Dari sisi kesehatan, secangkir kopi di pagi hari mungkin akan memberi kesegaran serupa seperti berolahraga selama satu jam. Namun dalam jumlah berlebih, kopi justru akan merugikan penikmatnya. Terlalu banyak konsumsi kopi dapat menurunkan kepercayaan diri dan konsentrasi saat berada di bawah situasi penuh tekanan. Ini tentu bertentangan dengan kepercayaan para penggila kopi. Tapi, bukan berarti Anda harus berpaling dari minuman itu. Sebelumnya, kopi diduga sebagai zat karsinogen. Namun, pendapat tersebut dibantah oleh The World Health Organization yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kopi dengan penyebab kanker. Faktanya, setelah meninjau lebih dari 1000 riset, organisasi kesehatan dunia tersebut menemukan kesimpulan bahwa mengkonsumsi secangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko kanker hati hingga 15 persen. Terlalu banyak konsumsi alkohol bisa menyebabkan kerusakan hati. Untuk membantu mengatasinya, Anda bisa meminum kopi. Minum dua cangkir kopi sehari mengurangi risiko sirosis hati hingga 44 persen.

Namun demikian, jika Anda termasuk golongan orang yang tidak tahan minum kopi, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk mengonsumsi kopi demi alasan kesehatan. Selain itu, ibu hamil dan perempuan dengan risiko tinggi patah tulang harus berhati-hati terhadap konsumsi kopi karena bisa membahayakan kesehatan mereka.

Dari sisi sastra, kopi adalah tempat karya besar hadir, sehingga ada buku tentang minum kopi bersama para filsuf yan dibuat di Jerman. Di Indonesia ada buku Dee Lestari, Filosofi kopi, kalimatnya sangat cantik, didapatkan dari kisah hidup Barista, mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat, janganlah saling membendung apabila tak ingin disandung, pegang tanganku tapi jangan terlalu erat, karena aku seiring dan bukan digiring.

Dari sisi psikologi, kopi bisa membuat orang yang meminumnya menjadi lebih fokus terhadap hal-hal positif, terjadi peningkatan terhadap kemampuan mengenali kalimat-kalimat berkonotasi positif setelah 30 menit mengonsumsi 200 mg kafein atau setara dengan 2 - 3 cangkir kopi. Ini disebabkan karena pengaruh kafein di dalam kopi mampu membangkitkan neurotransmitter dopamine, pengantar pesan, khususnya untuk rasa senang di bagian otak yang mengatur fungsi tata bahasa seseorang.



Dari sisi kepribadian, penggemar kopi susu pakai gula pandai menyesuaikan diri dengan keadaan. Di satu sisi dia mampu mengatur semua pekerjaannya dengan rapi. Di sisi lain bisa sangat berantakan dan tidak peduli dengan aturan. Menyeimbangkan logika dan kreatifitas selalu menjadi tantangan bagi penggemar kopi susu tambah gula. Sama dengan pilihan kopinya. Di satu sisi senang dengan rasa pahit dan aroma kopi. Di sisi lain senang dengan perpaduan manis gula dan susu. Gabungan dari keduanya adalah keseimbangan rasa pahit dan manis, seperti hidup.

Sementara pecinta es kopi dapat digambarkan sebagai tipe manusia asertif. Jenis individu yang mampu mengemukakan pendapat dan keinginan dengan jujur sekaligus tepat sasaran tanpa melukai perasaan siapapun. Ini adalah jenis kemampuan yang membutuhkan bakat. Biasanya penggemar es kopi mampu mengendalikan keadaan. Bisa jadi karena perpaduan kafein dan es selalu mampu membuat kepala tetap dingin tanpa mudah tersulut emosi.