sellicestoneAvatar border
TS
sellicestone
"Dosa-Dosa" Para Pelajar
Dear, My Allies





Ada yang bilang masa sekolah merupakan masa terindah dalam hidup kita. Dan anehnya kita ngga bakal setuju dengan pernyataan tadi ketika kita masih di bangku sekolah. Semuanya akan lebih berasa ketika kita sudah lulus. Sekolah yang dulu kita malas-malasin hanya untuk hadir, sekarang menjadi salah satu yang kita rindukan dan ingin kita ulang. Kini kita mungkin bergelar Manager, Wiraswasta, Guru, Tentara, Polisi, Ustadz namun saat di bangku sekolah kita bergelar sama, sebagai pelajar.

Kerap gue liat di sosmed ada pelajar yang baru lulus sekolah dia posting sesuatu yang intinya dia pengen banget buru-buru kerja atau buru-buru melepas statusnya sebagai pelajar. Padahal gue yang udah lumayan lama lulus sekolah ini, malahan pengen banget mengulang masa-masa penuh PR dan tugas itu. Duka pelajar salah satunya adalah PR dan tugas, apalagi kalau PR itu adalah mata pelajaran yang lo paling ngga bisa dan ditambah gurunya adalah guru killer. Berasa seperti siksaan neraka lapis pertama. Namun pelajar ngga melulu kegiatannya ngerjain PR dan tugas, adakalanya mereka melakukan suatu dosa. Nah loh, kira-kira apakah dosa para pelajar tersebut. Inilah dia :



emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)


#1 Membuat Nama Panggilan Guru Seenaknya


Ngomongin masa sekolah, tak bisa kita kesampingkan peran seorang guru. Selain karena ilmu yang mereka berikan, kesan lain juga kita dapat karena watak dan penampilan guru itu sendiri yang berbeda satu sama lain. Hal itulah yang menjadikan para pelajar kerap membuat nama-nama panggilan guru seenaknya. Mungkin dengan tujuan agar lebih mudah diingat. Gue masih inget dulu ada guru di sekolah gue yang dandanannya menor, sehingga dia dapat julukan Tante-tante. Salah satu guru gue juga ada yang bernama Manasuka, kami pun memanggilnya Pak Suka. Ada lagi guru yang berkumis sangat lebat. Lantas kami memanggilnya, Pak Kumis. Ada lagi guru gue yang ntah karena apa, dia sering banget garuk-garuk badan, kami pun menamainya, Pak Gatel. Untung Ciri-ciri itu semua tidak berada dalam diri satu orang guru. Kalau ada, mungkin dia akan dijuluki, Tante-tante Suka Kumis Gatel. Gue juga yakin lo pasti pernah ngasih julukan keji yang lo sematkan pada guru di sekolah kalian.




#2 Ketawa Palsu Ketika Guru Killer Ngelawak


Guru Killer bukan berarti seorang guru yang mempunyai side-job sebagai pembunuh. Istilah ini sendiri umumnya diberikan para pelajar kepada guru yang tempramennya tegas dan cenderung galak. Tentu sosok seperti ini adalah salah satu sosok yang paling ditakuti di sekolah. Jangankan dekat-dekat dengannya, menyebut namanya pun cukup untuk membuat kerongkongan para pelajar kering. Kejadian absurd pun kerap terjadi ketika seorang guru killer mengajar di suatu kelas. Apalagi ketika guru killer tersebut mencoba mencairkan suasana dengan memberikan candaan atau lawakan yang tentu kita tahu dengan tempramen dan kebiasaannya tersebut hampir mustahil membuat orang lain tertawa. Tapi demi kelangsungan hidup, para pelajar biasanya serentak tertawa -palsu- setelah mendengar guru killer bercanda. Padahal nenek-nenek doyan selfie pun tahu kalo candaan guru killer itu garing abis!




#3 Ngerangkum dari Rangkuman


Salah satu tugas yang gue paling ngga suka saat sekolah adalah "Merangkum". Gue lebih memilih menyisihkan uang jajan gue untuk mem-fotokopi dari pada capek-capek merangkum. Gue yakin lo juga sependapat sama gue. Namun jangan khawatir, ada sebuah trik kotor ketika lo dihadapkan dengan tugas merangkum ini. Caranya, cari bab rangkuman di buku yang akan lo rangkum atau pinjem rangkuman milik temen lo. lalu rangkumlah rangkuman tersebut. Setidaknya itulah yang sering gue lakuin dulu.




#4 Membuat Surat Izin Palsu


Satu lagi dosa para pelajar adalah membuat surat izin palsu untuk tidak masuk sekolah. Surat izin yang notabene dibuat oleh orang tua malah dibuat dengan tulisan sendiri. Salah satu temen gue waktu sekolah pernah melakukannya. Bak Professional, dia sengaja merubah gaya tulisannya agar tidak dikenali oleh wali kelasnya.




#5 Nyontek


Mau atau tidak, setuju atau tidak, nyontek boleh dibilang sudah mendarah daging di dunia pendidikan kita. Suatu hal yang patut kita rubah kedepannya. Hal yang menarik dari menyontek ini adalah dari keberagaman caranya. Dari mulai cara klasik seperti, menulisnya di telapak tangan atau dimeja, tengok kanan, kiri, depan, belakang; Cara Modern seperti, menyimpannya di HP, sampai cara konyol seperti di film boboho. Seandainya ada lomba "Penemu Cara Nyontek Abad 20", mungkin teman gue inilah juaranya. Dalam sebuah ujian, gue ngerasa ada yang aneh dengan doi. Yang biasanya dia sangat "grasa-grusu" atau tidak tenang dalam ujian. Hari itu dia malah tenang sekali mengerjakan soal. Selepas ujian selesai, gue liat dia menggenggam sebuah kertas kecil. Gue yang awalnya menyangka itu sebuah jimat atau ajian dari dukunnya. Setelah mendekatinya, gue baru tau dan sekaligus takjub ternyata itu adalah versi kecil dari materi yang jadi bahan tes. Asal lo tahu Materi tes awalnya sebesar kertas ukuran A4. Dan teman saya mengubahnya menjadi hanya seukuran genggaman tangan. Dan hebatnya lagi, dia bisa baca tulisan yang bahkan ngga lebih gede dari jerawat pertama gue. Emang niat banget tuh bocah buat nyontek.




Makin lama nulis thread ini gue makin kangen masa sekolah. Daripada gue makin galau, gue udahin aja thread kali ini. See you. Have a Nice Day
emoticon-Kiss





~ 終わり ~
0
14.3K
157
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.