Makin Tua Makin menjadi, Kakek-Nenek dengan Kisah Inspiratif
TS
sursev07
Makin Tua Makin menjadi, Kakek-Nenek dengan Kisah Inspiratif
Quote:
Seiring berjalannya waktu , maka bertambahlah umur dan pastinya semua orang pasti akan bertambah tua. Dan perubahan tersebut juga sebanding dengan perubahan tingkat produktivitas setiap orang, dimana semakin tua maka produktivitas kerja semakin menurun. Dan tingkat daya tahan tubuh juga semakin menurun. Karena dari segi fisik juga kan udah semakin berbeda, dengan rambut yang memutih, gigi yang mulai copot, tubuh yang semakin mengecil (membungkuk), kulit yang keriput dan sebagainya.
Dengan perubahan tersebut, tak banyak orang yang bekerja keras di masa muda, agar di masa tua bisa tinggal tenang dan menikmati masa muda. Namun tidak semua orang memiliki keberuntungan dan kesuksesan yang sama di masa mudanya. Di zaman now ini masih banyak kita temuin nenek - nenek maupun kakek - kakek yang masih banting tulang untuk bertahan hidup. Walaupun ada juga beberapa yang memang tetap ingin bekerja dan mandiri di masa tuanya.
Berikut ini adalah kisah beberapa kakek nenek zaman now yang masih gigih dalam bekerja dengan alasan yang berbeda - beda
.
Quote:
Nenek Ginem, nenek tangguh si penjual Tempe (90 tahun)
Spoiler for Nek Ginem:
Nenek yang kerab dipanggil nek ginem ini memiliki nama asli Tuginem. Nenek ginem sudah memiliki umur sekitar 90 tahun lebih ini, masih aktif berjualan tempe di pasar Watuombo Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Nek Ginem jualan tempe yang dibalut dengan daun pisang. Dengan hanya beralaskan kain, nek ginem dengan semangat menjual tempe sekitar 50 bungkus setiap hari nya mulai dari jam 6 pagi. Dan hanya dalam waktu sekitar 1 jam, tempe milik nek Ginem ludes habis. Tempe yang dijual nek ginem pun cukup murah hanya sekitar 500 rupiah saja. Ketika nek ginem ditanyain kenapa di usia yang seharusnya beristirahat di rumah masih aktif berjualan, nek Ginem malah menjawab, "kalau ga jualan justru badan saya sakit atau bahkan kadang kepala yang pusing. Neng omah namun mangan lan turu. Mboten kepenak (Di rumah cuman makan tidur doang, ga enak)".
Luar biasa nggak nih, saking ga bisa ga kerja nek Ginem yang satu ini tetap aktif hingga di masa tuanya. Dia ga mau hanya duduk diam di rumah saja. Dan ga pernah merasa lelah. Sementara kita aja yang masih muda kadang suka ngeluh, males kerja, capek lah , macem2 dah alesannya. Hahaha
Quote:
Kakek Sadiman, The Green Hero
Spoiler for Kakek Sadiman:
Kakek Sadiman yang biasa dipanggil Mbah Sadiman ini berasal dari Dusun Dali, Wonogir, Jawa Tengah. Lelaki tua ini sudah berusia 65 tahun. Namun di usia nya tersebut dia tetap menekuni pekerjaan rutin yang telah dilakukannya sejak tahun 1996, yaitu menanam pohon di Bukit Gendol dan Bukit Ampyangan, yang merupakan lereng Gunung Lawu sisi tenggara. Kisah menanam pohon ini bermula dari kerusakaan yang terjadi di tahun 1964. Waktu itu terjadi kebakaran hutan yang sangat besar, sehingga mengakibatkan kekeringan, jadi terjadi kekurangan akan air bersih. Setiap hari, sambil mengambil rumput untuk dijual ke pasar sebagai penyambung hidup, mbah sadiman beserta istri tak pernah lupa untuk menanami pohon di sekitar hutan yang tanahnya masih gundul. Karena menurut mbah sadiman, pohon pinus doang ga cukup buat ngikat air dari alam jadi perlu menanam pohon yang lain. Karena banyak yang butuh air untuk bertahan hidup. Tidak hanya mbah sadiman dan keluarga , namun warga lain juga.
