Palembang, Gatra.com - Dirjen Perekeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri, mengatakan, Light Rail Transit (LRT) sebagai moda transportasi kereta dalam kota yang akan dioperasikan Juni mendatang di Palembang, akan mengubah gaya hidup (lifestyle) masyarakat, khususnya penggunaan angkutan massal.

Zulfikri menyampaikan pernyataan tersebut saat sosialiasi LRT kepada para pegiat media sosial (medsos) atau netizen di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu malam (11/2).Menurutnya, beroprasinya LRT akan mengubah gaya hidup seiring berbagai manfaat, di antaranya mampu meningkatkan mobilitas dan produktivitas masyarakat. Selain itu, menjadikan penggunanya harus disiplin waktu karena moda ini akan tepat waktu dan jarak tempuh yang relatif lebih cepat."Palembang dengan lebih dari 1,5 juta penduduk, membutuhkan moda transportasi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakatnya. Pemerintah hadirkan LRT sebagai transportasi massal dengan berbagai keunggulan," katanya.LRT Palembang, lanjut Zulfikri, akan beroperasi selama 18 jam per hari dengan kapasitas angkut mencapai 80.000. Pada awal operasi nanti, LRT akan berhenti setiap 20 menit di setiap halte, dengan waktu tempuh dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II hingga kawasan Jakabaring Sport City (JSC) sekitar 30 menit."Saat ini, pemerintah sedang upayakan bagaimana waktu tempuh lebih singkat, hingga bisa menjadi transportasi pilihan utama," katanya.Menurut Zulfikri, memang tidak mudah mengubah gaya hidup (lifestyle) masyarakat dalam bertransportasi. Seperti halnya meninggalkan kendaraan pribadi lalu menyesuaikan diri dengan disiplinnya jadwal angkutan selama ini.Masyarakat terbiasa menggunakan kendaraan dari titik keberangkatan hingga akhir, dengan kepastian waktu tempuh yang sulit diprediksi. Karena itu, pemerintah inginkan agar LRT juga memberikan manfaat ganda yakni memberikan perubahan pada pengembangan transportasi di dalam Kota Palembang."Kita biasa naik motor dari rumah, langsung ingin sampai, tiba-tiba keinginan itu majemuk. Hampir semua orang demikian, dan akhirnya macet tidak terelakkan. LRT hadir dengan budaya masyarakat yang lebih tertib dan displin tentu dengan produktivitas lebih tinggi," katanya.Dia menambahkan, sarana kereta LRT di Palembang dihadirkan dengan standar internasional. Kehadiran LRT menjadi target pengembangan transportasi di empat kota besar di Pulau Sumatera. Kemenhub mengupayakan agar adanya konektivitas transportasi baik di dalam dan di luar kota."Selain Palembang, targetnya di Lampung, Padang, dan Medan. Keinginan kita, masyarakat lebih mengenal kereta sebagai angkutan masal yang lebih nyaman, aman, dan bermanfaat ganda," ujarnya.LRT di Palembang terdiri 13 unit stasiun, 9 unit substasiun dan satu unit depo. Dengan panjang jalur mencapai 23 kilometer (KM), tarif LRT diupayakan disubsidi sebagai angkutan perintis pada tahun pertama. "Saat ini, pemerintah sedang mengupayakan pengelolaan nantinya bersama pemerintah daerah," katanya.Sementara Manajer Design SMEC, Jason Cho, mengatakan, LRT Palembang merupakan kereta modern dengan standar internasional. Berdasarkan ketahanannya, kereta tersebut akan memiliki masa penggunaan hingga 100 tahun."Kami menggunakan teknologi yang terjamin, dan kami tidak mungkin mengecewakan klaen kami. Kami berikan kualitas dan mutu terbaik," ujarnya.

Reporter: TasmalindaEditor: Iwan Sutiawan 

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/sumat...arga-palembang

---


- Pembangunan LRT Palembang Alami Keterlambatan Sebesar 2%