Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sorrynotsorryAvatar border
TS
sorrynotsorry
Dear Past: Diary-ku Untukmu #STFHChallenge

Dear Past: Diary-ku Untukmu #STFHChallenge

Dear Past: Diary-ku Untukmu #STFHChallenge
Sebuah cerita yang disajikan dalam format postingan blog.



June 25th, 2014
Ingat apa yang kau ucapkan waktu itu, kau bilang "Sampai jumpa", bukan "Selamat tinggal"



June 26th, 2014
Suatu saat nanti ketika aku melihat fotomu aku akan berkata “aku tak lagi merindumu”. Mungkin besok, atau satu dekade lagi, tapi bukan hari ini



June 30th, 2014
Hanya Sebuah Catatan

Semua diawali dengan dua kata, indah dan sempurna. bukan hanya tentang kamu, tapi tentang bagaimana kamu membuatku merasa. Tentang bagaimana kita bisa mengenal masing-masing. Tentang bagaimana rasa nyaman yang muncul ketika interaksi itu terjadi. Tentang bagaimana hati kita mulai mengucap bahasa yang sama. Bahasa alami yang lahir secara tiba-tiba.

Ya, mungkin saja kita pernah saling jatuh cinta. Mungkin kita pernah merasakan indahnya saat jemari kita saling mengikat. Mungkin kita pernah tersenyum akan hal itu. Mungkin suara tawa yang terkirim melalui telepon seluler pernah menjadi lagu pengantar tidur yang menemani malam kita. Mungkin sempat terselip perasaan tidak rela saat sebuah nama lain terlalu sering disebutkan,dan mungkin sering terucap nama kita dalam doa masing-masing.

Tapi mungkin masing-masing dari kita pernah merasa tersakiti. Mungkin pada saat kamu telah merasa tersakiti rasa milikmu akhirnya menyimpulkan bahwa telah tiba waktunya untuk berpamitan. Dan mungkin disaat rasa milikmu itu sudah jauh melangkah menuju sosok yang lain, milikku masih lupa bagaimana caranya untuk bangun dan berhenti terdiam. Mungkin..



August 3rd, 2014
Empat Tahun Yang Lalu

Ingat tidak, tepat pada tanggal ini empat tahun yang lalu. Awal tercipta dari kalimat sederhana.
"Aku akan membubuhkan tanda tanganku pada kertas ini hanya jika kamu mau menuliskan nomor teleponmu pada telapak tanganku"
Kata per kata dari kalimat yang kamu ucapkan waktu itu, yang menjadi awal saksi kisah kita, masih teringat jelas. Bahkan mungkin tak akan pernah bisa terlupakan seumur hidup ini.

Kalau boleh aku jujur, sebagai seorang penghuni baru di Universitas itu, aku merasa terpaksa memberikannya padamu. Tapi percayalah, ketika aku memberikan hati ku untuk mu, aku memberikannya dengan penuh sukarela.



August 13th, 2014
Pada saatnya ketika kita bertemu lagi, berkedip akan menjadi hal yang paling aku hindari..

Aku tak ingin kehilangan satu detik pun untuk menatapmu



September 22nd, 2014
Bukan Terjatuh, Melainkan Terikat

Sunyi, hanya terkadang terdengar suara beberapa kendaraan bermotor lalu lalang. Hari ini bukan hari spesial untuk kita, tak ada lagu terdengar, foto kita pun masih tersimpan di dompet usang itu, jauh dari jangkauan mata. But somehow, aku kembali teringat kamu, teringat kita, teringat bagaimana dulu kamu bisa membuatku merasa sesuatu yg lama tak lagi dirasa hanya dengan ucapan selamat malam yang sederhana.
Kamu adalah bukti nyata bahwa kata hati kadang salah, sangat salah. Dia pernah berkata bahwa ini yang terbaik, bahwa aku hanya sedang jatuh cinta dan dalam waktu dekat cinta itu akan berhenti juga ketika ia mencapai tanah. Tapi dia salah, cinta ini bukan terjatuh melainkan terikat, dia tak akan pernah berhenti karena dia sudah menyentuh tanah dari saat cerita kita dimulai. Ini bukan terjatuh melainkan terikat, dan ikatan itu, entah kapan aku bisa menemukan cara untuk bisa mengurainya.
Satu malam kembali terlewati untuk mengenangmu, yang menjadi kesatuan dengan penyesalan akan salahku.



September 22nd, 2014
Sepasang Gelang

Sepasang gelang berwarna biru dan merah muda, gelang yang tak mahal, tapi paling tidak pernah membawa senyum di wajah kita. Sepasang gelang yang menandakan kita pernah bersama. Bukti jari jemari kita pernah saling mengikat, dan bagaimana naifnya kita menganggap tak akan pernah ada berpisah saat tangan saling menggenggam erat.

