Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vidya08Avatar border
TS
vidya08
Tak Punya Prioritas Kerja, Pantas Dipecat Pak Jokowi!
Tak Punya Prioritas Kerja, Pantas Dipecat Pak Jokowi!
Seorang pemimpin harus dinilai dari kepemimpinan dan kemampuannya menyelesaikan masalah.

Bila itu kota sekelas Jakarta, maka dia harus dilihat dari kapasitasnya mengelola potensi dan krisis yang ada di kota tersebut. Bukan atas kata-katanya soal kota Jakarta atau ocehannya soal wacana-wacana. Maka itu yang membedakannya sebagai pemimpin legenda atau hanya jadi-jadian saja.

Salah satu ujian berat Gubernur DKI Jakarta adalah saat menangani banjir di wilayah tersebut. Banjir memang sudah menjadi bencana tahunan di sana sejak zaman kolonial.

Maka bila itu diabaikan oleh pemimpin Jakarta sama saja dengan kedunguan yang tak terhingga. Artinya, ia tak belajar dari rentang sejarah yang panjang.

Namun tampaknya pemimpin Jakarta saat ini mengidap penyakit itu. Ia seakan lupa bahwa mengelola Jakarta tak semudah memenangkan Pilkada hanya bermodal sentimen SARA.

Pengabaian atas masalah banjir itu sangat terlihat dari skala prioritas kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini. Ia begitu acuh dan tidak memprioritaskan masalah banjir dalam program di masa awal-awalnya menjabat. Padahal saat ia dilantik bertepatan dengan puncak musim hujan.

Anehnya, ia justru memprioritaskan penanganan masalah penataan kawasan Pasar Tanah Abang dan berencana mengoperasionalisasikan becak kembali.

Kita bisa pahami mengapa dua kebijakan itu yang didahulukan karena ia telah terikat kontrak dengan beberapa pihak yang berkepentingan dengan itu. Yaitu, bos preman Tanah Abang yang pernah menjadi Ketua DPRD Jakarta, dan jaringan LSM yang memenangkannya dalam Pilkada kemarin.

Akibat dari pengabaian atas masalah banjir di atas, kini sebagian wilayah di Jakarta mengalami kebanjiran kembali setiap habis hujan. Padahal saat masa gubernur sebelumnya, titik wilayah banjir itu bisa diminimalisasi.

Sebenarnya banjir itu dapat dihindari bila Gubernur Anies mau melakukan pembebasan lahan di Sungai Ciliwung yang belum ditutup sheet pile. Sayangnya usulan tersebut sama sekali tidak ditanggapi oleh yang bersangkutan meskipun sudah disamlaikan ke mejanya.

Atas kelalaian dan kebodohannya itu karena tidak mau belajar dari sejarah, maka sangat pantas bila Anies Baswedan dianggap ahli kata-kata saja oleh masyarakat. Karena keberadaannya sebagai Gubernur DKI Jakarta ternyata tidak mengubah apapun.

Maka sangat pantas bila Hasbiallah Ilyas, anggota Komisi D DPRD DKI dari Fraksi PKB, mengaku paham alasan Jokowi memecat Anies Baswedan. Salah satunya karena Anies sangat pandai berkata namun tidak cakap bekerja. Selain itu ia juga terlihat tidak memiliki prioritas kerja.

"Begini nih kalau gubernurnya cuma bisa cengar-cengir saja. Presiden Jokowi dulu melakukan langkah tepat dengan memecat Anies dari jabatan Menteri Pendidikan. Kayak begini kerjanya, kok," pungkas Hasbi dalam pernyataannya ke awak media beberapa waktu lalu.

Sungguh sangat malang masyarakat Jakarta ini. Hanya dengan diimingi-imingi klaim surga oleh para elit tidak bertanggung jawab, banyak rakyat harus menanggung akibatnya. Ia harus hidup dalam sebuah masa yang disebut sebagai kemunduran.

Sayang, oh... Sungguh malangnya.
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
2.7K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.