Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dewaagniAvatar border
TS
dewaagni
Agama Asli Indonesia Diminati di Luar Negeri ?
Agama Asli Indonesia Diminati di Luar Negeri ?

Agama Asli Indonesia Diminati di Luar Negeri ?

“Agama Islam berkembang pesat di Eropa”. Ah, itu berita biasa. Hindu berkembang pesat di dunia barat. Ah, itu juga berita biasa. Namun kalau agama asli Indonesia berkembang dan diminati di luar negeri, nah itu baru berita LUAR BIASA. Sebagian pembaca mungkin menganggap topik tulisan ini mengada ada bukan? Ya, terserah anda-lah….

Sebentar Mbah WEB! Sebelum lanjut, aku rada bingung dan mau tanya. Agama asli Indonesia itu maksudnya apa? Emang ada ?

Bagi pembaca yang pertama kali berkunjung ke wordpress dan facebook saya, mungkin akan celingukan.”Agama asli Indonesia, apaan tuh?”. Jadi agar tidak bingung, silakan dibaca dulu arsip tulisan lama saya tentang ragam agama asli Indonesia di wordpress saya. Setelah membaca tulisan di tersebut, sebagian pembaca mungkin akan kembali protes: “Itu bukan agama tapi kepercayaan !”. Lha, bukankah agama juga kepercayaan? Di negara sekuler malah digolongkan sebagai budaya atau tradisi.

Ok, agar Sampean lebih nyaman membaca dan tidak protes melulu, maka untuk tulisan selanjutnya kata agama tidak lagi dipakai dan diganti dengan kata Spiritual Indonesia.

“Do you know Subud?”
Cerita saya awali dengan perkenalan saya dengan seorang bule kesasar saat saya juga sedang kesasar di negeri orang, tepatnya dimakam Romo Smono Purworejo jateng, jadi ini adalah percakapan dua orang yang lagi kesasar, ceritanya. “Do you know Subud?” Tanya si bule saat tahu saya berasal dari Indonesia. Jujur, saya tahunya cuma sebatas nama doang. Subud adalah ajaran kebathinan seperti Kejawen khan? Si Bule tampak begitu bergembira ketika akhirnya saya (sok tahu) menjawab “Ya, saya tahu”.

Lanjut cerita, kami-pun ngobrol banyak tentang budaya dan Spiritual Indonesia. Ngobrol? Ah, ndak juga karena saya lebih banyak dengar dibanding ngomongnya. Lha, apanya yang mau diomongin wong bahasa Inggris saya cekak dan berlepotan bahkan tidak mudeng sama sekali jika tanpa kamus, jadi kata yang keluar dari mulut praktis cuma Yes dan No doang. Namun walau bahasa cekak, ngobrolnya tetap berlangsung meriah dan berulang kali diselingi dengan tertawa ngakak.

Lho, gimana bisa ketawa kalau kagak ngerti?
Ah, jawabannya gampang Nak. Kalau si siBule nyengir, Mbah ikut nyengir, ketika si Bule ketawa ngakak, siMbah juga ikutan ketawa ngakak, tanpa paham apanya yang lucu. Semprul! Kembali ke topik, dari perkenalan dengan siBule itulah saya jadi sedikit tahu bahwa agama asli Spiritual Indonesia ternyata berkembang di luar negeri.

Sekilas tentang Subud;
SUBUD atau lengkapnya Susila Budi Dharma adalah salah satu ajaran kepercayaan terhadap Tuhan YME yang didirikan pada tahun 1925 di Semarang. Pendirinya adalah Bapak Muhammad Subuh Sumohadiwidjojo. Dari beragam jenis ajaran kepercayaan yang ada, Subud relatif sukses berkembang dan anggotanya berjumlah relatif banyak tersebar di berbagai kota diseluruh indonesia.

Mbah WEB, bukankah Subud termasuk ajaran Kejawen atau Kebatinan?
Subud, menolak menyebut diri sebagai kelompok Kejawen, Kebatinan apalagi kelompok agama. Mereka menyebut diri sebagai kelompok LATIHAN KEJIWAAN. Apapun namanya, yang jelas mereka adalah non sektarian jadi anggotanya memiliki latar belakang agama yang beragam. Mereka percaya pada Tuhan YME, sedangkan nama Tuhan, sebutan dan tata cara beribadah, dilakukan menurut agama dan kepercayaan masing masing anggota.

