Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sapi Import Dari Berbagai Negara Yang Di Kembang Biakkan Di Indonesia Part 2

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Sapi Import Dari Berbagai Negara Yang Di Kembang Biakkan Di Indonesia Part 2


Untuk yang belum lihat sekuel sapi import yang pertama kalian bisa lihat di artikel sebelumnya.

part 1

Nah sekarang kita memasuki part dua ya kawan, pastinya pecinta sapi pasti suka, bagi yang senang ilmu beternak bisa jadi tambahan ilmu buat kalian, ok kita langsung saja ya...

Seperti kita tahu di peternakan Padang Mengatas memang sedang dikembangkan variant sapi-sapi import yang berkualitas tinggi. Tapi tak hanya disana beberapa wilayah pun mulai menjadi tempat pembibitan sapi import.

Belgian Blue



Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan saat ini telah mengembangkan sapi Belgian Blue. Sapi ini berasal dari Belgia dan telah mampu dilahirkan di Indonesia. Sapi Belgian Blue lahir di Balai Embrio Ternak Cipelang (BET Cipelang) Bogor. Sapi yang lahir dari Inseminasi Buatan dengan Indukan FH, Limousin, Dan Simmental dapat lahir sejumlah 6 ekor. Embrio Transfer dengan donor dari sapi Belgian Blue mampu lahir dengan bobot 62,5 kg. Bobot itu setara sapi keturunan Simental umur 2 bulan. Sapi ini dinamakan “Gatot Kaca” yakni diharapkan mampu seperti Gatot Kaca yang Kuat, Gagah dan Besar. Keberhasilan ini merupakan salah satu wujud pemerintah dalam swasembada daging. Sapi transfer embrio dibawa langsung dari Belgia ke Indonesia dengan indukan Simmental. Keberhasilan teknik transfer embrio sapi Belgian Blue merupakan keberhasilan pertama teknologi embrio transfer yang ada di Asia Tenggara.



Sapi Belgian Blue merupakan sapi pedaging yang kekar dan berotot. Sapi ini mampu menghasilkan daging hingga 10 kali lipat dari sapi lokal. Hal ini berarti menunjukkan bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk daging dengan meningkatkan kualitas ternak bukan kuantitas jumlah ternak. Adanya ilmu dan teknologi baru yakni masuknya sapi Belgian Blue “ Gatot Kaca” mampu meningkatkan bobot badan ternak secara nyata. Adanya peningkatan bobot badan yang signifikan dari ternak sapi akan membuat Indonesia mampu berdikari dalam dunia peternakan sapi.

Sapi Belgian Blue merupakan sapi berotot pertama di dunia. Sapi ini berotot bukan karena adanya obat-obat kimia. Sapi ini persilangan dari Shorthorn dan Charolais yang dikembangkan peternak Belgia. Belgia terus mengembangkan jumlah populasi dan juga mengembangkan kualitas ternak yang ada. Sapi ini hasil perkimpoian silang bukan antar dua bangsa sapi yang berbeda. “Gatot Kaca” mampu menghasilkan bobot hingga 1,5ton dalam 2 tahun jauh di atas Limousin yang mampu 600-800kg dalam 2 tahun. Sapi ini memliki otot besar dan kuat. Kulit yang dimiliki sapi Belgian Blue tipis dan sedikit lemak. Sapi ini bisa menghasilkan karkas 73% dari total bobot tubuhnya. Pada sapi lokal karkas yang dihasilkan hanya 47%.




Beffalo



Walau sapi ini masuk jenis persilangan tapi jenisnya silangannya bukan sapi lokal namun persilangan antara sapi lokal amerika ( catallo ) dan binatang bison atau bisa dibilang kerbau asal amerika yang memiliki bobot sangat besar sehingga menciptakan ras sapi berukuran besar. Daging sapi beefalo diperkirakan lebih rendah lemak, rendah kolesterol jahat, dengan protein yang lebih tinggi dari daging sapi umum.Kelebihan beefalo adalah mereka memiliki kulit yang sangat tebal seperti bison sehingga mereka dapat beradaptasi dengan cuaca dingin yang ekstrim.

