AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Apa yang Salah, Sehingga Sebuah Konstruksi Bisa Roboh?

Source: inews.id

Belakang ini media diramaikan dengan berita robohnya beberapa konstruksi bangunan yang ada di Ibukota. Yang terakhir adalah runtuhnya konstruksi Tol Becakayu  di Jalan DI. Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018) dini hari. Peristiwa ini menimbulkan tujuh korban luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.

Sebagai orang awam yang tidak mengerti soal konstruksi, saya tidak bisa menjawab secara eksak mengapa hal itu bisa terjadi. Namun saya hanya bisa memprediksi penyebabnya dengan logika sederhana sebagai berikut:


1. Rendahnya Kualitas Bahan Konstruksi



Sebuah bangunan dengan konstruksi beton, bahan utamanya adalah semen, pasir, batu, dan tulang besi. Untuk membuat beton yang kokoh, tentu saja semua bahan itu harus berkualitas tinggi. Di samping itu, komposisi campuran bahan-bahan tersebut juga harus diperhitungkan. Namun kualitas tentu saja berbanding dengan harga. Semakin tinggi kualitasnya, semakin mahal biayanya.

Nah, mungkin karena keterbatasan anggaran, maka pemerintah memilih kontraktor yang bisa membangun dengan biaya yang lebih murah, yang tentu saja kualitasnya juga lebih rendah.

Inilah yang membuat Jepang begitu “marah dan tersinggung” dengan Indonesia, ketika Cina memenangkan tender proyek kereta api cepat tahun lalu. Alasannya, karena Cina berani menawarkan harga yang lebih murah dari Jepang. Sebagai bentuk kekecewaan, pemerintah Jepang dikabarkan langsung menguplod video ke media sosial tentang robohnya konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor Cina, sebagai sindiran bahwa “murah” itu tidak qualified.


2. Proyek Kejar Tayang

Sebuah proyek konstruksi yang dikerjakan dengan terburu-buru, tentu hasilnya juga bisa roboh dengan boro-boro. Seperti robohnya konstruksi Tol Becakayu, disinyalir karena beton tiang penyangga belum kering maksimal, sehingga masih labil dan tidak kuat menahan beban lain yang dipasang di atasnya, sehingga sedikit saja tiang itu bergerak, maka konstruksi lain yang baru dicor di atasnya menjadi ambruk. Hal ini karena proyek dikerjakan kejar tayang, agar cepat selesai dari batas waktu pengerjaan yang ditetapkan.


3. Lemahnya Pengawasan

Dalam sebuah proyek, biasanya ada pengawas yang bertugas mengamati kinerja para pekerja, keakuratan komposisi adonan semen, ketepatan konstruksi rangka baja, dan sebagainya. Jika pengawas benar-benar-benar melaksanakan tugasnya, tentu saja seharusnya ia melarang para pekerja mengerjakan konstruksi lain, di atas tiang yang dianggap masih labil.


4. Penyunatan Bahan Konstruksi

Mungkin, sekali lagi mungkin, robohnya sebuah konstruksi itu karena adanya penyunatan bahan konstruksi. Katakanlah misalnya adonan semen dan pasir itu seharusnya 1 banding 3, tapi yang diterapkan ternyata 1 banding 4. Kontraktor “nakal” mungkin saja melakukan ini untuk menghemat biaya dan memperbesar keuntungan. Namun tentu saja kualitas hasil cor-nya juga menurun.
Di sini sebenarnya pentingnya pengawas.
******

Spoiler for Referensi:


KOMENTAR SARJANA TEKNIK NIH:

Quote:
Diubah oleh Aboeyy 23-02-2018 13:30
0
13.4K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.