Spoiler for Penghijauan Oleh Kakek Sadiman:
Quote:
Si Kakek dermawan Hong Zhong Hai
Spoiler for Kakek Hong Zho:
KakekHong Zhong Hai adalah seorang veteran perang di Taiwan. Kakek yang satu ini sungguh mulia gengs, dia rela hidup susah makan dan pakaian yang sederhana cuman buat nabung dan disumbangin ke orang - orang yang membutuhkan. Kakek Hong Zong pernah menyumbangkan tabungan sebesar NT$6 juta (kira kira Rp. 1,78 miliar) kepada orang - orang yang membutuhkan. Kakek yang satu ini juga sering membantu teman - temannya yang di medan perang dulu. Kakek Hong juga mengaku ingin hidup lebih lama lagi , agar bisa membantu orang lebih banyak lagi. Dikarenakan kedermawanannya , versi majalah Forbes kakek yang satu ini masuk ke dalam kategori 46 orang paling dermawan se Asia tenggara.
Sebenarnya kakek Hong ini adalah orang yang sudah sekarat, untuk berjalan saja sulit, dikarenakan kecelakaan pada 2006 ketika menggunakan skuter listrik. Bahkan semasa hidupnya Hong jarang mendapatkan kebahagiaan, ketika masih muda Hong sepulang wajib militer menemui istri nya sudah menikah dengan lelaki lain. Di masa tuanya Hong hanya makan sayur kubis lunak yang dimasukkan ke dalam rice cooker dicampur dengan ikan kalengan dan roti kukus. Makanan itu bahkan adalah jatah seminggu. Dan dihitung - hitung nih gaes.. pengeluaran kakek Hong tidak lebih dari 297 ribu rupiah. Wahhhh , agan dan agan wati ada nggak yang rela kaya gitu demi membantu orang lain. Mulia sekali yaaah, tapi menyedihkan jugaaaa. Hiksss.
Quote:
Bu Sri dengan rempeyek nya
Spoiler for Bu Sri:
Nenek yang satu ini bener - bener nenek yang gw temuin secara langsung di depan rumah sakit MMC. Gw sih nyebutnya nenek Sri aja. Soalnya label yang tertempel di keripik/rempeyek jualannya. Setiap pagi dia berjualan di depan Rumah sakit MMC Jakarta, tempat yang biasanya gw lewatin setiap pagi kalau mau ke kantor. Tadinya gw mikir dia baru jualan disana. Karena sebelumnya ga pernah liat. Ternyata ga cuman gw doang yang liat. Tapi temen sekantor gw ada yang sering liat ibu sri jualan depan rumah sakit selama 7 tahun. Hebat ya. Tapi di satu sisi timbul rasa kasihan sama ibu yang satu ini. Di umurnya yang sudah cukup tua, harusnya Nek Sri istirahat dan menikmati masa tuanya. Pertama kali beli jajanan dari ibu sri, dia orang nya ramah( biasanya kan nenek2 jualan galak. Heheheh) dan ga pelit, terkadang dia menyodorkan keripik lebih . “Gausah dibayar neng, besok besok juga bisa. Ntar jam 10 soalnya kantib datang”. Sedih banget gaesss.
Setiap kali ngelihat bu sri , rasa syukur itu selalu terngiang di hati. Kalau lewat depan rumah sakit MMC, Jakarta jangan lupa beli keripik bu Sri.
Spoiler for Mbah Waginem:
Spoiler for Mbah Saturi:
Dari kisah - kisah diatas, sangat menginspirasi banget nih buat kita kaula - kaula muda untuk tetap bersyukur dalam menjalani hidup, ga boleh gampang nyerah, gampang bosen, kebanyakan ngeluh. Kakek - kakek nenek tadi aja pada hebat - hebat semua. Kita juga harus saling berbagi dengan orang - orang yang kurang mampu. Kalau misalnya ketemu Nenek tadi yang masih berjualan, agan dan agan wati juga boleh kok bantuin mereka. Hehehehe.
Semoga dengan kisah ini agan dan agan wati terinspirasi untuk bekerja keras dan berbuat baik . Hahahaha
Jangan lupa komeng ya gan ... Post and share wakakaka
Spoiler for SUMUR:
Kompas, Detik, Liputan, samaggi-phala.or.id, image dari google dan foto sendiri
0
15.3K
Kutip
117
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!