Memang beefalo yaitu daging sapi dengan sentuhan daging kerbau, dan sentuhan daging kerbau itu yang membuat dagingnya tak berlemak, cantik dan sehat,” kemudian agar daging cocok dengan kriteria ‘Beefalo’, keturunan silangnya harus memiliki setidaknya 17 persen atau lebih gen kerbau. Sedangkan berat badannya bisa mencapai hingga sekitar 400 kilogram pada usia 2,5 tahun.

Beefalo sendiri tak hanya dikembangkan di Amerika, di Australia tepatnya kota Quennsland sendiri Beefalo membuahkan hasil dari kimpoi silang antara sapi lokal Australia dengan bison, dari Australialah kebanyakan Indonesia mengimport daging sapi. Hingga salah satu partai terjebak praktek korupsi.

Herreford



Sapi yang pertama kali dikembang biakan di daerah herefordsire inggris adalah jenis sapi yang sangat besar malah dahulu bobot sapi ini lebih besar dari keturunan hereford sekarang, hereford mempunyai karakteritik Berwarna merah dengan bagian muka, dada, perut bagian bawah, kaki bagian bawah, dan rambut ekor berwarna putih. Dengan ukuran tubuhnya sedang, Bobotnya bisa mencapai 232 Kg. Tingkat pertumbuhannya sangat cepat dengan produktivitasnya yanga tinggi, membuat Holstein ini diminati banyak peternak.

seorang peternak sapi yang bernama benjamin tomkins menulis pada bukunya bahwa ia pernah memelihara sapi hereford dengan berat sebesar 3.900 pound atau sekitar 1,7 ton. Walaupun begitu sapi hereford masih memiliki berat ideal sekarang ini walaupun tidak sebesar dahulu, berat sapi hereford jantan dewasa bisa mencapai 1.800 pound dan rata-rata berat betina sekitar 1.200 pound.

Hereford sendiri berasal dari Herefordshire, Inggris. Hereford dikenal dengan white face cattle. Jenis ini memiliki daya adaptasi yang cukup bagus sehingga dapat beradaptasi dan tersebar di lebih dari 50 Negera. Di ekspor dari Inggris pada tahun 1817, dan mulai tersebar dari Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Australia, Russia. Di Indonesia, Sapi ini disilangkan dengan jenis Brahman sehingga menghasilkan jenis Brahman Cross menjad Braford.



Braford pertama kali diternak di amerika khususnya di daerah florida yang memiliki iklim panas sama seperti iklim sapi brahma, selain di amerika kini braford juga banyak diternak di daerah queensland australia sehingga kini daging braford banyak diimport ke negara cina, malaysia, afrika selatan dan selandia baru. Sedangkan Indonesia juga mengembangkan jenis Braford ini karena di nilai lebih unggul.

Droughtmaster



Drouhtmaster adalah jenis sapi yang diciptakan hasil persilangan antara varietas sapi Zebu melbourne ( bos indicus atau sapi berpunuk ) and Bos taurus, zero melbourne adalah varietas sapi asal australia yang sangat kuat berada di cuaca tropis ekstrim dan bos taurus adalah varietas sapi keturunan inggris yang terkenal dengan bentuk tubuh yang proposional. Kini droughtmaster masuk dalam jenis sapi ukuran menengah dengan warna tan untuk kemerahan.

Namun sebenarnya Sapi Droughmaster. Jika dilihat sepintas sapi jenis ini mirip bahkan hampir sama persis dengan sapi Brahman Cross yang merupakan sapi komersial andalan dan unggulan peternakan modern asal Australia. Jika sapi Brahman cross umumnya adalah persilangan antara pejantan Brahman dengan sapi betina hereford dan juga shorthorn maka sapi Droughmaster adalah kebalikannya. Dengan kata lain sapi ini masih termasuk jenis sapi brahman cross juga, mirip sama Braford.

