WELCOME MY THREAD


Sebuah catatan pendakian

Di suatu malam yang cerah sekitar pukul 21:00 WIB tanggal 16 Agustus 2017 saya bersama rekan saya yang bernama galih berangkat dari kosan kami yang terletak di Tasikmalaya menuju Garut tepatnya menuju basecamp pendakian gunung Guntur di citiis Garut. Untuk kali ini kami hanya melakukan pendakian berdua tanpa carrier, tanpa sleeping bag, tanpa kompor dan tanpa perlengkapan pendakian kami lainnya dan hanya berbekal 2 ransel kami berangkat menuju garut dengan hawa dingin yang menerpa sepanjang jalan karena kami memakai motor.

Pukul 23:00 WIB kami telah sampai di basecamp Citiis. Hawa dingin yang biasanya menusuk ketika sampai di basecamp manapun tidak kami rasakan kali ini. Ya inilah basecamp “terhangat” yang pernah saya mungkin kami alami. Dengan memesan kopi dan sebagai teman untuk menyiapkan waktu, peralatan yang dibawa sebutuhnya dan logistik maka kami putuskan istirahat sebentar dan akan mulai mendaki pukul 02:00 dinihari tanggal 17 agustus 2017.

Tak terasa pukul 02:00 tepat kami mulai melakukan pendakian. Dibarengi sinar dari headlamp kamipun berjalan melalui trek yang masih dikuasa bebatuan-bebatuan karena terdapat bekas tambang batu disana. setelah berjalan 5 menit dari basecamp kami bertemu dengan gerombolan anak muda-mudi berjumlah 15 orang namun nampaknya mereka seperti sedang menunggu sesuatu. Karena terlalu lama dan kamipun memiliki estimasi waktu maka kami putuskan untuk menyalip mereka.
“Bang didepan ada suara bang.. kayanya macan ” ucap salah satu diantaranya
“mungkin babi..” ucap yang lain menimpali

Ggrgggrgrgggrr…. Gggrrgrggg… Grrrggrgggrr…

Suara itu nyata. Dan ketika saya bersama galih mengecek namun ternyata.. hanya suara air di pipa selang penduduk.
“Mari bang bukan apa-apa”
“pelan-pelan bang bareng kami aja bang..” ucap seseorang di gerombolan tersebut
“Abang enak ya tas.nya kecil, kami besar-besar bang tasnya..” ucap seseorang
“Mari bang kami tuk-tak.. jadi buru-buru duluan bang” ucap kami .

Tak terasa kami sampai pos 3 tempat pukul 03:30 lebih cepat dari dugaan kami. Kami tak menemukan pos 1 dan pos 2 karena di gunung Guntur via citiis ini memang tidak terdapat papan penanda pos. dengan beristirahat sejenak maka kami akan melanjutkan perjalanan namun dicegah oleh ranger di pos 3 karena pukul 06:00 akan diadakan upacara bendera. Ya kami memang mendaki untuk mengikuti upacara kemerdekaan di gunung. Dan gunung Gunturlah pilihan kami karena tidak terlalu jauh. Dengan bermodalkan sarung kamipun menikmati nikmatnya gemerlap lampu kota Garut atau biasa disebut citylight, dan ketika saya membuka ponsel saya mendapatkan sinyal. Salah satu pengalaman baru yang saya alami bahwa di gunung ada sinyal. Luaaaaaar biasa.

Pukul 06:00, setelah upacara yang khidmat kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Dan disinilah pengalaman baru kembali muncul. Trek batu kerikil dan pasir, naik 5 langkah turun 3 langkah, dan jalur yang vertical mengingatkan memori saya akan trek mahameru di gunung semeru sepintas saya flashback dan mengingatnya. Dan memang ini benar-benar sama. Jadi untuk kalian yang ingin merasakan trek mahameru namun belum sempat ke semeru rekan-rekan dapat merasakan sensasinya di gunung Guntur ini.

Pukul 07:30, kami telah sampai diujung bukit dan kami berpikir kalau ini adalah puncak gunung Guntur diiringan kabut yang mulai menghalangi pandangan dan mengenyahkan pemandangan kota Garut sayang sekali. Namun ketika sampai tetap ada pendaki lain yang menyusuri jalan.
“Bang mau kemana?”
“Mau ke puncak bang” ucap seorang pendaki yang berasal dari bandung
“Bukannya ini puncak bang?”
“Ini baru puncak 1 bang masih ada lagi bang diatas” tambahnya
Kesenangan hati ketika mencapai puncak ini yang katanya puncak 1 hilang seketika dan di tekad kami adalah lanjutkan perjalanan . Trek menuju puncak berikutnya masih sama yaitu “duplikat mahameru” .

Pukul 08:00, kami telah sampai di puncak 2, namun lagi-lagi ada pengganjal hati saya. Bahwa masih ada puncak lagi. Masih ada puncak 3. Dengan trek yang lebih berat dari keliatanya sebab puncak 2 terlihat jalur menuju puncak 3 ini. Dengan perasaan kecewa kamipun memutuskan untuk turun kembali dan hanya sampai pos 2 karena perhitungan kami tentang logistik tidak tepat dan perkiraan kami tentang gunung Guntur tidak sesuai ekspetasi. Pada dasarnya memang ekspektasi selalu tidak sesuai dengan realita.

Pukul 09:00, kami telah sampai di pos 3 tempat adanya sumber air dengan kecepatan tinggi dan ‘sosorodotan’ seperti selancar karena memang treknya mendukung namun tetap diingat keselamatan adalah yang utama dan tetap sedia kotak P3K karena kalian tentu tidak ingin terjadi hal yang lain bukan?

Pukul 11:00, kami telah sampai di basecamp citiis dengan perasaan lelah yang ‘lumayan’. Dan gunung Guntur di weekend atau hari libur sangat padat baik itu di jalur pendakian maupun basecamp. Setelah selesai beres-beres maka kami putuskan pulang pukul 12:15 bada duhur dan sampai dengan sehat dan selamat di kosan kami pukul 15:30. Catatan ringkas akan indahnya Guntur.

Jangan ragu untuk melangkah
Karena mengalah bukan pilihan
Dan untukku,
Aku hanya ingin melangkah
bersamamu
Dalam menikmati dunia yang
syahdu.


Keterangan :
Estimasi waktu
Basecamp - Pos 3 = 2 jam
Pos 3 - Puncak 1 = 1 jam
Puncak 1 – Puncak 2 = 30 menit

Estimasi Biaya
Bensin (Tasik-Garut)= Rp40.000 (Untuk 2 orang)
Logistik= Rp50.000 (Untuk 2 orang)
Simaksi= Seikhlasnya (Rp.10.000/org)
Parkir motor= Rp5.000
Penyewaan= -
Lain-lain= Rp.50.000
Untuk masing-masing individu cukup membawa. Rp 100.000

Sekian dan Terimakasih. Saya menghargai pembaca, dan sangat menghargai pengkritik.