Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
Usia Baru Seumur Jagung Underpass Sudah Runtuh, Ada Apa dengan Proyek KA Bandara?
Baru seumur jagung dan belum lama diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tembok underpass di perimeter selatan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten sudah runtuh pada Senin (5/2/2018). Satu orang meninggal dunia dan satu lagi luka parah dalam peristiwa ini.

Underpass yang runtuh ini adalah salah satu bagian dari keseluruhan proyek infrastruktur kereta bandara (KA Bandara). “Runtuhnya underpass ini menunjukkan kualitas proyek KA Bandara rendah. Ini disebabkan kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibebani oleh kejar target yang diberikan oleh pemerintah,”kata Direktur  Government Watch (Gowa) Andi Saputra kepada Harian Terbit, Selasa (6/2/2018).

Menurutnya, akibat kejar target, kontraktor mengerjakannya tergesa-gesa dan mengabaikan kualitas fisik konstruksi sehingga rentan terhadap guncangan sekecil apapun. “Pihak yang paling bertanggung jawab dalam proyek adalah kontraktor pelaksananya," tegasnya.

Andi mengemukakan, untuk memastikan siapa saja yang bertanggungjawab dalam proyek tersebut harus diawali audit konstruksi secara menyeluruh. Apabila dalam audit tersebut terdapat temuan bukti adanya pelanggaran maka selanjutnya harus diusut tuntas.

Perlu Audit

Underpass sebagai bagian dari proyek urunan kereta api bandara senilai Rp 3,7 triliun ini dibiayai tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Yakni, PT Railink, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Angkasa Pura II (Persero) dan kontraktornya diantaranya dipercayakan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk, berkontribusi terhadap pembangunan jalur.

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman mengatakan, perlu diaudit apakah dana sebesar itu murni diinvestasikan ke proyek tersebut. Terutama untuk konstruksi yang terkait langsung dengan  beban jalan.

Underpass yang runtuh itu, kata Jajang, adalah bagian penting yang harusnya menjadi perhatian serius. "Yang kita perlukan sekarang ini ialah transparansi, kok proyek yang baru seumur jagung sudah runtuh dan menelan korban pula. Kalau kita runut,  total dana yang dihabiskan dari proyek itu cukup besar dan tidak bisa juga ini disebut sebagai kecelakaan biasa, perlu diteliti bagaimana dengan konstruksinya, dan nilai pembangunan underpass itu sendiri berapa, harus dibuka ke publik," jelas Jajang pada Bisnisnews.id, Selasa (6/2/2018) di Jakarta.

Ketua Badan Relawan Nusantara (BRN) Edysa Tarigan Girsang mengatakan, selama ini kelemahan pembangunan yang terjadi adalah kurangnya kajian ilmiah. Sehingga setiap proyek selalu terlihat terburu - buru atau mengejar target tanpa mempertimbangkan dampaknya. Oleh karena itu audit proyek tersebut harus dimulai dari penyusunan rencana sampai pelaksanaannya.

"Para pengambil kebijakan harus mempertanggung jawabkannya, karena ini menjadi alat transfortasi massal dan memiliki dampak internasional," paparnya.

Kontraktor

Sementara itu Polres Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten kemungkinan akan melakukan pemeriksaan terhadap kontraktor yang membangun tembok underpass di perimeter selatan dan menyebabkan korban jiwa.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan di Tangerang Selasa mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan setelah proses olah TKP dilaksanakan oleh Puslabfor.

"Tidak menutup kemungkinan kami lakukan pemeriksaan (kontraktor) apabila melihat petunjuk Labfor," ujar Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Akhmad Yusep Gunawan.

sumber

Konstruksi kurang kuat
0
5.4K
55
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.