Quote:
Hallo Evreh Badeh Apa Kabar Hari ini? . . .
Ane Harap Ente Semua Punya Kabra Yang Baik Tentunya Yak.
Eh Btw Ane Lagi Ikut #SFTHChallangenih Gan,Sist.
Ane harap Agan dan Sistah serta para Reader sekalian menyempatkan waktunya untuk sekedar singgah dan membaca cerita dari ane ini hehe
Here We Go
Untuk Rules Mengikuti General Rules dari SFTH selebihnya akan ane jabarkan dibawah ini.
Quote:
G : Therad ini ane peruntukan untuk kalian yang sudah berumur 18++bagi yang masih dibawah 18++, mohon didampingi dan di awasi oleh Orang Tua.
J: Bukan berarti Thread ini mengandung unsur Vulgar/Pornografi, walaupun ada mungkin hanya sebatas kissing, dan masih dalam tahap wajar.
G : Utamakan Komen yang bermutu, Jangan lupa memberikan saran serta kritik bersifat membangun.
J : Tolong mensikapi dengan dewasa semua cerita yg ane tuang disini, baik dan buruknya silahkan dinilai sendiri.
Kehilangan adalah Pemicu terbaik dalam kehidupan, Hal ini tentu saja begantung pada, bagaimana cara kita untuk menyikapinya dan bergantung pada bagaimana cara kita mengatasinya.
Rasa kehilangan akan membuatmu terpuruk namun saat kau berhasil mengatasinya hal tersebut akan membuatmu bangkit dan mendorongmu untuk terus maju melangkah kedapan.
Quote:
Kegiatanku tak jauh berbeda dengan proses komputer yang sedang bekerja, kegiatan tersebut hanya me Load ulang kegiatan yang selalu dikerjakannya, tak ubahnya Looping yang memang tidak pernah menemukan ujung pemberhentian, Siang sampai sore hari aku menghabiskan waktuku untuk kuhabiskan bersama teman kampusku, sedangkan untuk malam hari aku selalu menghabiskan waktuku untuk mengunjungi klub malam langgananku, Memang terdengar Miris namun Aku menikmatinya, Dibadingkan harus berdiam seorang diri didalam rumah, bukan tanpa alasan kegiatan seperti itu kulakukan, memang dari segi finansial aku selalu tercukupi namun dari segi perhatian dan kasih sayang masih jauh kurasakan dari kedua orang tuaku.
Quote:
Aku anak semata wayang dari pasangan orang tua yang Gila akan Dunia Kerja, hal tersebut membuatku jarang bahkan hampir tidak pernah bertemu dengan mereka, Mereka hanya sesekali menghubungiku melalui pesan singkat untuk mengetahui kabarku, tentu saja hal tersebut selalu kujawab dengan baik - baik saja dan sekedar basa - basi aku juga selalu menanyakan kabar mereka.
Dikampusku aku satu kelas dengan seorang laki - laki yang cukup aneh, dia bernama Bayu, lelaki tersebut memiliki banyak teman dekat terutama seseorang yang bernama Bagus, Bagus masih satu kampus denganku namun dengan penjurusan yang berbeda, belakangan ku ketahui Bagus adalah teman Bayu dari saat mereka Masih menginjakkan kaki di Sekolah Menengah Pertama sampai SMA pun mereka masih sekolah ditempat yang sama dan terakhir sampai sekarangpun Mereka masih kuliah di kampus yang sama, tak heran ku perhatikan mereka berdua selalu dekat, Bayu jika dihadapan teman - temannya akan bersikap ramah dan mudah bergaul namun terkadang dia juga menjadi sosok yang pendiam dan jauh dari kata mudah bergaul, hal tersebutlah yang menggolongkannya aneh, ya lebih tepatnya pandai menyembunyiakan perasaan Mungkin.
Suatu hari aku mendapati sosoknya sedang menyendiri diujung koridor kelas dengan tatapan yang kosong, setelah kuperhatikan lebih dekat ternyata dia sedang menangis namun airmatanya tertahan hanya bahunya saja yang bergetar.
