Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dari Curling Hingga Luge, Olahraga-Olahraga Unik yang Ada di PyeongChang Olympic 2018

mthayayayaAvatar border
TS
mthayayaya
Dari Curling Hingga Luge, Olahraga-Olahraga Unik yang Ada di PyeongChang Olympic 2018


Olimpiade musim dingin segera tiba Gan!
Tahun ini giliran PyeongChang, Korea Selatan yang jadi tuan rumah diadakannya ajang olahraga musim dingin yang diadakan setiap 4 tahun sekali ini. PyeongChang Olympic 2018 sendiri akan berlangsung dari tanggal 9 Februari hingga 25 Februari 2018.

Buat kita yang tinggal di negara tropis pasti kurang familiar nih sama olimpiade yang satu ini. Terutama pada cabang-cabang olahraga yang dilombakan seperti ini nih.


Curling


Credit: Pyeongchang2018.com

Curling sudah ada sejak abad ke 16 di Skotlandia. Saat itu olahraga ini dimainkan di kolam yang tengah membeku. Curling pertama kali menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan di Olimpiade tahun 1924 di Chamonix, perancis. Setelah itu cabang olahraga ini terus muncul di beberapa olimpiade seperti di Lake Placid tahun 1932, Garmisch - Partenkirchen di tahun 1936, Innsbruck di tahun 1964, Calgary tahun 1988, dan Albertville tahun 1992 dan Olimpiade di Nagano pada tahun 1998.

Pada dasarnya curling adalah olahraga meluncurkan batu di atas lintasan es yang disebuut sheet hingga batu bisa sampai ke daerah sasaran yang disebut house. Daerah sasaran ini ditandai dengan lingkaran berwarna merah dan biru yang berada di sisi lintasan. Panjang lintasan biasanya berkisar antara 45 meter hingga 46 meter dengan lebar 4,4 m ingga 5 meter. Batu yang diluncurkan pun bukan sembarang batu ya Gan. Batu yang digunakan adalah batu granit yang tentunya sudah dipoles. Beratnya sendiri berkisar antara 17 hingga 19 kg.



Meski terkesan sederhana, namun olahraga ini juga tak semudah bayangan kamu Gan. Lutut pemain tidak boleh menyentuh lintasan es sementara mereka harus mempertahankan keseimbangan saat mengarahkan batu ke sasaran dengan tongkat penyapu.


Bobsleigh


Credit: Pyeongchang2018.com


Bobsleigh pertama kali diperkenalkan sebagai olahraga di Swiss pada akhir abad ke 19 Gan. Baru di tahun 1924, olahraga ini dimasukkan dalam Olimpiade Musim Dingin pertama yang diadakan di Chamonix, Perancis.

Pada dasaranya bobsleigh adalah adu kecepatan meluncur di lintasan es yang sempit dan berkelok dengan menggunakan kereta salju dengan memanfaatkan dorongan gravitasi. Satu tim terdiri dari 2 - 4 orang dengan rincian tugas 1 orang pengemudi, 1 orang yang bertugas untuk mengerem, 2 orang pendorong. Panjang lintasan sekitar 1200 hingga 1500 m dengan rata-rata kemiringan 8 % hingga 15% serta jari-jari kurva minimal 20m.



Olahraga yang satu ini cukup memacu adrenalin loh Gan. Ini dikarenakan ketika meluncur dengan cepat, para pemainnya akan merasakan tekanan yang cukup kuat akibat pengaruh gravitasi. Tekanan yang dirasakan para pemain ini terutama ketika melewati lintasan yang berkelok bisa mencapai 4 kali grafitasi loh. Kecepatan bobsleigh sendiri rata-rata bisa mencapai 135 km per jam. Cepat banget ya!

Luge


Credit: Pyeongchang2018.com

Olahraga yang satu ini sebetulnya mirip dengan bobsleigh Gan. Karena para atlet juga mengadu kecepatan saat meluncur di lintasan es yang berkelok seperti yang ada pada cabang olahraga bobsleigh. Bedanya, para pemain tidaklah menggunakan kereta luncur seperti yang ada di cabang Bobsleigh. Para pemain Luge meluncur dengan posisi berbaring di sebuah papan luncur.



Pada papan tersebut ada dua bilah yang disebut sebagai runner. Bagian runner ini lah yang akan dimanfaatkan oleh para pemain untuk mengarahkan kereta luncur. Biasanya para pemain yang disebut slider akan menggunakan betisnya untuk memberi tekanan pada salah satu runner, atau menggeser berat badan mereka dengan menggunakan bahu untuk mengarahkan papan luncur. Panjang lintasan Luge biasanya 1000 hingga 1500 meter dengan perbedaan elevasi 110 hingga 130 m dan kemiringan rata-rata 9 hingga 11 persen. Bentuk lintasan pun memiliki beberapa kurva seperti berbentuk S, labirin, hingga hairpin.

Skeleton



Credit: Pyeongchang2018.com


Olahraga ini pertama kali diperkenalkan di St. Moritz pada tahun 1884 Gan. Inspirasinya berasal dari bentuk kereta luncur toboggan yang dipakai orang Indian untuk mengangkut barang di daerah Amerika Utara. Skeleton sempat dikeluarkan dari cabang olahraga di Olimpiade St.Moritz di tahun 1948 karena dinilai terlalu berbahaya bagi atlet. Namun di tahun 2002, Skeleton diperkenalkan kembali di program Olimpiade di Salt Lake City Games.



Cabang olahraga yang satu ini juga masih mirip dengan luge Gan. Karena masih mengadu kecepatan para pemain di papan luncur melewati lintasan es dengan memanfaatkan grafitasi. Bedanya, para pembalap Skeleton harus berlari sejauh sekitar 40 meter sebelum melompat ke papan luncur Gan. Coba tebak berapa kecepatan maksimum rata-rata para pembalap skeleton saat meluncur Gan? 120 km/jam Gan!

emoticon-Matabelo

Meski bagi kita cabang olahraga ini terlihat tak familiar, tapi olahraga-olahraga ini sangat memacu adrenalin ya!

FYI Gan, selain ke 4 cabang olahraga ini ada 11 cabang olahraga lainnya yang dilombakan dalam PyeongChang Olympic 2018 seperti Ice Hockey, Speed Skating, Short Track Speed Skating, Figure Skating, Biathlon, Cross Country, Sky Jumping, Nordic Combined, Alpine Skiing, Freestyle Skiing, Snowboarding.



1
11.2K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.