Sapi yang dikembangbiakkan di Indonesia merupakan persilangan antara betina Brahman dengan jantan Shorthorn, sapi jenis ini di import dari Australia dan sapi jenis ini banyak dijumpai di peternakan besar di Indonesia karena diimport bersamaan dengan sapi brahman cross atau sapi BX.

Sapi Japanese Black / Wagyu




Jenis sapi Japanesse Black, sumber dari daging sapi wagyu memang secara genetic memiliki karakter daging semacam ini. Disempurnakan dengan beragam proses strain sehingga menghasilkn kualitas daging terbaik. Beberapa jenis lain seperti sapi lain Japanese brown, Japanese shorthorn dan Japanese polled juga memiliki pola marble lemak dan tetap tergolong wagyu, tetapi tidak menjadi kualitet terbaik sebagaimana jenis Japanesse black.

Sampai saat ini, terdapat tiga perusahaan yang tengah membiakkan Wagyu yakni PT Santosa Agrindo (Santori), perusahaan sapi di Temanggung serta di wilayah Kendal.

"Tapi daging wagyu Indonesia punya satu kekurangan dibanding wagyu negara lain," kata Head of Breeding Division PT Santosa Agrindo (Santori) Dayan Antoni di Stand JAPFA, JIEXPO Kemayoran Hall C3, Blok A-10 pada Jumat (9/10).

Kekurangan tersebut yakni dari tekstur. Di mana, potongan daging merah wagyu Indonesia kalah besar dan lebar dibandingkan wagyu lainnya. Sebab wagyu Indonesia merupakan hasil persilangan dengan sapi brahman yang ukurannya lebih kecil dari pada sapi luar negeri. Tapi selebihnya, dari segi rasa dan kualitas, wagyu Indonesia hampir sama dengan milik Australia.



Pinzgauer



Produksi daging pinzgauer banyak tersebar di negara Republik Slovakia, Rumania dan Slovenia, ternak Pinzgauer di daerah peternakan utama Austria saat ini dipromosikan untuk berkembang biak. keragaman genetik membuatnya fokus berkembang biak untuk dijadikan sapi perah dan produksi daging.

Sapi pinzgauer ditandai dengan warna dasar cokelat gelap dengan tanda khas putih di belakang, panggul dan perut serta pada kaki depan dan betis, selain warna putih tubuh mereka juga biasanya akan didominasi warna coklat tan. bulu mereka halus dan kulit fleksibel yang membantu mencegah infeksi yang disebabkan oleh serangga. Berat pingzgauer jantan dewasa bisa mencapai 2200 lbs dan betina dewasa sekitar 1000 lbs – 1600 lbs.

Fries Holland/ Friesien Holstein



Salah satu bangsa sapi perah yang terkenal adalah Sapi perah Fries Holland (FH). Sapi ini berasal dari Eropa, yaitu Belanda (Nederland), tepatnya di Provinsi Holland Utara dan Friesian Barat, sehingga sapi bangsa ini memiliki nama resmi Fries Holland dan sering disebut Holstein atau Friesian saja (Foley, dkk., 1973; Williamson dan Payne. 1993). Sapi FH mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jenis sapi lainnya yaitu :

* Bulunya berwarna hitam dengan bercak putih.
* Bulu ujung ekor berwarna putih.
* Bulu bagian bawah dari carpus (bagian kaki) berwarna putih atau hitam dari atas turun ke bawah.
* Mempunyai ambing yang kuat dan besar.
* Kepala panjang dan sempit dengan tanduk pendek dan menjurus ke depan. * Pada jenis Brown Holstein, bulunya berwarna cokelat atau merah dengan putih (Foley dkk., 1973; Ensminger, 1980; dan Makin dkk., 1980).

Sapi FH merupakan jenis sapi perah dengan kemampuan produksi susu tertinggi dengan kadar lemak lebih rendah dibandingkan bangsa sapi perah lainya. Sapi perah FH masuk ke Indonesia dibawa oleh Hindia Belanda pada tahun 1891-1893 dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sapi perah lokal. Sapi perah FH murni telah ada di Jawa Barat sejak tahun 1900, tepatnya di daerah Cisarua dan Lembang. Dari kedua daerah inilah sapi perah FH kemudian menyebar ke beberapa daerah di Jawa Barat (Makin dkk., 1980).