Mungkin sepasang gelang berwarna biru dan merah muda itu sudah kamu buang, semoga saja kamu masih ingat bahwa mereka pernah membuat kita merasa senang.



November 11th, 2014
Selamat Ulang Tahun

Hey, bagaimana kabar kamu? Maaf kalo akhir2 ini aku gak berani walau hanya untuk menanyakan kalimat sederhana ini ke kamu. Just wanna let you know kalo kamu sudah menjadi salah satu bagian penting dari hidup aku. Tanpa kamu, aku gak akan bisa sekuat ini sekarang. Kamu sudah memberikan pelajaran berharga yang nggak bakal aku dapat dari orang lain.

You know how much I miss you right now? Aku rindu jadi sahabat kamu, tempat kamu mencurahkan kekesalan kamu akan masalah sehari-hari kamu. Aku juga rindu sosok kakak yang ada dalam diri kamu yang menjadi pelindung, yang tak pernah lupa untuk mengingatkan aku untuk tetap menjadi diri aku.

Masih inget gak pertama kali kita saling bertukar kata lewat media telepon seluler, waktu itu jujur aku merasa sedikit terganggu. Tapi kamu tetap memberanikan dirimu untuk terus menanyakan kabar aku dan akhirnya semakin banyak kata yang tertukar lewat teks maupun media suara. Aku juga masih mengingat betapa sesaknya ketika aku tau bahwa kamu telah mempunyai seseorang, tapi rasa nyaman akan keberadaanmu justru makin membuat aku takut kehilangan kamu, dan aku memutuskan bahwa menjadi sahabatmu sudah lebih dari cukup. Maaf untuk membuatmu menangis waktu aku memutuskan untuk menjauh darimu.

Apapun jalan hidup yang kamu tempuh saat ini aku cuma bisa berharap semoga sukses. Kalo suatu saat kita berpapasan nanti aku harap mulut kita tidak akan saling terkunci karena aku sangat merindukan mengobrol dengan mu. Walau keadaan sudah jauh berubah, dan mungkin kamu sudah tidak menganggap aku sebagai sahabat kamu lagi, buat aku kamu masih sahabat aku.

By the way, salam buat pacar kamu itu. Aku tau kamu sudah bahagia sekarang. Aku senang melihat betapa bahagianya ia membuatmu, senyum di wajahmu yang disebabkan oleh dia adalah sebuah keindahan, praying that it will last forever.

Oh iya, selamat ulang tahun ya. Maaf ini akan menjadi tahun keduaku tak memberimu kado.

(pernah jadi) sahabat kamu


December 13th, 2014
Malam Itu

Malam itu, malam terakhir aku diberikan anugerah untuk bisa menatap wajahmu. Aku kesal, sedih, dan kecewa. Aku kesal karena aku dan kamu harus menempun puluhan ribu kilometer hanya untuk bertemu. Aku sedih, walaupun kala itu kita telah menjadi aku dan kamu, kamu masih tetap sahabatku. Aku kecewa kepada diriku sendiri yang menyayangkan kepergianmu walau tau kau memang harus melakukannya.

Impianku saat ini hanya satu, untuk bisa tak lagi mengingatmu. Tapi entah kapan dan bagaimana aku masih belum tahu.



January 15th, 2015
Payah ya hati ini, telah sekeras-kerasnya berusaha untuk melupa, bahkan membenci pun telah aku coba. Tapi ia tetap tak berhenti mencinta.



January 22nd, 2015
(Pernah Menjadi) Hari Kita

Aku sadar bahwa tulisan ini mungkin matamu tak akan pernah menjamah tulisanku ini. Tapi hanya lewat media ini saja aku berani mengungkapkannya.
Tak terasa sudah lebih dari dua tahun kita telah berubah menjadi aku dan kamu. Dan aku baru sadar, bahwa aku ternyata tak pernah punya bakat untuk melupakanmu. Terlalu banyak kenangan yang kita ciptakan, senyuman yang terkembangkan, dan air mata yang kita jatuhkan.
Maaf karena telah dengan sangat percaya diri berpikir bahwa aku akan bisa tanpa kehadiranmu, maaf telah meragukan pendapatmu bahwa menjadi kita adalah jalan yang lebih baik dari menjadi sekedar aku dan kamu.

Selamat Hari (Yang Seharusnya Menjadi) Anniversary ke-4


January 23nd, 2015
Meski sesak, aku suka mengingatmu



Spoiler for dari::

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
4.7K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.