darlquinnAvatar border
TS
darlquinn
Lotus~ Part 1
Lotus
.
.
.
Bukan teori bunga indah yang dapat tumbuh bahkan ditempat yang tidak sesuai dengan parasnya, namun... sebuah kisah tentang teman virtual yang memutuskan untuk berjumpa dan tumbuh bersama, menjadi kumpulan lotus ditempat yang berbeda.


Part 1


Dian masih celingukan didepan bandara Soekarno Hatta mencari seseorang yang ia tunggu sejak lima belas menit yang lalu. Ia kembali menatap layar handphone-nya dan melihat gambar yang ada disana. Ia mencari sosok yang cocok dengan gambar dilayar itu, namun belum juga ketemu. Paling tidak ia ingin bertemu sosok yang sedikit mirip dengan foto itu.

Lelah menunggu dan kaki yang mulai kesemutan membuat gadis berjilbab hitam itu perlahan menarik kopernya dan masuk ke bandara yang tidak terlalu ramai. Waktu menunjukkan 02.34 WIB, itu berarti ia sudah ada dibandara hampir setengah jam dan belum juga menemukan orang yang mirip dengan sosok dilayar Hpnya.

Namun belum ia menemukan kursi untuk duduk, seseorang menggenggam tangan gadis itu dan membuatnya menoleh menatap orang dibelakangnya. Celana pendek dengan stocking cokelat muda dan sepatu hak tinggi lumayan heboh menurut Dian, ia mengenakan tang top dibalut kemeja kotak dengan lengan dilipat serta topi bertuliskan ZG Stand membuat gadis itu tersenyum. Jadi ini gadis yang sedari tadi ia tunggu?

“Dee?” Gadis nyentrik itu menyapa Dia yang masih memandanginya sejak ia masuk ke Bandara.

“Lala?” Dee memastikan jika gadis ini benar-benar orang yang ia tunggu.

Gadis itu tersenyum dan menunjukkan pasport serta tiketnya. Ia menjajari langkah Dian yang sudah lebih dahulu jalan menuju coffee shop yang ada didekat mereka, lalu duduk berhadapan.

“Gue gak nyangka elu pake jilbab ke sana.” terbiasa berkomentar saat chatting, Lala tidak segan mengomentari penampilan Dian.

“Nyaman aja.” Dian menjawab sekenanya.

“Iya deh. Eh katanya Yassin sama Rose udah sampe disana.” Lanjut Lala membicarakan hal lain, selain penampilan.

“Serius? Mereka udah ketemu?” rasa penasaran membuat Dian tertarik dengan perbincangannya dengan Lala.

“Belum, Rose baru ngabarin kalo dia salah masuk hotel dan lagi nyari hotel yang dipesan perusahaannya. Untung dia jago bahasa Inggris ya.”

“Kirain udah ketemu.”

“Kalo si Yassin baru sampe setengah jam yang lalu. Disana juga kan masih malem, dia nyari hotel yg deket katanya tapi baru nemuin dan harganya mahal. Dia bilang bakal lama, jadi harus hemat. Dia nyari hotel lagi.”

“Manusia itu... dia pasti hati-hati banget kan ya?”

“Iya lah. Yassin itu manusia paling oke menurut gue. Dia bisa jadi siapa aja yang serba bisa dan serba keren, gue berharap sih kita semua bisa baik-baik aja disana.”

“Aminn ya. Gue gak nyangka kita bisa meet up bareng begini.”

Lala tersenyum dan mereka diam sekarang, mungkin pertama kalinya jadi ini terlalu canggung untuk bisa sok akrab seperti waktu chatting. Meski begitu, keduanya merasa senang bisa bertemu sekarang, bahkan akan mengukir kenangan bersama dengan teman yang lain, mereka yang jauh bisa saling bertemu ditempat yang sama karena kebetulan, kebetulan yang disengaja, bagi Dian dan seorang pria dari India. Terdengar suara panggilan dari sepaker bahwa pesawat yang akan menuju Bandara Incheon akan berangkat sebentar lagi. Dian dan Lala bersiap menuju pesawat. Bismillah...

+++

Seoul waktu yang sama.

Hyuna kaget ketika ia mendapat pesan dari Yassin jika ia sudah sampai dan sudah menemukan penginapan. Ia juga baru mendapat kabar dari Rose jika wanita itu sudah ada di Korea sejak satu jam yang lalu dan sekarang ada di Hotel yang cukup mewah di Seoul. Rasa senangnya tidak terbendung ketika mendengar kabar jika teman-temannya sudah sampai dengan selamat. Ia berteriak kegirangan dan itu membuat oppa-nya menggedor pintu kamar dan membukanya.

Meohae?” Hyun Ju dengan wajah kesal menanyakan apa yang terjadi pada gadis itu sampai bertindak heboh seperti itu.