Sayangnya, produksi susu yang dihasilkan oleh sapi perah FH di Indonesia ternyata lebih rendah, berkisar antara 3000-4000 liter per laktasi. Produksi rata-rata sapi perah di Indonesia hanya mencapai 10,7 liter per ekor per hari (3.264 liter per laktasi) (Chalid, 2006).

Sedangkan produksi susu sapi FH di daerah asalnya bisa mencapai 7245 kg per masa laktasi.

Sapi Jersey



Sapi Jersey adalah sapi perah yang mempunyai tubuh terkecil. Sapi ini meskipun kecil tubuhnya tetapi sebagai sapi perah bentuknya indah. Perutnya jelas tampak besar dibandingkan dengan badannya dan ambingnya besar serta bagus sehingga bentuk segitiga badannya tampak jelas sekali. Pada waktu laktasi badannya tampak tidak berlemak, sehingga merupakan tipe sapi perah yang baik. Sapi Jersey sifatnya sangat peka dan kurang tenang, tetapi hidupnya lebih sederhana dan tahan panas. Kemampuan merumputnya (grassing ability) bagus sekali. Tidak ada sapi perah yang kemampuan merumputnya sebaik sapi Jersey, dapat merumput di atas padang rumput (pastura) yang sedang maupun yang jelek. Syarat-syarat pemelihara-annya lebih rendah daripada bangsa sapi perah yang lebih besar.

Sapi ini berasal dari Pulau Jersey yang terletak diselat antara Inggris dan Perancis. Nenek moyang sapi ini berasal dari banteng liar yang dikimpoikan dengan sapi normandia.

Sapi jersey memiliki warnah tubuh yang beragam, mulai dari hitam, merah tua, coklat kekuningan terkadang dibagian tertentu ada warna putihnya. Tanduk sapi ini lebih panjang ketimbang FH dan mengarah ke atas.

Bobot sapi perah jenis ini mencapai 625 kg untuk pejantan dan 425 kg untuk yang betina. Produktivitas susunya mencapai 2500 liter per masa laktasi.

Sapi Ongole



Sapi ini berasal dari India, sapi ongole banyak ditemukan di Indonesia namun biasanya diperlakukan sebagai sapi pedaging. Warnanya putih hingga agak gelap.

Bobot tubuh pejantan mencapai 500-600 kg dan betina 450-500 kg. Produksi susu relatif sedikit hanya 1250-1500 kg per masa laktasi.

Kenapa peternakan di Indonesia terhambat tentang beternak sapi ??

Inilah salah satu masalahnya "Mungkin Indonesia tidak memiliki dasar genetik yang kuat untuk sapi... belum lagi dengan turning over yang cepat, sehingga tidak menjaga keunggulannya,"

Atau bisa jadi dikarenakan kebutuhan yang tinggi pula sehingga daging lebih banyak dipotong dengan cepat, ketimbang terus dikimpoikan dan diternakan untuk mendapatkan kualitas yang baik.

"Di Australia, peternakan-peternakan yang ada itu luasnya besar dan cukup produktif dalam menghasilkan produk-produk unggulan, mungkin di Indonesia skalanya masih terbilang kecil, untuk komoditi peternakan"

Atau kalau sudah dibudidayakan disini tidak ada lagi lahan basah para pejabat untuk korupsi ??

Ahhhh entahlah, namun Itulah beberapa macam sapi yang diternakkan di Indonesia, sebenarnya masih banyak lagi, namun biasanya thread sapi itu sepi dari para junker, jadi saya akhiri hingga disini. Seerruuppuutt dolo kawan...



Referensi

Dari berbagai sumber

https://alamtani.com/jenis-jenis-sapi-perah/



Diubah oleh c4punk1950... 12-02-2018 12:32
0
15K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.