Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Gatra.com
  • Tangani Gizi Buruk dan Campak di Papua, Mensos: Bangun Komunitas Adat Terpencil

gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Tangani Gizi Buruk dan Campak di Papua, Mensos: Bangun Komunitas Adat Terpencil
Tangani Gizi Buruk dan Campak di Papua, Mensos: Bangun Komunitas Adat Terpencil

Jakarta, Gatra.com - Menteri Sosial, Idrus Marham mengatakan membangun Papua tidak bisa disamakan dengan pembangunan masyarakat di daerah lain. Pemukiman penduduk hanya terdiri dari 3-4 rumah dengan kondisi terpencar di beberapa tempat. Menurut Idrus, solusinya adalah membangun komunitas agar terkonsentrasi.

 
“Ini akan lebih memudahkan penyediaan layanan dasar,” kata Idrus di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (01/02).
 
Kemensos sudah mengembangkan pembangunan layanan terpadu di pemukiman terpencil yang disebut Komunitas Adat Terpencil (KAT). Program ini merupakan pembangunan kawasan terpadu dengan memperhatikan dan menghormati aspek sosial budaya warga setempat. Di wilayah ini, pemerintah disediakan pelayanan terpadu terhadap kebutuhan dasar masyarakat setempat. Sehingga dengan begitu, diharapkan layanan dasar kepada masyarakat bisa ditempuh.
 
"Kemensos sudah membangun KAT di sana. Dan dengan ini sangat terbuka untuk diperluas dan diperkuat dalam waktu mendatang," ujar Idrus.
 
Untuk menjangkau Agats butuh waktu tidak sebentar. Akses ke sana melalui sungai dan medan terjal. Warga setempat berdomisili, kantor, dan puskesmas, di atas rawa-rawa.
 
Pola hidup warga juga menyebar sebanyak sekitar 22 distrik dan harus dijangkau dengan kapal cepat atau speedboat. Makanan pokok warga adalah sagu dan umbi-umbian dengan pola nomaden. Kondisi 'terisolasi' ini membuat lingkungan sekitar tidak sepenuhnya layak bagi kesehatan warga, termasuk air minum yang mengandalkan dari air hujan untuk dikonsumsi.
 
"Jadi kita harus melihat masalah ini secara lebih luas. Lebih kita memetakan sedemikian rupa untuk kemudian menginventarisasi langkah dan program apa yang bisa kita terapkan untuk mengatasi masalah," ujarnya.
 
Dia menilai penanganan masalah gizi buruk dan campak di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua harus memerhatikan aspek sosial budaya masyarakat setempat. Misalnya terkait ketahanan pangan berdasarkan makanan pokok orang Papua yaitu sagu dan talas. Tidak bisa tiba-tiba diganti dengan beras.
 
“Yang kita lakukan adalah dengan memperkuat ketahanan pangan mereka berbasis sagu dan talas,” tandasnya.

 Reporter : Putri Kartika Utami
Editor : Bernadetta Febriana

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/maluk...adat-terpencil

---


- Tangani Gizi Buruk dan Campak di Papua, Mensos: Bangun Komunitas Adat Terpencil Menkes Periksa 12.398 Anak di Kabupaten Asmat
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
265
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gatra.com
Gatra.comKASKUS Official
36.1KThread425Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.