“Maaf kak, aku baru saja mendapat kabar jika temanku dari Brazil dan Morocco sudah sampai di Seoul.” Hyuna menjelaskan, masih dengan senyum yang mengembang.

“Ah, teman virtualmu itu?” Ia ingat sekarang, adiknya memiliki teman-teman dari chat onlineyang entah bagaimana berencana ketemu di Korea.

“Ya. Oppa  bisa menjemput mereka besok?” wajah polos Hyuna sedikit memohon pada kakaknya.

“Besok?”

“Ya, ada beberapa temanku yang datang lagi, kali ini dari Indonesia. Kau kan pernah kesana dan bisa bahasa mereka. Sedangkan aku tidak.”

“Mereka pasti muslim kan? Aku tidak ingin terlibat.” Enggan rasanya Hyun Ju melakukan permintaan adiknya ini. Entah bagaimana, rasanya itu bukan hal yang baik menurutnya.

Wae?” gadis ini berteriak ketika meminta kakaknya menjelaskan alasan kenapa menolak permintaanya.

“Mereka kasar.”

“Kau akan kaget melihat temanku ini. Pergilah jika tidak ingin membantu.”

Hyun Ju menutup pintu kamar adiknya dengan kasar sambil menggerutu pelan. Ia ingat bagaimana seorang wanita menolaknya didepan orang banyak ketika ia benar-benar mengatakan ingin mengencani wanita itu. Namun ia tahu, jika yang ia lakukan itu salah. Tidak seharusnya ia mengatakan hal semacam itu pada gadis polos didepannya dulu. Jika saja ia tidak menimbulkan kerusuhan dulu di Jakarta, mungkin ia masih bisa menjalin hubungan dengan gadis itu.

Jujur ia sedikit khawatir sewaktu adiknya mengatakan jika teman chat online-nya akan berkunjung ke Korea dan gadis itu sangat senang membahas teman-temannya. Ia mengatakan beberapa yang akan datang dan asalnya.

Yassin dari Morocco, Rose dari Brazil, Harshal dari India, lalu Lala dan Dee dari Indonesia. Mereka akan berkunjung.

Saat itulah, ia berniat untuk menghindari adiknya dan tidak ikut campur dengan teman-teman virtual itu. Meski ia ingin memastikan jika orang dari Indonesia itu, bukan dia.

+++

Setelah mengudara selama 7 jam dan mendarat dengan baik, justru Dian dan Lala merasa pening. Keduanya sama-sama baru pertama kali menaiki pesawat dengan jarak tempuh yang jauh itu. Keduanya mual dan merasa pusing, tidak sanggup berdiri apa lagi harus mencari rumah Hyuna, teman mereka yang tinggal di Seoul.

“Gue gak kuat Dee. Gimana dong?” Lala yang masih mengalami mual dan pusing setelah turun dari pesawat merasa keadaanya tidak baik-baik saja.

“Gue ada minyak angin, usapin diperut sana. Gue udah mendingan, mau cari minum dulu. Lu butuh yang anget kan.” Dian memberikan botol kecil pada Lala, lalu pergi.

“Oke.”

Dian keluar dari toilet dan mencari coffee shop yang dekat dan ia menemukannya. Ia memesan dua americano hangat dan sebungkus roti. Sayang sekali ia tidak bisa makan roti itu, padaha ia lapar sekali. Ia melihat disekitarnya dan memutuskan bertanya pada pelayan, apakah mereka memiliki makanan selain roti seperti ditangannya. Namun mereka hanya menyediakan berbagai macam roti dan minuman, tanpa makanan lain.

Dian mendengus kesal setelah keluar dari cafe itu. Ia lapar bukan main dan ia hanya bisa minum kopi ditangannya itu. Ia menyeruputnya dan merasa lebih baik, lalu bergegas menyusul Lala yang masih berada didalam toilet.

Namun ketika sampai disana, gadis itu dan koper mereka sudah tidak ada. Tentu saja Dia kelabakan mencari temannya itu, belum lagi mereka tidak bisa berkomunikasi karena mereka masih menggunakan kartu dari Indonesia yang mana mereka hanya pernah melakukan chatting tanpa pernah berkomunikasi melalui telepon. Tidak ada jaringan internet sekarang di Hp Dian.
Dian tidak tahu harus apa sekarang.
Hampir dua jam ia masih ada di Bandara dan belum juga menemukan temannya dari Indonesia itu. Ia belum makan apapun karena memang tidak suka roti meski makanan itu ada didepannya dan seolah memintanya untuk memakan dirinya. Namun tidak, ia tidak bisa makan roti itu yang awalnya ingin ia berikan pada Lala.

Perutnya melilit dan kepalanya pening, perlahan penglihatannya kabur dan ia merasa sangat lemas. Ia merasa lelah dan mendadak semuanya gelap.

+++
Diubah oleh darlquinn 11-02-2018 08:38
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
920
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.