Dalam beberapa waktu belakangan ini, berbagai fitnah dan informasi hoax banyak beredar di dunia maya. Diduga penyebaran itu berkaitan dengan meningkatnya suhu politik menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.
 
Kita bisa lihat sendiri saat ini, terdapat banyak isu yang saling tumpang tindih dan saling bersaut-sautan di lini masa, dari isu kekerasan kepada para pemuka agama, kebangkitan PKI, hingga sentimen SARA lainnya.
 
Menghadapai situasi seperti itu, kita diharapkan bijak dan mawas diri dalam bermedia sosial. Jangan sampai kita mudah terprovokasi dan turut memperkeruh suasana.
 
Pesan yang senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. Menurutnya, masyarakat untuk saat ini jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu liar yang berkembang di masyarakat. Terutama karena pada tahun 2018 ini adalah tahun politik yang memang rawan muncul beragam isu yang bisa menjadi pemecah belah bangsa.
 
Sejauh ini, pihak BIN sudah memprediksi akan munculnya kampanye hitam seperti isu agama, Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) hingga PKI. Termasuk juga soal penggiringan isu tentang penyerangan terhadap pemuka agama yang dikaitkan ke arah politik.
 
Kemudian, terkait dengan beberapa kasus penyerangan kepada para pemuka agama, dapat dipastikan bahwa itu aksi kriminalitas biasa yang tak ada kaitannya satu sama lain. Keterangan dari pihak intelijen menguatkan itu.
 
Namun sayangnya kini ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dengan mengarahkan seakan-akan antar kejadian penyerangan itu saling berkaitan. Dengan begitu, mereka ingin membuat kita merasa resah dan diteror oleh situasi.
 
Penciptaan situasi yang mencekam itu juga ditujukan untuk menyudutkan pemerintahan Presiden Jokowi. Mereka ingin membuat kesan bahwa dalam masa pemerintahan saat ini situasi begitu menjadi kacau dan tidak aman, terutama untuk para ulama dan tokoh agama.
 
Isu itu kemudian dikaitkan dengan kebangkitan PKI, dimana dulu dikisahkan kerap meneror para ulama dan tokoh agama lainnya.
 
Oleh sebab itu, sebagaimana pesan Kepala BIN di atas, kita diharapkan tidak mudah terpancing dan harus jernih dalam memandang persoalan tersebut. Kita perlu percayakan persoalan penuntasan kasus berbagai isu di atas kepada aparat keamanan.
 
Kini kita perlu selektif dalam menerima informasi, apalagi menyebarkannya di media sosial. Jangan sampai kita menjadi martir kebencian yang turut memecah belah persatuan bangsa dan negara hanya dengan pesan yang berisi fitnah dan informasi hoax belaka.