Quote:
Cel : "Bay, Lu Kenapa nangis?... lu sakit?...
Bay : "Eh Cell, kaga kok hehe, ini gw sakit perut tapi wc nya penuh, oh iya Cell udah ada dosen belom?.."
Cel : "Lu seriusan gak apa - apa?.. oh iya dosennya gak masuk hari ini, anaknya sakit kata komti."
Bay : "Iya gpp kali gw, oh gitu, tau begini gw mending kaga masuk aja dah.."
Cel : "Ye gpp kali rajin dikit biar dikira mahasiswa aktif hehe."
Bay : "ah aktif gak aktif patokannya cuma IPK doang, jadi kaga ngaruh buat gw, Oh iya daripada gak ada kerjaan mending lu ikut gw makan yuk, gw laper nih.
Cel : "Ya aktif juga ada nilai tambahnya kali, mau makan dimana emang Bay?..."
Bay : "Udah ikut gw aja yuk."
Bayu berdiri dan menggandeng tanganku sebelum aku mengucapkan kata persetujuan dari mulutku, kita menuju salah satu rumah makan dengan menu Seafoodsebagai menu andalannya, sesekali kita berdua juga saling melemparkan beberapa pertanyaan agar suasana tidak begitu kaku.
Quote:
Bay : "Mau pesen apa Cel?.."
Cel : "Gw Cumi asam manis aja deh sama Jeruk anget, lu mau pesen apa emang Bay?.."
Bay : "Gw samain aja deh sama lo, biar kagak repot hehe."
Cel : "Yaudah nih lu yang panggil pelayannya.
Selang Beberapa saat makan yang kami pesan sudah ada dihadapan kami, kami berdua menikmanti makanan tersebut diselingi beberapa obrolan dan lawakan garing dari Bayu, sesudah menikmati makanan kami masih menghabiskan waktu ditempat tersebut.
Quote:
Bay : "Oh iya Cel, kok lu tumben gak bareng sama temen - temen lu?.. gw sering perhatiin lu tau gak?.."
Cel : "Gak tau biasanya mereka pada nyamperin gw, udah pada balik duluan kali, loh emang gw kenapa?.. pake segala diperhatiin, lu sendiri kenapa gak bareng sama anak DKV, siapa tuh namanya gw lupa?.."
Bay : "oh si Bagus yang lu maksud haha, dia lagi jalan sama cwe nya, oh iya Cel gw rasa lu harus cari temen yang laen deh, bukan kaya temen yang lagi deket sama lu sekarang, gw perhatiin mereka itu deket sama lu ada maunya doang."
Cel : "Bay bisa gak kita gak bahas ini hehe gw agak kurang suka."
Bay : "Hmmm oke sorry gw kelewatan yak."
Mendadak suasana menjadi kaku dan canggung, aku memeang tipikal orang yang tidak terlalu suka pada orang yang terlalu mencampuri urusan orang lain terutama urusanku sendiri, hal tersebut membuat suasana canggung cukup lama, sebelum akhirnya Bayu berinisiatif membayar makanan yang telah kita makan.
Quote:
Bay : "Eh Cel Gw bayar dulu ya, lu tunggu sini bentar."
Cel : "Eh Bay yang gw biar gw aja yang bayar."
Bay : "Udah gpp biar gw aja, kan gw yang ngajak makan tadi."
Cel : "Yaudah kalo gitu nanti gantian gw yang bayarin ya kalo kita makan lagi!."
Bay : "Oke Cel, apa sih yang enggak buat lu haha."
Setelah Bayu membayar makanan kami, kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju kampus kembali untuk mengantarkanku mengambil kendaraan yang memang sengaja kuparkir disana, setelah mengambil kendaraan dan setikit basa - basi dengan Bayu, aku putuskan untuk beranjak pulang menuju rumah.
