Tahun ini, perfilman dunia mencetak sejarahnya. Untuk pertama kalinya, ada sebuah film yang menampilkan pahlawan berkulit hitam dan mayoritas pemainnya dipenuhi oleh orang-orang keturunan Afrika. Black Panther adalah pahlawan kulit hitam pertama di Marvel Cinematic Universe.

Lupita Nyong’o, pemeran Nakia dalam film Black Panther, enggak ingin anak-anak sekolah di Kenya melewatkan kesempatan untuk menyaksikan superheroyang satu ini. Black Panther adalah representasi pahlawan yang sangat dekat kesamaannya dengan mereka.

Lupita Nyong’o mentraktir 600 anak sekolah menonton film Black Panther di kampung halamannya, Kisumu, Kenya. Gadis yang pernah merasakan masa kecil di Kenya ini mengumumkan kegiatan amalnya melalui akun Instagram-nya, bahwa Ia bersama ibunya, bergabung dalam #BlackPantherChallenge, gerakan penggalangan dana yang berawal dari mengajak anak-anak Harlem menonton bioskop, dan lalu gerakan ini tersebar ke seluruh dunia.

“Saya ingin anak-anak dari kampung halaman saya melihat figur positif yang ditampilkan dalam film dan pahlawan super yang berhubungan dengan diri mereka sendiri, pada layar lebar. Dimanapun Anda berada, Anda bisa mewujudkan hal ini kepada banyak anak-anak di luar sana yang tidak mampu menonton di bioskop.”



Di dalam video yang diungguha Nyong’o, sejumlah anak perempuan menyatakan sesuatu tentang kehadiran aktris ini di dalam film, termasuk tentang sosok pemimpin yang baik dan tetap tidak menyerah pada hambatan yang terjadi di depan. “Orang-orang datang untuk bekerja sama sebagai satu tim, untuk mencapai, dan membangun bangsanya,” ucap anak perempuan tersebut.

Sosok heroik yang kuat pada anak akan sangat berpengaruh pada mereka. Mulai dari keahlian mata-mata Nakia hingga Putri Shuri, kecangihan teknologi Wakanda, dan tokoh panutan lainnya di dalam film Black Panther. Ini hal yang luar biasa melihat orang-orang memprioritaskan anak-anak yang paling bisa mendapat pengaruh dari sebuah film, dan memberi kesempatan mereka untuk menontonnya.

Film ini bukan film superhero biasa. Black Panther jadi simbol pemberdayaan semua ras dan warna kulit di dunia perfilman. Film dengan visualisasi yang indah dan cerita yang menarik ini sukses mendapat tempat di hati penonton. Hal ini ditandai dengan banjirnya ucapan positif terhadap film ini di media sosial dan menyadari hal serupa.

“Sangatlah luar biasa melihat film ini dan memuaskan dahaga akan lebih banyak lagi representasi yang muncul, tidak hanya bagi komunitas kulit hitam tetapi juga bagi komunitas lain yang sangat jarang kurang terwakili,” ucap pengguna Sutton, salah satu pengguna Twitter.

Seorang penulis bernama Dylan Marron, pada 2015, pernah menyorot kurangnya tokoh-tokoh representatif dari semua warna kulit di dalam dunia perfilman. Marron mulai mengumpulkan dialog-dialog yang diucapkan orang kulit berwarna (kulit hitam, dan lainnya) di dalam film-film populer. Kebanyakan total dialog per film – termasuk film pemenang Oscar dan film Lord of The Rings, semuanya kurang dari satu menit.


Foto: @dylanmarron/Instagram

Dengan kemunculan Black Panther yang mendapat posisi luar biasa di Hollywood, film ini mampu menarik semua penonton dari berbagai ras. Semoga ke depannya ada lebih banyak film yang mengangkat suku dan ras lain di berbagai belahan dunia.