Index Cerita

1.  Tahun 2003
2. Tahun 2007
3. Tahun 2011


1. Tahun 2003 Masa SMP

Kami berlima mengadakan acara Camping di sebuah air terjun dekat dengan pemakaman umum. Untuk beberapa hari ini, kami akan tinggal di dalam vila, milik salah satu teman kami, vila yang beratap rumbia dan berlantai dua di sekitarnya pohon-pohon kelapa menjulang tinggi tepat diatas kebun kelapa, pemakaman umum bisa terlihat jelas.

Awalnya masih biasa malah kami takjub dengan udara sekitar, bermain gitar dan menikmati segarnya kelapa hijau dari kebun sebelah. Sampai suatu malam, keadaan berubah salah satu teman kami melihat keanehan di sebuah pohon di pinggir gajebo, seperti ada kain yang menempel. Langsung cahaya senter diarahkan ke pohon tersebut, memang ada semacam bayangan putih, seperti kain lusuh. Semua orang kaget tak terkecuali aku, mungkin karena terlalu bising mengganggu keheningan tempat ini.

Diputuskan agar semua dirapihkan dan tidur diatas, akan tetapi ketika semua berusaha untuk tidur keadaan kembali mencekam. Terdengar suara tangga yang terbuat dari bambu di injak.

"kreeek....kreeeek"

Kami beranikan diri untuk turun melihatnya, tapi tidak ada apa-apa. Hanya ada kegelapan malam, kami putuskan untuk tidur kembali. Sesaat hening,...... menyelimuti, namun bunyi itu kembali muncul,

"kreeeet.....kreeeeek"

Ini sudah tidak beres, sebaiknya kita tidak perlu tidur aku berbicara kepada yang lain, tadi kita terlalu berisik. Sampai pukul 11.00 aku masih terjaga, beberapa teman sudah terlihat pulas. Suara bunyi tangga tidak terdengar akan tetapi.....

"deegggg, deggggg"

Suara kaki besar menginjak tanah, aku ketakutan kali ini, temanku yang belum tidur sama takutnya denganku keringat dingin pun keluar. Sambil membaca-baca doa yang ku bisa dalam hati,

#grrrrr......grrrrr..."

Suara geraman, dari lantai bawah terdengar. Suara kaki itupun tak berhenti seakan gajebo ini bergetar. Aku berpikir saat itu mungkin aku akan mati disini karena memang menakutkan, hentakan demi hentakan kaki besar itu terus

"degggg...degggg, Grrrrr.....grrrr...... "

Sampai semua orang yang tertidur bangun, "ada apa ini, ada apa ini" mereka meracau kuperingatkan mereka jangan berisik duduk dan bacalah doa sebisamu. Saat tengah malam tiba tangisan perempuan menambah mencekamnya malam ini.

"enggghhhh.....enghhhhhh"

Suara tangisan yang terngiang-ngiang, terus berulang-ulang, sampai waktu menunjuk pukul 03.00 pagi, suara-suara itu perlahan menghilang. Semalam suntuk kami terjaga, tidak menunggu lama saat pagi menjelang kami putuskan untuk pergi dari tempat itu.

Beberapa minggu kemudian aku menulusuri kejadian yang menimpa kami, dengan bertanya ke penduduk sekitar, ditemukan bukti bahwa tempat tersebut masih angker jarang terjamah. Hanya penduduk yang memiliki kebun saja sering lewat untuk sekedar merawat kebunnya. Vila itupun di digunakan hanya ketika keluarga temanku berlibur saja.