin, xtc, shabu, cocaine, itu akan meninggal karena obat itu.

Saya kira perang terhadap narkoba harusnya dilakukan dengan informasi yang jelas dan tidak ditutup tutupi.

Saya kira itu masalah mengapa pemakaian narkoba di indo tidak habis habis. Ya karena majoritas pengguna memang sampai sekarang tidak tahu secara detail bahayanya apa.