Tentunya kalian masih ingat dengan sosok wanita yang di sawer uang jutaan rupiah, yah sosok Bu Dendy memang viral hingga kini banyak meme saweran bertebaran di dunia maya.



Sang gadis yang disawerpun dijuluki pelakor bernama neng Nylla, sedang Bu Dendy sendiri bernama neng Ovie.

Tapi saya tidak mau membicarakan masalah mereka lebih lanjut, karena ini bukan thread gosip .



Tapi saya ingin menceritakan kisah masa lalu pada masa jawa kuno, dimana kerajaan singhasari masih berdiri.

Berdasarkan kejadian diatas dimasa sekarang, sebenarnya masalah rebut merebut pasangan dari kehidupan jawa kuno sudah ada, hal itu bukanlah hal yang aneh pada masa itu.

Cerita ini terekam pada jejak Ken Dedes sosok wanita jawa kuno yang dihormati, menurut serat Pararaton, Ken Dedes adalah putri dari Mpu Purwa, seorang pendeta Buddha aliran Mahayana dari desa Panawijen. Kemudian alkisah pada waktu itu Tunggul Ametung akuwu Tumapel singgah di rumahnya. Hingga akhirnya Tunggul Ametung jatuh hati pada Ken Dedes dan ingin segera mempersunting gadis itu. Karena saat itu ayahnya sedang berada di hutan, Ken Dedes meminta Tunggul Ametung supaya sabar menunggu. Namun Tunggul Ametung tidak kuasa menahan diri. Ken Dedes pun dibawanya pulang dengan paksa ke Tumapel untuk dinikahi.



Ketika ayahnya tak lain Mpu Purwa pulang ke rumah, ia marah mendapati putrinya telah diculik. Ia pun mengutuk "Hai orang yang melarikan anak ku, semoga tidak mengenyam kenikmatan, matilah dia dibunuh dengan keris" sumpah serapahnya ini pun jadi kenyataan.

Disinilah awal mula kisah pebinor/pelakor, kalau masa kini memperebutkan lelaki yang sudah menikah tapi di masa itu memperebutkan sosok wanita cantik yang sudah menikah.

Lanjut ceritanya nih kawan jadi pada waktu itu, Tunggul Ametung memiliki pengawal kepercayaan bernama Ken Arok, mirip neng Ovie yang berkawan dengan Nylla, merupakan teman dan sahabat, yang bisa dibilang dipercaya ga mungkin bisa main tikung, tapi ternyata faktanya berbeda.

Nah kembali dalam cerita, konon pada suatu hari Tunggul Ametung dan Ken Dedes pergi bertamasya ke Hutan Baboji. Ketika turun dari kereta, kain Ken Dedes tersingkap sehingga auratnya yang bersinar terlihat oleh Ken Arok.

Turun naiklah jakun Ken Arok melihat aurat yang semok, geboy bin emoy-emoy, kemudian ia pun menyampaikan hal itu kepada gurunya, yang bernama Lohgawe, seorang pendeta dari India. Menurut Lohgawe, wanita dengan ciri-ciri semok, dan asoy geboy seperti itu disebut sebagai Stri Nariçwari yang diramalkan akan menurunkan raja-raja di Tanah Jawa. Dengan rasa nafsu untuk mencicipi ketika mendengar ramalan tersebut, Ken Arok semakin berhasrat untuk menyingkirkan Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes untuk menjadi Raja.



Maka beliau pun meminta dibuatkan sebuah keris oleh mpu gandring, nah dengan menggunakan keris buatan Mpu Gandring, yang mempunyai kesaktian luar biasa, Ken Arok pun berhasil membunuh Tunggul Ametung sewaktu tidur.

Berbeda dengan Nylla yang ketahuan lalu disawer, Ken Arok penuh tipu muslihat kemudian iapun menikahi Ken Dedes, bahkan menjadi akuwu baru di Tumapel.

Andai neng Nylla tak ketahuan, mungkin saja singgasana Pak Dendy sudah ia kuasai, mungkin beliau bukan titisan Ken Arok yang arogan, namun cerita ini membuktikan kaum perusak rumah tangga orang sudah ada dari zaman jawa kuno.

Monggo yang mau coment dan nyawer, seruuuppuutt dolo kawan....