bej0cornerAvatar border
TS
bej0corner
“MEROSOTNYA MORAL ANAK BANGSA”



 
     Beberapa waktu belakangan ini, kita sering mendengar, membaca dan melihat aksi kiriminalitas yang dilakukan oleh anak yang masih duduk di bangku sekolah.
 
       Contoh mengerikan terjadi baru-baru ini, yaitu seorang guru seni honorer di bunuh oleh seorang siswanya sendiri, menurut beberapa sumber berita, siswa(pelaku) merasa kesal karena di tegur oleh sang guru(korban).
 
      Contoh diatas merupakan contoh langsung dari menurunnya moral anak bangsa saat ini, dan menurut saya pribadi ini bukan hanya menurun, tetapi bisa dikatakan merosot.
 
       Guru yang harusnya dihormati, tetapi ini dibunuh karena hanya merasa jengkel telah di tegur oleh sang guru.
 
       Jika kita mengamati kehidupan di jalan, banyak sekali kita temui anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah sudah mulai menunjukan sifat premanismenya, sifat ingin disegani dan lain sebagainya.
 
      Saya akan menjabarkan sedikit banyak mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tentang merosotnya moral anak bangsa ini :
 
1.Tontonan yang tidak pantas
 
    Saat ini tidak begitu sulit melihat tontonan yang tidak pantas, mulai dari internet, koran bahkan di televisi pun yang notabennya punya filter yang kuat pun juga sering menampilkan beberapa aksi tidak pantas.
 
     Kita sering tidak menyadari bahwa acara-acara seperti gosip, sinetron remaja, juga berita hoax sangat mempengaruhi psikis dari anak-anak yang mencari jatidirinya.
 
     Terkadang kita sendiri yang dianggap orang yang sudah matang, sering kecolongan terhadap putra-putri kita dengan membiarkan konten-konten negatif masuk di hp mereka.
 
     Seperti video porno, situs judi, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi psikis mereka untuk bisa menjadi manusia buas kedepannya.
 
Catatan: Jika hp anak anda dikunci dan anda tidak diperbolehkan membukanya, maka anda perlu mewaspadainya, karena kemungkinan ada rahasia yang disembunyikan oleh putra-putri anda.
 
2. LINGKUNGAN DIMANA KITA HIDUP
 
     Tanpa sadar kita mendukung putra-putri kita hidup dalam lingkungan yang buruk dan mampu membuat psikis mereka yang seharusnya bisa menjadi orang yang baik menjadi buas.
 
      Mulai dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dua hal itu merupakan faktor paling berpengaruh untuk mengubah sisitem psikis di putra-putri kita nantinya.
 
      Mereka akan memiliki teman-teman yang beragam dari dua lingkungan tersebut, mereka akan mengenal pacaran, tawuran dan pemalakan dari dua faktor tersebut.
 
        Kalau kita tidak mengawasinya, maka akan terjadi namanya penyesalan di akhir cerita kita menjadi orang tua bagi mereka.
 
 
3. APLIKASI RASA SAYANG YANG SALAH
 
     Sering kita lihat ada beberapa peristiwa penganiayaan guru yang melibatkan pelaku dari siswa dan wali murid, ini merupakan salah satu contoh aplikasi rasa sayang yang salah.
 
     Memang kodrat kita sebagai orang tua untuk sayang, cinta dan melindungi anak kita, namun melindungi bukan berarti membenarkan semua tingkah laku anak.
 
      Anak era-90 an mungkin paham maksud dari tulisan saya, seperti contohnya adalah seorang anak era-90 an melakukan kesalahan dengan tidak mengerjakan tugas rumah, lalu di sekolah dia hukum untuk berdiri di kelas ( kenapa hukumannya ringan ? karena mereka masih memiliki rasa takut).
        Anak era-90 an tidak hanya takut sama gurunya saja, namun juga orang tua mereka karena mungkin orang tua mereka akan menambah sanksi untuk anak tersebut jika mendengar laporan dari gurunya.
 
       Nah, disinilah seharusnya tugas orang tua dan guru, setidaknya orang tua memiliki nomer hp atau telpon guru untuk komunikasi begitu pun dengan guru.
 
      Sehingga jika ada laporan dari siswa, orang tua sudah mengetahui informasi terlebih dahulu dari guru, dan kuncinya adalah memberi bibit jujur kepada si anak.
 
 
       Mungkin masih banyak faktor lainnya yang membuat sikap dan perilaku anak berubah, namun faktor-faktor yang saya sampaikan diatas merupakan faktor utama yang harus dibenahi terlebih dahulu oleh orang tua, dan guru sebagai pengganti orang tua di sekolahan.
 
       Karena saya yakin, anak terlahir dengan keadaan kertas putih, tinggal siapa saja yang mengisi kertas tersebut, apakah seorang anarkis, penyayang, penyabar dan lainnya.
 
        Sinergi adalah kunci utama mewujudkan moral anak bangsa kembali baik lagi, sinergi antara lingkungan, orang tua dan guru.
 
 Catatan: “Setiap anak memiliki hak untuk memilih apa yang dia inginkan, namun orang tua memiliki kewajiban untuk membuatnya lebih baik, karena setiap manusia pada akhirnya akan mempertanggung jawabkan segala yang dia lakukan kepada Tuhan”.
 
Kritik dan saran atas tulisan saya bisa disampaikan melalui : bejocorner11@gmail.com
 
          TERIMA   KASIH
0
1.2K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.