donex.donkengAvatar border
TS
donex.donkeng
Kutub Magnet Bumi Akan Berbalik, Apa yang Akan Terjadi?

Ilustrasi | Infowars

Belakangan ini, fokus dunia tertuju pada berita kutub magnet bumi yang akan berbalik dari utara menjadi selatan dan selatan menjadi utara.

Menurut media Australia, News.com.au, fenomena ini tidak hanya akan menyebabkan dunia mati lampu, tetapi juga kesulitan menyiram toilet.

Sementara itu, Undark melaporkan bahwa Direktur Laboratory for Atmospheric and Space Physics, Daniel Baker di University of Colorado, Boulder telah memperkirakan bahwa fenomena ini akan membuat sebagian planet kita tidak bisa dihuni manusia, walaupun Baker tidak dikutip secara langsung.

Namun, apa yang sebenarnya terjadi dan perlukah kita merasa khawatir bila kutub magnet bumi berbalik?

Pertama-tama, perlu diketahui bahwa kutub magnet bumi tidak sama dengan kutub utara dan selatan yang kita kenal secara geografis.

Kutub magnet bumi dipengaruhi oleh lautan besi panas yang berputar-putar di dalam inti luar bumi.

Putaran ini menyebabkan adanya magnet di dalam bumi yang miring sebanyak 11 derajat dari sumbu bumi.

Nah, karena selalu berputar, lava besi terkadang bepindah tempat menjadi berlawanan dari atom besi di sekitar mereka.

Ketika hal ini terjadi cukup banyak, kutub magnet bumi pun ikut berbalik. Namun, kejadian ini tidak terjadi secara instan.

Monika Korte, direktur ilmiah dari Niemegk Geomagnetic Observatory, GFZ Potsdam, Jerman mengatakan kepada Live Science, Kamis (1/2/2018), "Ini tidak berbalik tiba- tiba, tetapi proses yang lama, di mana kekuatan medan menjadi lemah, dan bahkan menjadi kompleks sehingga menimbulkan lebih dari dua kutub.

“Setelah mengumpulkan tenaga, mereka berkumpul di ujung-ujung yang berlawanan,” ujarnya.


Ilustrasi pergerakan kutub magnetik utara selama 50 tahun terakhir | National Centers for Environmental Information

Meski demikian, hal ini tidak memastikan terjadinya pergerakan kutub magnet.

Dalam artikel The Conversation tahun lalu, John Tarduno dan Vincent Hare dari University of Rochester menulis, apa yang membuat geofisikawan seperti kita ribut adalah pengetahuan bahwa kekuatan medan magnet bumi melemah selama 160 tahun terakhir dengan kecepatan yang mengejutkan.

“Penurunan ini bepusat pada Kutub Selatan yang luas, dari Zimbabwe hingga Chile, dan dikenal sebagai Anomali Atlantis Selatan.

Kekuatan medan magnet di sana sangat lemah sampai membahayakan satelit yang mengorbit di atas wilayah tersebut – medan magnet tidak lagi melindungi mereka dari radiasi yang menganggu elektronik satelit,” tulis mereka.

Akan tetapi, tampaknya kita belum perlu
mengkhawatirkan skenario-skenario kiamat akibat fenomena ini.

Para peneliti memang memprediksikan bahwa medan magnet yang lemah bisa membuat partikel berenergi tinggi terus-terusan menembus atmosfer kita dan membuat lubang-lubang yang menyerupai lubang ozon di atas Antartika. Namun, mereka masih belum bisa memastikan
dampaknya.

Menurut para peneliti, termasuk Phil Livermole dan Jon Mound dari University of Leeds, yang mungkin menjadi masalah adalah peningkatan radiasi yang bisa menganggu navigasi satelit, pesawat, dan pembangkit listrik.

“Jika ini terjadi sekarang, peningkatan partikel berenergi tinggiyang mencapai bumi bisa meningkatkan risiko bagi satelit, dirgantara dan infrastruktur listrik yang berbasis di darat,” tulisnya di The Conversation.


SUMBER : http://www.grid.id/w-stories-w-news/...rjadi?page=all
Diubah oleh donex.donkeng 04-02-2018 03:29
1
25K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.