• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Gaji Lebih Dari Cukup, Tapi Tetap Gak Punya Tabungan? Mungkin Ini Sebabnya!

mthayayayaAvatar border
TS
mthayayaya
Gaji Lebih Dari Cukup, Tapi Tetap Gak Punya Tabungan? Mungkin Ini Sebabnya!

Sebuah postingan di akun salah satu financial adviser memancing perhatian netizen baru-baru ini Gan. Bagaimana tidak. Dalam postingan tersebut diceritakan kisah seorang klien, berumur 30 tahun, masih single dan memiliki gaji sebesar 27 juta rupiah setiap bulan. Angka yang cukup besar dibanding gaji karyawan biasa seperti ane ini lah yang jelas. Permasalahan si klien ini adalah meski gaji terbilang besar namun si klien kenyataannya tidak memiliki tabungan sama sekali!


Credit: instagram/jouska_id


Kok bisa?

Setelah tagihan kartu kreditnya selama tahun 2017 diaudit, akhirnya ditemukan salah satu penyebab kenapa ia tidak memiliki tabungan. Dari 4 kartu kredit yang ia miliki, selama setahun, ternyata ia gunakan di coffee shop seperti Starb*cks dan An*mali dengan tagihan mencapai 47.650.900 dalam setahun. Itu pun belum termasuk membeli kopi via jasa layanan pesan antar makanan online! Cukup mengagetkan ya! Siapa yang menyangka kebiasaan “ngopi” yang kita anggap hal kecil dan biasa bisa sebegitu berpengaruhnya dalam hal pengeluaran kita.



Credit: twittter


Menurut ane salah satu yang membuat postingan ini menjadi viral tak lain karena banyak orang yang sepertinya dibuat tersadar.

Tersadar karena ternyata rutinintas “ngopi” yang mungkin dianggap rutinintas kecil dan biasa oleh si klien dan sebagian orang ini ternyata bisa menjadi sebuah pemborosan yang tanpa kita sadari menghabiskan begitu banyak uang dari gaji bulanan kita. Tersadar juga karena samahalnya seperti si klien, beberapa orang juga kerap tidak mengetahui dengan jelas kemana saja dan berapa saja uang yang ia habiskan setiap bulan.

Lihat saja beberapa komentar netizen terkait peristiwa ini di sosial media:

Pingin komen "aduh syg duit segitu dipake ngopi" . Pas cetak rekening koran barulah tersadar ku sering khilap belanja berasa aku adalah anak Sultan yg hartanya tidaa habis2 kenapa aku tidak punya self control- @shintaradianti

@widwicky 46.800.000 sendiri biaya ngopi setaun ((((( abis ngitung dikali 360 hr )))) - @rereharwignyo

Iya makan2 cantik itu ga kerasa emang ((( - @swastama


Ya, mungkin beberapa orang lainnya bakal mengomentari peristiwa ini sebagai sebuah hal yang wajar mengingat gaji dari si klien terhitung cukup besar. Tapi masalahnya Gan, gaji yang besar kan tidak menjamin seseorang bisa memiliki tabungan, begitupun sebaliknya kan.

Jadi pembelajaran


Setidaknya menurut ane, dari kasus si klien tersebut ada 2 hal yang bisa kita jadikan pelajaran Gan yakni soal pentingnya sadar dan kontrol diri.

Sadar dalam artian kita harus selalu tau kemana saja gaji setiap bulan yang kita habiskan. GoBankingRates menyebutkan bahwa dari hasil wawancara terhadap 23 ahli keuangan ditemukan bahwa salah satu alasan kenapa orang berakhir miskin atau mengalami kesulitan keuangan adalah bahwa orang seringkali tidak tahu kemana saja uang yang mereka habiskan.

Seperti si klien misalnya, beberapa orang kerap tidak menyadari pengeluaran setiap bulan dengan rinci. Ujung-ujungnya ketika gaji habis sebelum waktunya, kita hanya bisa mengeluh dan bertanya. Kenapa ya gajinya cepet habis? Duitnya kemarin kepake buat apa aja sih? Kenapa gak bisa nabung sama sekali ya?!


Credit: pexels

Jangan cuma menyesali habisnya si gaji tanpa sadar ke mana saja gaji tersebut kamu habiskan Gan. Cobalah mengingat dan menyadari setiap pengeluaranmu. Kenapa? Karena siapa tau pengeluaranmu begitu boros karena gaya hidup atau kebiasaan yang kamu anggap biasa. Misalnya:

Sering membeli paket internet setiap saat

Saking gak mau dibilang ketinggalan sama trend dan perkembangan terkadang bikin sebagian orang tidak bisa mengontrol penggunaan kuota internet. Akhirnya jadi tidak sadar kalau sebulan menghabiskan uang yang lumayan banyak cuma untuk membeli paket internet setiap saat.

Sering beli air mineral botolan saat bepergian

Buat Agan yang seringkali memilih tidak membawa minuman sendiri dari rumah terutama saat berpergian coba deh pikirkan lagi sudah berapa banyak botol air mineral yang harus Agan beli setiap bulan? Kebiasaan yang mungkin dianggap sepele ini juga bisa jadi satu faktor yang mendukung pemborosan gaji setiap bulan loh.

Sering Tergiur Buat Jajan Sebelum Pulang

Setiap hari pulang naik kereta, selalu tergoda sama jajanan-jajanan yang ada depan stasiun. Bakso tusuk lah, cireng lah, seblak lah. Mungkin kita bakal mikir yaelah, jajan gini doang gak mahal ah. Tapi kalau kebiasaan ini kita lakukan tiap hari dengan jumlah yang besar ya yang ada dari yang jajan begini doang menjadi jajan kok begini amat ya bikin uang habis.


Credit: pexels

Itu cuma sekedar contoh kebiasaan kecil selain kebiasaan nongkrong dan ngopi yang juga memiliki potensi untuk mempengaruhi tingkat keborosan pengeluaran setiap bulan loh Gan. Bukannya tidak boleh belanja ini itu seperti yang Agan mau, tapi kalau Agan melakukan kebiasaan yang mungkin memang sepele ini secara berulang tanpa pertimbangan ya jangan terheran heran kalau gaji selalu habis sebelum waktunya.

Dengan menyadari ke mana saja pengeluaran yang kamu habiskan, Agan seharusnya bisa dengan mudah untuk kemudian mengontrol budget yang harus disiapkan setiap bulan ke depannya. Misalnya, jika sadar gaji lebih banyak digunakan untuk kegiatan yang tak begitu penting seperti sekedar nongkrong setiap bulan, maka di bulan berikutnya Agan bisa menekan pengeluaran untuk nongkrong demi penghematan, tabungan atau rencana keuangan lainnya yang Agan inginkan.

Kalau kamu sendiri gimana nih Gan. Bagaimana caramu mengelola gaji?
Apakah kamu punya pengalaman serupa dengan si klien ini? Share yuk di sini.



Diubah oleh mthayayaya 17-02-2018 15:37
2
39K
351
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.