Seperti biasa suasana didalam rumah begitu sunyi, hanya terdengar suara Simbok yang sedang bersenandung sambil membersihkan beberapa peralatan rumah tangga, sebelum akhirnya menyadari kehadiranku.
Quote:
Cel : "Hay Mbok, kok keliatannya gembira banget, ada apa Mbok?.."
Bok : "Eh si eneng udah pulang, tumben pulangnya masih siang neng?.. Iya tadi Mamah sama Papanya neng Cela pulang sebentar terus ngasih supres buat neng Cela, supres nya Mbok taro di atas kasur neng Cela.
Cel : "Oh gitu Mbok, yaudah aku kekamar dulu ya Mbok."
Bok : "Iya neng, kalo mau makan udah Mbok siapin didapur ya Neng, Mbok mau lanjut beres - beres lagi."
Aku bergegas naik ke arah kamarku, setelah memutar pegangan pintu aku menemukan kotak kecil yang tergeletak tepat diatas kasurku, setelah kubuka ternyata isi dari kotak tersebut hanyalah sebuah kunci beserta surat - surat kendaraan beroda empat dengan nomer seri khusus dan semua yang tercantum pada surat tersebut atas nama lengkapku, dibalik kotak tersebut terdapat beberapa ucapan yang ditulis menggunakan pena, ucapan tersebut mengarah pada hari perayaan dimana aku dilahirkan yang tidak lebih dari sebatas kata - kata pengantar dan basa - basi yang ditujukan untukku.
Saat itu ingin rasanya aku menjerit sekuat tenaga dan berteriak bahwa aku tidak membutuhkan semua ini, yang aku butuhkan hanya mereka yang selalu ada untukku, aku mengunci kamar dan mengambil beberapa batang Rokok khususyang sengaja ku sembunyikan dibawah karpet dekat ranjangku, aku menyalakan api dan membakar ujung rokok tersebut dan menghisap dengan hisapan dalam agar semua pikiranku dan anganku hilang bercampur asap yang dikeluarkan dari mulut dan hidungku, hal tersebut sukses membuat kepalaku terasa berputar dan disertai tawa yang nyaring dari mulutku, perlahan tawaku mulai mereda seiring dengan menutupnya kelopak mataku.
Perlahan aku bangun dari tidurku, aku beranjak membereskan sisa rokok yang telah kuhisap, setelah semua terlihat rapih seperti semula, aku kemudian bergegas ke kamar mandi, setelah mandi aku menyempatkan untuk melihat jam pada Handponeku, disana tertera waktu menunjukan pukul 21:34, aku segera bergegas menuruni tangga dan beranjak menuju klub malam langgananku, disana aku disambut bagaikan tuan Putri oleh beberapa orang yang memang sudah cukup kukenal, dari mulai sesama Pengunjung, Bartender sampai Security pun ikut menyapaku, aku menghampiri Bartender dan memesan Tequila sebagai permulaan, kadar alkohol Tequila yang tidak terlalu tinggi hanya cukup untuk membasahi kerongkonganku.
Quote:
Aku kembali memesan minuman namun dengan kadar alkohol yang cukup tinggi, alunan musik dengan beat yang menghentak mendorongku untuk bergabung ke arah Dance Floor, dengan tangan yang masih mencekik ujung botol aku menggerakan badanku mengikuti irama, tidak jarang juga para lelaki mendekatiku dan menyenggol tubuhku dengan sengaja atau bahkan merayuku secara terang - terangan.
Bay : "Cel ayo pulang."
Cel : "Apaan sih Bay, ngapain sih lu disini."
Bay : "Gw disini mau jemput lu pulang."
Cel : "Lepasin Gw Bay, lu jangan buat gw malu disini."
Bay : "Ayo makanya ikut gw, kita pulang."
Bayu tiba - tiba datang dan menggenggam tanganku dengan kuat, aku berusaha melepaskan genggamannya dari tanganku, hal tersebut membuat keribuatan dan menyebabkan beberapa Security menghampiri kami berdua.Sec : "Ada apa ini ribut - ribut, apa maksud mas membuat pelanggan kami terganggu?.."
