c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Supercar Solusi Otomotif Negeri Ini ??




Supercar canggih memang terbatas yang memilikinya, namun bukanlah sesuatu hal yang mustahil tak bisa dimiliki. Banyak kalangan borjuis di negeri ini memiliki beberapa supercar yang rata-rata buatan eropa. Seperti 3 brand ternama di papan atas, Ferarri, Mercedes Mclaren, Dan Lamborghini.



Walau supercar tak hanya mereka entah mengapa 3 brand itu selalu menghiasi jalanan di negeri ini, ada ford gt dari amerika dan supercar dari jepang seperti Nissan dan lainnya, namun entah mengapa supercar dari eropa lebih banyak diminati.



Bahkan supercar elektrik sudah mulai dibuat, dari asia pun mulai mengeluarkan amunisinya seperti Aspark dari japan dan NIO EP9 dari China. Indonesia sendiri pernah membuat elektrik supercar yang dipakai Dahlan Iskan namun hancur berantakan Tuxuci, namun penggantinya dari supercar elektrik itu adalah Selo buatan Ricky Elson yang sempat markir di garasi beliau, namun sayang ciptaannya tak ada kejelasan hingga ia kembali ke Jepang dan anak ITS pun tak mau ketinggalan membuat lowo ireng.



Tapi entah mengapa mobil ataupun roda dua buatan anak negeri susah sekali maju, ada permainan bisnis yang bisa pembuat kebijakan tak berkutik. Maklum saja budaya konsumtif negeri ini sangat tinggi, para produksi kendaraan dari pihak asing pun sudah menanamkan investasinya di bisnis ini.



Sedangkan investor untuk buatan anak negeri sulit sekali, investor lokal tak berani bertaruh dengan uang besar, maklum saja konsumtif masyarakat cenderung produk asing lebih bermutu dan lebih berkelas.



Supercar menjadi salah satu terobosan terbaik untuk otomotif Indonesia, namun ternyata sulit sekali bertarung di nusantara ini.



Kenapa seperti itu alasan klasik dan utama adalah mobil merk nasional akan sulit berkembang karena mahalnya investasi yang dibutuhkan untuk membangun jaring aftersales jika produksi sebuah kendaraan sudah berjalan. Hal ini yang belum bisa dilakukan pemerintah atau investor dalam negeri.



"Yang mahal bukan investasi pabriknya, yang mahal itu mengembangkan investasi after sales-nya. Kalau pabrik mungkin hanya butuh US$ 400 juta-US$ 700 juta untuk kapasitas produksi 100 ribu," dikutip dari Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito.



After sales memang perlu, workshop, bengkel dan ketersediaan sparepart itu yang perlu. Produk china gagal di Indonesia karena untuk investasi afrersales membutuhkan dana yang besar. Sedangkan ada berapa workshop yang harus di bangun dari perkotaan dan daerah.



Bagaimana menurut kalian apakah negeri ini dengan talenta anak muda yang kreatif, tidak bisa membangun negeri ini dan harus tetap berkarya di negeri orang hingga hasil ciptaannya banyak di patenkan oleh asing ??



Benarkah solusi supercar bisa membuka pintu pertama otomotif Indonesia menggeliat di tanah sendiri ??

Monggo silahkan berdiskusi tanpa mengeluarkan kartu kuning untuk mentri perdagangan yang sering sekali kebijakannya proyek import, sebelum diskusi Seruppuutt dolo kawan...



By c4punk






Diubah oleh c4punk1950... 09-02-2018 17:36
0
10.7K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.