Sutan Harahap, salah seorang pelaku. (Ahmad/metro24jam.com)

Lima lelaki yang 2 hari lalu ditangkap polisi dari sebuah kamar di Hotel Madani, Jalan SM Raja, Medan, akhirnya buka suara. Mereka mengaku beraksi atas perintah Ketua Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalagunaan Narkotika (LRPPN) Sumatera Utara, Dika Novantri.

Minggu dinihari lalu (12/11/2017) lalu, saat menculik Fathur Rahman (20), kawanan ini bahkan dilaporkan menganiaya 2 karyawan Hotel Graha Sultan di Jalinsum lintas Sei Rampah (Sergai).


Dika Novantri. (ist/metro24jam.com)

Lima orang yang hingga kemarin tampak diperiksa di Mapolsek Firdaus itu adalah Taufik (31), warga Jalan Setia di lintas Medan – Binjai Km 13,5 (Diski); Sutan Harahap (40), warga Jalan Letda Sujono, Medan; Faisal Andi Harahap (42), warga Jalan Kapten M Jamil Lubis, Medan; Tri Agus Putra (40), warga Jalan Sudirman, Aek Kanopan (Labura); serta Sulaiman Situmorang (32), warga Jalan Budi Luhur, Desa Negeri Lama, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhan Batu Selatan (Labusel).

Dari kawanan itu polisi menyita mobil Toyota Avanza BK 1147 BD. Menurut Kapolsek Firdaus AKP Enda Iwan Tarigan, dengan mobil itulah kawanan ini menculik Fathur dari sebuah kamar di Hotel Graha Sultan, Minggu (12/11/2017) dini hari lalu. Hingga kemarin (17/11/2017), keberadaan brondong ganteng berstatus mahasiswa USU itu belum diketahui.


Empat tersangka lainnya yang berhasil diamankan. (Ahmad/metro24jam.com)

“Dia berhasil kabur dari mobil dengan tangan tergari saat kami sarapan di depan Carrefour (Plaza Medan Fair) Jalan Gatot Subroto, Medan,” aku Sulaiman. Menurutnya, peristiwa itu terjadi Minggu pagi (12/11) pekan lalu, usai kawanannya merusuh di Hotel Graha Sultan.

Dilaporkan beraksi atas perintah sang bos Ormas bidang Narkoba itu, kawanan ini menculik Fathur karena tengah malam itu ditemukan menginap sekamar dengan Ayu Anisa Nasution (25), istri Dika Novantri.

Saat keluar dari Hotel Graha Sultan, kawanan ini kabur ke arah Medan dengan membawa Fathur, sementara Dika di mobil lain bersama Ayu. Mereka dilaporkan berpisah. Sulaiman dan 4 temannya mengaku mengenal Dika Novantri karena mereka pernah menjalani proses rehabilitasi narkoba dengan bantuan Ormas pimpinan Dika.

Atas hasil pemeriksaan terhadap kawanan penculik dan penganiaya itu, Kapolsek AKP Enda Iwan Tarigan kemarin (17/11/2017) pun mengultimatum Dika Novantri, sang bos Ormas.

“Misriadi alias Dika merupakan otak dari aksi penculikan terhadap Fathur Rahman. Untuk itu, kami berharap Dika segera menyerahkan diri sebelum kami mengambil tindakan tegas,” ancam Kapolsek Enda. Hingga kemarin sejumlah polisi di sana masih mencari keberadaan Enda dan Fathur. (mad)

Sumber: http://news.metro24jam.com/read/2017...arkoba-diburon
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Makin hari makin ramai kriminalitas dan premanisme di seluruh penjuru kota medan, makin lama makin terasa tidak berguna yang namanya polisi di sumut, pusat pemerintahan ormas dan okp, presiden pun kalaaaah

selamat datang ke tanah kaum pemalak dan preman ruko, sumateraaa oetaraaaaaaaaaaaaa

sejelek jeleknya terorisme di Propinsi jabar, lebih jelek sejuta kali lipat medanisme sumutisme di propinsi sumut

[URL="https://S E N S O Rb9YxBUbmgw"]Petisi Ormas[/URL]

#SABERPUNGLISUMUTHOAX