Bay : "Saya suaminya Marcella, saya gak suka istri saya main ke tempat seperti ini.."
Sec : "Baik kalau begitu silahkan selesaikan urusan anda dengan Mbak Cela diluar, jangan membuat keributan didalam sini, atau saya amankan kalian berdua."
Bay : "Itu yang sedang saya lakukan sedaritadi."
Sec : "Baik Mbak Cela silahkan ikut mas nya keluar dan selesaikan urusannya terlebih dahulu, jika sudah selesai silahkan datang kesini lagi kapanpun mbak Cela mau."
Bayu membawaku keluar dari klub tersebut, dengan kepala pusing akibat minuman yang kuminum, aku hanya mengikuti langkah Bayu yang terus menarik tanganku, sesekali aku juga merancu dan berteriak sebelum akhirnya aku tertidur, sebuah tepukan dipipi membangunkanku, setelah kuperhatikan ternyata aku berada disebuah kamar yang sangat asing bagiku, aku melihat Bayu sedang mengibaskan tangannya tepat didepan wajahku.Bay : "Cel udah sadar ?.."
Cel : "Apaan sih lu, gw ada dimana?.. lu abis ngapain gw Bay?.."
Bay : "Lu lagi dirumah gw sekarang, gw belom sepet ngapa - ngapain lu Cel haha.."
Cel : "Gak lucu, Anter gw pulang sekarang Bay."
Tiba - tiba kepalaku pusing dan perutku terasa mual, aku memuntahkan isi perutku diatas karpet sebelum akhirnya Bayu menuntunku ke kamar mandi, dia mengoleskan minyak angin di sekitar pundakku dan menyuruhku mengoleskan nya kedada selagi dia keluar dari kamar, setelah merasa cukup baik aku kembali kekamar dan merebahkan tubuhku kembali, selang beberapa saat terdengar ketukan dipintu kamar disusul Bayu yang kemudian masuk membawa satu gelas susu.Bay : "Gimana udah mendingan?.."
Cel : "Udah lumayan enakan, tapi masih mual sedikit."
Bay : "Yaudah nih diminum dulu susunya biar gak mual."
Bayu menyerahkan susu yang dia bawa kepadaku, karna mual aku hanya menghabiskan setengah dari susu tersebut dan kembali merebahkan badanku.Bay : "Tadi malem ngapin lu ketempat begituan Cel?.."
Cel : "Gw cuma lagi bosen dirumah, lagian ngapain sih lu urusin urusan orang?.."
Bayu : "Gw perhatiin hampir tiap hari lu pergi kesitu Cel, gw bukan mau ikut campur cuma gw kasian aja liat lu begini."
Cel : "Udah gw beilang Bay jangan ikut campur urusan gw, gw mau balik sekarang thanks susunya dan sorry gw udah muntah dikamar lu."
Aku bergegas merapihkan barang - barangku dan hendak keluar namun Bayu menahan tanganku dan menariknya kepelukannya, Tanpa diduga Bayu mengangkat wajahku dan dia mencium bibirku dengan lembut, dia melepaskan ciumannya dan memeluku dengan erat.Bay : "Gw suka sama lu Cel, gw gak mau ada hal buruk yang deket sama lu, gw gak mau hidup lu sama kaya gw nantinya, gw sayang banget sama lu Cel, gw mohon jauhin hal - hal kaya gitu."
Aku hanya bisa menangis dan mempererat pelukannya, entah kenapa aku sampai tidak tahu ada orang yang begitu sayang terhadapku dan dia selalu memperhatikanku bagaimana pun kondisiku, dan orang itu adalah Bayu, dia laki - laki yang selama ini ku anggap aneh
Setelah kejadian itu aku menjadi dekat dengan Bayu dan kami berdua sudah resmi sebagai sepasang kekasih, Bayu membawa dampak yang baik pada hidupku, perlahan aku mulai merubah rutinitasku dan dengan saran Bayu aku mulai mengenakan pakaian muslimah, walaupun hanya kerudung tapi hal tersebut merupakan hal positif bagiku.