Menyebar ke luar negeri;
Menurut info yang dirilis dari site Subud menyebtukan ada sekitar 87 cabang di luar negeri dan sekitar 385 grup. Semua kelompok atau grup ini bernaung di bawa satu organisasi tunggal yaitu WSA (World Subud Association). Secara berkala, setiap 4 tahun sekali, mereka menyelenggarakan kongres yang tempatnya bergilir di beberapa negara. Pada tahun 1997 kongres tersebut diadakan di kota Spokane, Washington, Amerika Serikat. Kemudian beberapa negara lain yang pernah menjadi tuan rumah adalah Kolombia, Australia, Inggris, Kanada, Jerman, Indonesia, Jepang, dan Amerika Serikat.
Ah, paling juga anggotanya adalah orang2 yang lagi bekerja atau jadi kuli di negeri orang, khan?

Lha, coba Sampean pikir pakai logika, berapa persen sih pengikut Kebatinan di Indonesia? Kemudian dari jumlah yang sudah minoritas tersebut berapa persen yang bisa berpergian ke luar negeri?

Pengikut Kejawen khan kebanyakan wong ndeso. Jadi ini artinya menemukan orang Indoneia pengikut kebatinan di luar negeri adalah ibarat jarum ditumpukan jerami. Untuk lebih jelas, silahkan dilihat pada clip video berikut yang menampilan pertemuan member Subud di negeri Spanyol. Perhatikan tampang atau ras para anggotanya dan Mbah yakin Sampean pasti bisa membedakan antara tampang orang asing dan orang Indonesia bukan?

Yang paling menarik sekaligus adalah aktivitas sosial mereka bahkan sampai merambah ke negara Congo, Afrika. Ini artinya mereka memiliki organisasi yang cukup solid.

Sekilas tentang filosofi dan ajaran Subud;
Seperti halnya ajaran Spirtual umumnya, Subud relatif sangat toleran dan mudah diterima oleh semua penganut agama lain. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik terbesar sejumlah kalangan khususnya bagi mereka yang tidak mau pusing dengan urusan label dan sekat agama. Secara ringkas, ajarannya adalah sbb (dicopy dari site Subud):

1. SUSILA artinya : budi pekerti manusia yang baik, sejalan dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa;
2. BUDHI artinya: daya kekuatan diri pribadi yang ada pada diri manusia;
3. DHARMA artinya : penyerahan, ketawakalan dan keikhlasan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Ajaran Subud tentang budi pekerti, terangkum dalam sebuah buku atau kitab yang diberi nama Susila Budhi Dharma. Bagi pembaca yang akrab dan terbiasa dengan ajaran Spiritual sepertinya tidak terlalu susah untuk memahami inti ajarannya karena ajaran Spiritual initnya tetap sama yaitu mengajarkan tentang spirit, jiwa dan budi pekerti.
Opini Penutup:

Negeri Nusantara sangat kaya dengan beragam warisan budaya, bukan hanya sebatas budaya kebendaan saja tapi juga budaya Spiritual. Seperti halnya Batik, warisan budaya ini tidak akan mungkin hilang namun hanya berpindah tempat jadi kalau dulu diwariskan dari generasi ke generasi oleh sejumlah anggota keluarga di Nusantara, sekarang dilestarikan oleh sejumlah keluarga di negeri asing.

Kenapa Subud bisa diminati di negara orang?
Jawabannya salah satunya karena ajarannya yang toleran dan non sektarian. Disaat sebagian orang jenuh dengan rutinitas dan hiruk pikuk kehidupan modern, sebagian orang berpaling ke kehidupan spiritual dan Subud dianggap sebagai alternatif. Sedikit berbeda dengan Kejawen yang terkesan “khusus untuk orang Jawa”, Subud sepertinya jauh lebih terbuka dan ini hal inilah yang membuat peminantnya bertambah besar. Tentu saja faktor manajemen dan organisasi yang rapi dan teratur ur juga menjadi salah satu kunci keberhasilannya.

Kebenaran bisa ditemukan dimana saja;
Ajaran spiritual atau ajaran tentang kearifan sepertinya bisa ditemukan dimana saja. Terkadang kita harus belajar sampai ke negeri yang sangat jauh tapi kadang cukup mencarinya di sekitar kampung doang. Contohnya, dulu segerombolan para pejabat kerajaan pernah study banding belajar Etika ke negeri Yunani, padahal kalau dipikir pikir dengan nonton wayang kulit dan berbekal camilan seharga 10 ribu sepertinya sudah cukup.

Hah?! kagak nyambung Mbah WEB!
Biarin, lagian khan Sampean sedang membaca blog dongeng budaya, jadi isinya ya serba kagak nyambung.

https://putraramasejati.wordpress.co...i-luar-negeri/
0
2.1K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.