Tahun 2011 merupakan awal mula ane tertarik di dunia pendakian. Hampir setiap hari nongkrong dengan temen-temen dengan kegiatan ngopi, ngeroko, minum-minum, muncullah perasaan bosen. Kegiatan yang banyak negatifnya daripada positif bikin kami berpikir, hal apa yang bisa kami lakuin selain itu-itu doang. Tiba-tiba temen ane secara spontan nyeletuk mengajak mendaki tipis-tipis. Singkat cerita, karena kami tinggal di Kota Malang, kami melilih untuk mendakit bukit yang paling deket yaitu Bukit Panderman. Nah dari sanalah ane mengenal dunia outdoor, terutama gunung. Entah karena apa, kegiatan tersebut menjadi candu. Dalam setahun kami bisa pergi ke Bukit Panderman untuk sekedar ngopi dan menyalurkan hobi baru kami kurang lebih 5-10 kali.

Suatu waktu sepulang dari mendaki, ane browsing di mbah google, apa ada gear yang keren dan berguna untuk menunjang kebutuhan ane di gunung. Nah dari sanalah ane menemukan website www.suunto.com. Setelah baca-baca cari informasi, suunto merupakan perusahaan jam tangan asal Finlandia yang didirikan pada tahun 1936. Hal yang bikin ane tertarik yaitu produk-produk suunto digunakan oleh militer Finlandia dan Inggris karena keakuratan sensornya. Menurut ane pribadi, kalau suatu produk digunakan oleh militer, tentu saja tidak perlu diragukan lagi kekuatannya untuk menghadapi segala medan. Setelah melakukan pertimbangan beberapa hari, ane memutuskan untuk meminang suunto core.

Mengapa Suunto Core?

1. Harga - Pada waktu itu suunto core termasuk jam tangan dengan fitur yang cukup komplit di harga yang pas menurut kantong ane haha. Apalagi kalau agan tertarik untuk membeli jam ini sekarang, tentu saja harganya akan lebih murah karena seri-seri yang jauh lebih tinggi suunto sudah bermunculan.
   
2. Ketahanan Baterai - Selama hampir 5 tahun pemakaian, ane ganti baterai sebanyak 4 kali.
   
3. Fitur - Altimeter, Barometer, Compass, Temperature, Storm alarm, Sunrise / sunset, Depth meter, dan masih banyak lagi.
   
4. Model - Menurut ane model jam tangan suunto futuristik. Berbeda dengan merk sebelah yang memiliki desain yang kaku dan kurang menarik.
   
5. Ringan - Sekali lagi bandingin dengan merk sebelah (gapapa lah ya hehehehe), jam suunto memiliki berat yang lebih ringan sehingga berasa ngga pake jam. (inget, pada jamannya ya gan)
   

Trus Kekurangannya?

1. Strap Mudah Putus - Selama hampir 5 tahun pemakaian, ane sudah 3 kali ganti strap. Tentunya hal ini dipengaruhi faktor seberapa sering dan ekstrim pemakaian. Mengingat harga strap original yang cukup menguras kantong, ane akhirnya memutuskan mengganti strapnya dengan strap custom berbahan zulu. Aman deh. Mau ditarik-tarik juga nggak akan mudah putus.
   
2. Kesulitan Servis - Mengingat dealer suunto di Indonesia sangat terbatas dan hanya terletak di kota-kota besar (tidak seperti merk sebelah), pemilik jam tangan suunto akan kesulitan jika ingin menservis jam tangannya.
   
3. Biaya servis cukup mahal - Teman ane beberapa tahun lalu mengalami kendala di suunto core miliknya. Permasalahannya yaitu backlight tidak mau menyala. Alhasil setelah dia telepon call center suunto di Jakarta, biaya servis + ganti komponen yang rusak lebih dari seperempat harga jam tangan suunto core baru. Wow. Tapi memang kalau kita beli barang elektronik ada unsur hoki ya kan? Tidak semua produknya sempurna. Kesempurnaan hanya milih Tuhan Yang Maha Esa.