Hari ini aku beserta Bayu, Bagus dan Fina(Pacar Bagus) sedang mengadakan acara bakar - bakar disebuah Vila dikawasan Puncak Bogor untuk menyambut malam tahun baru yang akan berlangsung beberapa menit lagi, kami mengelilingi api unggun dan bernyanyi bersama diiringi petikan gitar yang dimainkan Bagus membuat suasana semakin hangat, saat yang ditungggu - tunggupun datang, suara kembang api mulai terdengar disusul langit yang dipenuhi cahaya warna - warni, suara terompet yang bersahut - sahutan tidak mau kalah dari gelegar kembang api menambah suasana yang semakin ramai ini.
Saat sedang asik menikmati suasana tiba - tiba Bayu menjauh dan terlihat menjawab telpon dari kejauhan, selang beberapa ssat Bayu kembali dan menghampiri Bagus, mereka berdua kemudia pergi kearah rumah penjaga Vila dan kembali dengan membawa sepedah motor milik penjaga Vila, Bayu turun dan menghampiriku.
Quote:
Bay : "Cel aku ada urusan dulu sebentar, tadi temenku telpon, dia minta ketemuan dibawah."
Cel : "Aku ikut ya yang, masa aku sendirian gak ada temennya.."
Bay : "Jangan aku takutnya lama disana, nanti kamu bosen lagi, kamu disini aja kan masih ada Fina sama Bagus, Kalo udah beres nanti aku balik lagi kesini kok."
Cel : "Tapi kalo mereka asik pacaran gimana?.. kan aku bete yang?."
Bay : "Engak nanti aku bilang Ke Bagus titip kamu sebentar, terus ini kamu pegang dompetku dulu, didalemnya udah ada ATM , kalo kamu meu beli sesuatu pake aja ATM aku pass nya 123456, terus kalo nanti yang punya motor tanya kemana motornya kamu kasih aja uang dari ATM aku ya."
Aku hanya mengangguk dan menunjukan wajah kecewa, hal tersebut membuat Bayu memeluku dan mencium keningku cukup lama sebelum akhirnya dia menghampiri Bagus, terdengaar dia menitipkanku kepada Bagus disusul Bagus yang menengokan kepala ke arahku.
Bayu menghidupkan motor dan meninggalkan area Vila, selang kepergian Bayu aku merasakan perasaan khawatir yang tiba - tiba, aku menanyakan kepada Bagus bagai mana keadaan Bayu saat ini dan aku juga menanyakan dimana posisi Bayu saat ini, namun Bagus hanya menjawab dengan jawaban yang seadanya, menjelang malam aku masih gelisah dan tidak kunjung tidur sedangkan jam sudah menunjukan Pukul 04:16 itu berarti bayu sudah pergi 4 jam lamanya dan belum juga ada tanda - tandanya kembali.
Aku tertidur setelah melaksanakan ibadah subuhku dan terbangun saat terdengar suara Adzan zuhur, aku bergegas bangun menuju kamar mandi dan melaksanakan ibadah zuhur, aku dan yang lain membereskan barang bawaan sebelum pulang sambil menunggu kedatangan Bayu, selang beberapa saat terdengar suara motor berhenti didepan Vila, Aku melihat penjaga Vila sedang berbincang dengan Bagus dan terdengar mereka membicarakan sebuah kecelakaan yang terjadi tadi malam, kemudian aku menghampiri Bagus karna menyadari sesuatu.
Bayu mengalami kecelakaan hebat, kondisinya mengalami pendarahan pada kepala dan lebam dibeberapa bagian tubuh, saat ditemukan Bayu sudah dinyatakan tidak bernyawa dengan wajah pucat di tepi jurang beserta motor yang digunakannya tadi malam, kecelakaan tersebut terjadi dijalur Puncak, tepatnya di turunan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
The End
Quote:
"Stay Close, Don't Go - Secondhand Serenade"